Surabaya -
Kata orang, buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Sehingga kalau orang tuanya pintar, biasanya anaknya akan mewarisi kepintarannya juga. Waduh, terus gimana dong kalau orang tuanya tidak termasuk orang yang
pintar, apakah nantinya anaknya tidak pintar?
"Ada yang bilang kalau orang tuanya pinter, anaknya juga pinter padahal belum tentu demikian," terang dr Herbowo AF Soetomenggolo, SpA(K) dalam Prenagen Pregnancy Educational Center di Dyandra Convention Center Surabaya, beberapa waktu lalu.
Studi jangka panjang memang menyebut penentu IQ anak terletak pada IQ ibunya. Namun dr Bowo, demikian sapaan akrabnya, mengatakan hanya 40 persen kepintaran anak yang ditentukan oleh tingkat kepintaran orang tua.
"60 Persennya faktor di luar, seperti nutrisi, lingkungan, penyakit. Jadi kalau ibunya cerdas tapi anaknya sakit-sakitan terus ya nggak bisa pintar," ungkapnya.
Selain itu, ia meyakinkan bahwa 80 persen potensi anak masih dapat diintervensi. Salah satu alasannya adalah karena proses pembentukan saraf anak, terutama pada otaknya, akan terus berlangsung, bahkan hingga si anak beranjak dewasa. Hmm, begitu ya, Dok.
Dijelaskan dr Bowo, sel saraf itu terdiri atas 3 komponen utama yakni myelin, sinaps dan neurotransmitter. Mylen adalah selubung dari sel saraf; kemudian sinaps merupakan proses bertautannya satu sel saraf dengan lainnya. Sedangkan neurotransmitter adalah zat yang dikirimkan antarsel saraf agar bisa 'nyambung' dan otaknya berfungsi maksimal.
Untuk memastikan pembentukan komponen-komponen saraf ini berjalan dengan baik, dr Bowo mengatakan ini dipengaruhi oleh nutrisi dan stimulasi. "Jadi jangan bilang nggak apa-apa anak saya kurus yang penting pinter. Jangan salah, ketika nanti gizinya nggak cukup, anak akan otomatis nggak
pinter," tegasnya.
Nutrisi yang diberikan tidak jauh-jauh dari komposisi gizi seimbang, yaitu berupa karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, ditambah dengan zat lain seperti zat besi, laktosa dan kolin.
"Kalau untuk bayi, semua nutrisi yang dibutuhkan itu ada di ASI, sudah lengkap itu," imbuh dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Hermina Jatinegara, Jakarta ini.
Yuk, Bun, cukupi nutrisi si kecil biar jadi anak pintar dan sehat.
(Rahma Lillahi Sativa)