HaiBunda

PARENTING

Orang Tua Pintar Bukan Jaminan Anak Juga Jadi Pintar

Rahma Lillahi Sativa   |   HaiBunda

Selasa, 01 Aug 2017 10:21 WIB
Ilustrasi anak pintar/ Foto: thinkstock
Surabaya - Kata orang, buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Sehingga kalau orang tuanya pintar, biasanya anaknya akan mewarisi kepintarannya juga. Waduh, terus gimana dong kalau orang tuanya tidak termasuk orang yang pintar, apakah nantinya anaknya tidak pintar?

"Ada yang bilang kalau orang tuanya pinter, anaknya juga pinter padahal belum tentu demikian," terang dr Herbowo AF Soetomenggolo, SpA(K) dalam Prenagen Pregnancy Educational Center di Dyandra Convention Center Surabaya, beberapa waktu lalu.

Studi jangka panjang memang menyebut penentu IQ anak terletak pada IQ ibunya. Namun dr Bowo, demikian sapaan akrabnya, mengatakan hanya 40 persen kepintaran anak yang ditentukan oleh tingkat kepintaran orang tua.


"60 Persennya faktor di luar, seperti nutrisi, lingkungan, penyakit. Jadi kalau ibunya cerdas tapi anaknya sakit-sakitan terus ya nggak bisa pintar," ungkapnya.

Selain itu, ia meyakinkan bahwa 80 persen potensi anak masih dapat diintervensi. Salah satu alasannya adalah karena proses pembentukan saraf anak, terutama pada otaknya, akan terus berlangsung, bahkan hingga si anak beranjak dewasa. Hmm, begitu ya, Dok.

Dijelaskan dr Bowo, sel saraf itu terdiri atas 3 komponen utama yakni myelin, sinaps dan neurotransmitter. Mylen adalah selubung dari sel saraf; kemudian sinaps merupakan proses bertautannya satu sel saraf dengan lainnya. Sedangkan neurotransmitter adalah zat yang dikirimkan antarsel saraf agar bisa 'nyambung' dan otaknya berfungsi maksimal.

Untuk memastikan pembentukan komponen-komponen saraf ini berjalan dengan baik, dr Bowo mengatakan ini dipengaruhi oleh nutrisi dan stimulasi. "Jadi jangan bilang nggak apa-apa anak saya kurus yang penting pinter. Jangan salah, ketika nanti gizinya nggak cukup, anak akan otomatis nggak pinter," tegasnya.

Nutrisi yang diberikan tidak jauh-jauh dari komposisi gizi seimbang, yaitu berupa karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, ditambah dengan zat lain seperti zat besi, laktosa dan kolin.

"Kalau untuk bayi, semua nutrisi yang dibutuhkan itu ada di ASI, sudah lengkap itu," imbuh dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Hermina Jatinegara, Jakarta ini.

Yuk, Bun, cukupi nutrisi si kecil biar jadi anak pintar dan sehat. (Rahma Lillahi Sativa)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Film Agak Laen: Menyala Pantiku! Pecah Rekor, Intip Sisi Hangat Para Pemain Bersama Anak

Mom's Life Natasha Ardiah

Insanul Fahmi Percaya Diri Bisa Adil Poligami, Wardatina Mawa Tetap Mantap Ajukan Cerai

Mom's Life Amira Salsabila

Kisah Bunda Tetap Mengandung meski Bayinya Tak akan Bertahan, Alasannya Sungguh Mulia

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

10 Kalimat Baik yang Ternyata Bikin Orang Terlihat Lemah dan Insecure

Mom's Life Arina Yulistara

Usia Berapa Anak Sudah Berhenti Tidur Siang? Simak Penjelasannya

Parenting Kinan

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Film Agak Laen: Menyala Pantiku! Pecah Rekor, Intip Sisi Hangat Para Pemain Bersama Anak

10 Kalimat Baik yang Ternyata Bikin Orang Terlihat Lemah dan Insecure

Usia Berapa Anak Sudah Berhenti Tidur Siang? Simak Penjelasannya

Kisah Bunda Tetap Mengandung meski Bayinya Tak akan Bertahan, Alasannya Sungguh Mulia

Kebiasaan Tidur Bersandar di Jendela Pesawat Ternyata Bahaya, Ini Alasannya Bun!

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK