Saat ikut orang tuanya shoping, rangsangan berupa suasana bising dan cahaya terlalu terang bisa bikin anak dengan
autisme nggak nyaman. Tapi, sebuah toko punya ide menciptakan sesi khusus nih, Bun supaya anak dengan autisme bisa nyaman ikut orang tuanya belanja.
Ya, toko di Victoria, Coles membuat inisiatif 'Quiet Hour' setiap hari Selasa dari jam 10.30-11.30, sampai akhir Oktober nanti. Selama quiet hour berlangsung, suasana toko dibuat lebih ramah untuk anak dengan autisme. Misalnya, volume lagu yang diputar dipasang di level terendah, lampu diredupkan sampai 50 persen, menghindari pengumuman kecuali dalam keadaan darurat, dan memasang volume scanner di level terendah.
"Kami selalu berupaya memenuhi kebutuhan pelanggan kami yang berebda dengan menciptakan lingkungan belanja untuk mereka. Tak hanya anak dengan autisme, diharapkan remaja juga orang dewasa dengan
autisme bisa merasa nyaman dengan adanya quiet hour ini. Ya, walaupun pengunjung lain bisa tetap berbelanja selama quiet hour," kata Peter Sheean dari Coles, dikutip dari Essential Kids.
Baca juga: Kenali Gejala Autisme pada AnakApalagi, petugas yang bertugas di sesi quiet hour juga udah ditraining, Bun untuk membantu dan menghandle ketika ada pengunjung dengana autisme yang menemukan kendala. Apa yang dilakukan Coles ini dapat sambutan baik dari masyarakat, terutama dari orang tua dengan anak autisme.
Dalam menerapkan quiet hour, Coles bekerja sama dengan Autism Spectrum Australia (Aspect). Dalam postingan pengumuman quiet hour di laman Facebook Aspect, salah satu netizen bilang senang dengan adanya ide ini karena sang anak bisa diajak berbelanja. Sebab, selama ini dia sering meninggalkan anaknya di rumah saat berbelanja karena si anak nggak nyaman pas diajak berbelanja.
Dikutip dari detikHealth, menurut psikolog anak dan remaja dari RS Mayapada Jakarta Selatan, Adisti F Soegoto MPsi, Psikolog, BFRP, beberapa anak dengan autisme bisa mengalami masalah sensoris misalnya hipersensitivitas. Sentuhan yang menurut kita nggak terasa, bisa jadi buat mereka amat menyakitkan.
Begitu juga paparan cahaya yang menurut kita biasa aja, tapi menurut beberapa anak dengana
autisme [] bisa sangat menyilaukan. Soal suara, kadang suara yang menurut kita nggak berisik bisa jadi sesuatu yang bising buat anak.
Hmm, kalau di Indonesia, menurut Bunda perlu nggak ya ada toko yang menerapkan quiet hour kayak gini?
Baca juga: Mengenal Febri Sidjaja, Doktor Bidang Autisme Lulusan Australia