HaiBunda

PARENTING

Saat Anak Memukul Temannya, Begini Bun Baiknya Kita Bersikap

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Selasa, 18 Jul 2017 10:29 WIB
Ilustrasi anak memukul (Foto: Thinkstock)
Jakarta - Dengan mimik wajah yang galak, si kecil yang usianya dua tahun memukul-mukul temannya atau bahkan kita Bun, orang tuanya. Dalam kondisi kayak begini, gimana ya baiknya sikap kita?

Hal yang Bunda perlu tahu nih, karena kemampuan bahasa dan koordinasinya masih berkembang, anak dua tahun memang kadang suka menunjukkan perilaku memukul atau menggigit. Apalagi Bun, anak dua tahun masih kesulitan mengontrol dorongan emosi yang dia rasakan.

Terus, apa nih yang baiknya kita lakukan ketika anak memukul? Dikutip dari buku 'Anti Panik Mengasuh Anak 0-3 Tahun' yang disusun tim Tiga Generasi, ketika anak memukul atau ada tanda-tanda ingin memukul segera hampiri dan tenangkan anak ya Bun. Nah, kalau si kecil memukul temannya ketika di taman bermain misalnya, segera bawa anak ke area yang lebih sepi.


Jangan lupa, tetapkan aturan pasti tentang apa yang akan didapat anak kalau dia memukul. Misalnya nih Bun, kalau anak memukul, dia nggak boleh nonton film kartun kesukaannya selama lima menit. Ingat ya Bun, kita mesti konsisten menerapkan peraturan ini setiap kali si kecil memukul.

Kalau anak sudah mulai tenang, ajak dia untuk minta maaf dan bersalaman dengan temannya. Dalam keseharian, hindari ya Bun menonton acara TV, film, atau main games yang mengandung unsur kekerasan biar nggak ditiru sama si kecil. Waktu melihat tanda-tanda si kecil mau memukul, kita juga bisa Bun memberi aktivitas fisik untuk menyalurkan energi anak.

"Saat anak memukul, alihkan perhatian anak dari kegiatan memukul tersebut. Kemudian, tenangkan anak. Setelah itu, jelaskan dengan suara yang lembut dan tenang ke anak kalau perilaku memukul itu nggak baik," kata tim penulis.

Oh iya Bun, saat kita bertanya ke anak yang usianya di bawah tiga tahun baiknya hindari kata tanya 'kenapa' ya. Soalnya, pertanyaan 'kenapa' butuh kemampuan berpikir yang lebih kompleks sehingga sulit dipahami sama anak. Lebih baik, kita pakai kata tanya 'apa' untuk mempermudah anak memahami dan menjawab pertanyaan.

Contohnya, ketimbang bertanya ke anak 'Kenapa adik tadi mukul teman adik?', lebih baik kita tanyakan 'Apa sih yang bikin adik memukul teman adik?'. Diharapkan, dengan begitu anak bisa lebih mudah memahami pertanyaan kita dan menceritakan apa yang dialaminya Bun. (rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Ini Alasan Kenapa Bunda Tak Boleh Paksa Si Kecil Memeluk Saudaranya

Parenting Ajeng Pratiwi & Randu Gede

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

Parenting ZAHARA ARRAHMA

Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk

Menyusui Amrikh Palupi

Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Berobat Pakai Asuransi Bayar 10% Ditunda, Ini Penjelasan OJK

Arti Nama Axel dan 30 Rangkaiannya untuk Anak Laki-laki, Modern & Damai Maknanya

Ini Alasan Kenapa Bunda Tak Boleh Paksa Si Kecil Memeluk Saudaranya

Khayru Putra Gunawan Sudrajat Kerap Dibully saat Kecil, Kini Sudah Kuliah di Australia

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK