Hampshire, Inggris - Rosie Gill memang masih 13 tahun. Tapi jangan salah. Di usianya yang masih belia itu, dia sudah jago memainkan harpa lho. Bahkan dia sudah lulus sekolah musik sehingga dikenal sebagai musisi paling muda.

Ya, Rosie memang suka musik sejak kecil. Dia sudah aktif bermain piano di kelas delapan dan telah tampil bersama Orkestra Anak Nasional Inggris, Ansamble Harp Internasional. Demikian dilansir laman pribadinya, rosiegillharpist.

Rosie saat ini telah menyabet gelar dari Royal Academy of Music. Akademi ini memiliki misi memberikan pelatihan musikal di tingkat sarjana dan pascasarjana dengan standar nasional dan internasional. Tujuannya adalah untuk memperkaya budaya musik dengan melatih dan mendidik para musisi berbakat.


"Saya pikir saya akan gagal karena saya harus menulis program tertulis tingkat sarjana di tahun pertama dan hanya mempunyai 40 menit untuk menyempurnakan. Jika saya tidak mempercepat penulisan saya mungkin saya akan didiskualifikasi. Saya sendiri tidak percaya saat saya lulus dengan nilai tertinggi," tutur Rosie yang dikutip dailyecho.

Baca juga: Ikut Aneka Les adalah Cara Terbaik Kembangkan Bakat Anak? Ini Kata Psikolog

Rosie tinggal bersama kedua orang tuanya, Caroline dan Robert di Hordle, New Forest. Orang tuanya pun sangat bangga dengan prestasi Rosie yang sudah bisa menerima pelajaran musik, sejajar dengan orang-orang yang jauh lebih tua.

Setelah lulus dari sekolah musik tersebut, Rosie berhak menyandang gelar ATCL. Ini tentu bukan perkara mudah baginya karena Rosie harus berlatih satu jam setiap harinya.

Rosie telah menorehkan banyak prestasi di bidang musik. Misalnya nih dia telah memenangkan banyak penghargaan dan piala termasuk penghargaan Musik di Beaulieu. Dia juga sering diminta untuk beberapa acara pernikahan dan konser. Dia tampil di Poole's Lighthouse dengan penonton sebanyak 1.500 untuk menggalang dana penyediaan peralatan untuk Rumah Sakit Royal Bournemouth.

Sekarang Rosie berencana untuk fokus menghibur masyarakat dengan permainan indah harpanya sebelum memulai kembali studinya tahun depan. Rosie juga berencana mengadakan tur Amerika tahun depan.

Wah hebat ya Rosie. Di usianya yang sangat muda ia sudah mempunyai rencana matang untuk kehidupan ke depannya. Di sini bisa kita lihat peran orang tuanya sangat penting bagi Rosie dalam menjalankan kehidupannya yang sibuk dan penuh prestasi.

Namun, Bun, ingat ya jangan sampai kita menekan anak untuk berprestasi atau pintar dalam satu dua hal sehingga memaksa anak untuk ikut kursus ini itu. Karena, terkadang orang tua pasti berpikir lebih bermanfaat bagi anak untuk mengikuti banyak les daripada sibuk bermain.

Baca juga: Kita Nggak Perlu Paksa Anak untuk Ikut Les Ini Itu

"Itu salah besar besar kalau orang tua berpikir lebih baik banyak les daripada bermain. Usia anak-anak perlu bermain setiap hari untuk stress release," tegas Maria Limyati MPsi, dilansir detikhealth.

Kata psikolog anak Dr Rose Mini MPsi, atau akrab disapa Bunda Romi, ketika anak dipaksa ikut les ini dan itu, anak jadi nggak niat untuk les. Lama-lama, anak bisa 'rontok' pertahanannya. Dalam artian anak nanti nggak mau ikut les lagi, sehingga akan mencari-cari alasan untuk menghindari les.

Kita harus ingat, Bun, kemampuan tiap anak berbeda-beda dan kehidupan anak bukanlah suatu 'pertandingan' yang di mana jika anak sukses atau pintar maka kitalah yang menang. Jika kita punya teman yang anaknya memiliki kemampuan sedikit di atas rata-rata, janganlah menjadikan alasan untuk kemudian mengikutkan anak ke berbagai les agar tidak kalah.

"Hidup anak itu bukan sebuah pertandingan atau racing. Biarlah anak berkembang di kecepatannya. Yang dilakukan orang tua adalah menstimulasi," kata psikolog anak dan remaja, Ratih Zulhaqqi.

Baca juga: Sayang Anak Itu Bukan dengan Membuatnya Sibuk Les Lho (aml)