HaiBunda

PARENTING

Ingat ya Bunda, Pelampung Leher Tidak 100 Persen Aman untuk Bayi

Joko Supriyanto   |   HaiBunda

Rabu, 16 Aug 2017 07:02 WIB
Pelampung Leher Tidak 100 Persen Aman untuk Bayi/ Foto: dok HaiBunda
Jakarta - Pelampung leher biasa dipakai bayi saat berenang. Meski tampaknya aman karena membuat bayi mengapung, tapi kita harus ingat untuk tidak pernah meninggalkan bayi berenang sendirian dengan pelampung lehernya di air.

The Swimming Teachers Association (STA), sebuah organisasi yang berfokus pada kesehatan ibu hamil dan keluarga baru telah menyoroti efek yang bisa terjadi pada bayi apabila menggunakan pelampung leher. Meski bisa membuat bayi mengambang, namun bisa berpengaruh pada fisik mereka secara perkembangan neurologis dan emosional. Demikian dilansir Huffington Post.

STA khawatir orang tua memakaikan pelampung leher pada bayi untuk berenang tanpa memahami risikonya. Ya, bayi memang bisa mengambang di air dengan bantuan pelampung leher ini. Tapi bukan berarti membuat bayi 100 persen aman dari risiko tenggelam.


Baca juga: Saat Ogah Berenang Tak Sekedar Bentuk Ketakutan Anak pada Air

Kenapa? Karena pelampung ini bisa saja kempes. Nah, apa jadinya kalau pelampung kempes, sementara orang tua atau orang dewasa lain tidak ada di sekitar bayi?

Dikutip dari nbcmiami.co.uk, American Academy of Pediatrics memperingatkan peralatan renang yang berisi udara, termasuk pelampung lengan, bisa berisiko pada bayi. Jadi sebaiknya kita jangan sembarangan memakaikan pelampung, apalagi tanpa pengawasan yang memadai ya, Bun.

Francoise Freedman, pendiri Birthlight, sebuah tempat belajar untuk ibu hamil dan ibu baru mengatakan ada potensi risiko terkait penggunaan perangkat leher pada bayi saat berenang. Sebab alat tersebut menghilangkan kebebasan bayi-bayi untuk bergerak.

"Ketika bayi 'digantung' secara vertikal di air, di mana kepala mereka didukung oleh pelampung, terutama yang berusia di bawah lima bulan, memunculkan kekhawatiran terkait tulang belakang yang masih lembut di lehernya. Juga ketegangan pada ligamen dan otot," tutur Freedman.

Baca juga: Mau Berenang? Begini Tips Pakar Agar Tak 'Tercemar' Kolam Kotor

Freedman menambahkan ketika bayi berusia di atas tiga bulan diajak berenang menggunakan pelampung leher ini juga dikhawatirkan mengganggu jalur saraf yang terkait dengan refleks kepala. Refleks ini dikaitkan dengan respons bayi untuk duduk.

"Pelampung leher membuat bayi jadi pasif," ucapnya.

Kayle Burgham, manager di STA mewanti-wanti jangan sampai kita membiarkan bayi mengapung sendiri di air, sementara kita hanya melihatnya saja dari pinggir kolam. Karena itu dia menyarankan agar orang tua juga ikut masuk ke kolam bersama bayinya. Dengan begitu bayi akan merasa lebih aman, santai dan punya pengalaman yang lebih menyenangkan. (jos)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

7 Artis Perempuan Indonesia Berprestasi di Bidang Akademik, Sekolah hingga S3

Mom's Life Annisa Karnesyia

Benarkah Minuman Isotonik Bisa Memicu Kontraksi Jelang Persalinan?

Kehamilan Ajeng Pratiwi & Sutan Muhammad Aqil

12 Cara Baru Mendiagnosis dan Mengobati Kanker, Termasuk Payudara

Menyusui Annisa Aulia Rahim

10 Resep Masakan untuk Anak 2 Tahun yang Susah Makan

Parenting Asri Ediyati

11 Penyebab Telat Haid Selain Hamil, Perhatikan Kenaikan Berat Badan Bun

Kehamilan Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur

Putri Isnari Tak Alami Ngidam di Kehamilan Pertama tapi Jadi Sensitif & Mood Swing

Menkes Berencana Ubah Rujukan BPJS dari Faskes Bisa Langsung ke RS Tipe A

30 Inspirasi Nama Anak Sulung Laki-laki dari Artis Indonesia dan Artinya

Benarkah Minuman Isotonik Bisa Memicu Kontraksi Jelang Persalinan?

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK