Jakarta -
Orang tua yang memiliki anak perempuan dan laki-laki mungkin menyadari perkembangan anak perempuan dan laki-laki sangat berbeda. Ketika di sekolah saja, anak laki-laki pada awalnya kurang berhasil di sekolah karena kemampuan verbalnya lebih rendah ketimbang anak perempuan. Akibatnya, pelajaran bahasa dan seni anak laki-laki kurang baik.
"Otak kanan anak laki-laki berkembang dan tumbuh pada tingkat yang lebih cepat daripada otak kiri," kata ahli body language Allan dan Barbara Pease dalam bukunya berjudul
Why Men Don't Listen and Women Can't Read Maps.Menurut Allan, hormon testosteron yang menghambat pertumbuhan otak kiri pada anak laki-laki namun sisi kanan lebih berkembang. Ini membuat kemampuan spasial anak laki-laki yang lebih baik.
"Mereka merasa bodoh di depan gadis-gadis yang lebih pandai bicara," ujar Allan.
Pada tahun-tahun berikutnya, Allan bilang, anak perempuan tertinggal dalam fisika dan sains yang berhubungan dengan kemampuan spasial. Itulah mengapa ada gagasan agar anak laki-laki memulai sekolah ketika sudah pintar berbicara. Sebab, ini akan membuat anak laki-laki merasa dirinya jauh lebih baik.
 Ilustrasi otak bayi/ Foto: iStock |
Penelitian pada anak-anak usia lima dan delapan belas tahun menunjukkan bahwa kemampuan anak laki-laki melebihi kemampuan anak perempuan dalam memecahkan masalah. Terutama yang membutuhkan penalaran matematis.
"Semua keterampilan ini terutama terletak di otak kanan setidaknya 80 persen pria dan anak lelaki," kata Allan.
Allan menjelaskan pada 1999, Dr.Sandra Wintelson memimpin tim peneliti di McMaster University di Ontario Canada, untuk menganalisa anatomi otak Albert Einstein dan membandingkannya dengan otak 35 pria dan 56 wanita yang diawetkan. Ini semua untuk mengetahui kecerdasan yang normal ketika mereka meninggal.
"Mereka menemukan area spasial dari otak Einstein berhubungan dengan alasan matematis, 15 persen lebih luas di kedua sisi dibandingkan pria dan wanita normal," kata Allan.
Sementra itu, dr.Roslan Yusni Al Imam Hasan, Sp.BS, yang akrab disapa Ryu pernah membahas soal otak Einstein dan mengatakan bahwa kabar adanya perbedaan struktur otak si jenius dengan manusia lain ini hanya mitos.
"Ini bohong, hoax. Semua orang pun juga seperti itu. Penelitian-penelitian yang dilakukan pada Einstein tidak menemukan perbedaan pada otak
Einstein ataupun otak manusia lainnya. Tidak ada perbedaan struktural pada otak Einstein dengan otak orang kebanyakan lainnya," kata Ryu yang sehari-hari berpraktik di RS Bethsaida Serpong mengutip
detikcom.
Yuk mengenal isi otak manusia di video berikut:
[Gambas:Video Haibunda]
(rdn/rdn)