Jakarta -
Long weekend kayak gini si kecil kok malah sibuk sendiri sama
gadget-nya sih. Duh, Nak, kan kita jarang-jarang nih bisa kumpul full team begini.
Hmm, kalau si kecil udah terlalu biasa main gadget, apalagi dalam waktu yang lama, kita jangan tinggal diam, Bun. Soalnya nih, kalau kita biarkan saja, dampaknya nggak main-main. Setelah sekian tahun kemudian, bisa jadi anak mengalami gangguan fokus di sekolah. Nggak cuma itu, kebiasaan bermain gadget bisa bikin anak jadi sulit meregulasi emosinya. Duh, jangan sampai ya, Nak.
"Mereka bisa saja langsung melakukan kekerasan dengan temannya bila ada sesuatu yang tidak berkenan," kata psikolog anak dan keluarga, Amanda Margia Wiranata, dalam seminar 'Peran Orang Tua di Era Digital', di Menara Standard Chartered, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Nah, psikolog dari Universitas Indonesia ini pun memberikan beberapa tips agar menjadi orang tua bijak dalam menyikapi anak yang terpapar gadget. Apa saja? Yuk, langsung simak bersama, Bun.
1. FilterisasiOrang tua harus mulai memfilter apa aja yang diberikan ke anak seperti, game, film, dan informasi apa yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan. "Kontrol dilakukan sembari diberikan pengertian mengapa mereka belum waktunya atau belum usianya," saran Amanda.
2. Tegaskan AturanBila anak dititipkan kepada pengasuh atau kakek dan nenek, sebaiknya pastikan aturan dari satu pintu, yaitu orang tua. "Aturan tersebut lalu ditransfer ke perwakilan yang menjaga anak di rumah ketika orang tua bekerja. Jangan sampai ada perbedaan peraturan antara ayah dan ibu," papar Amanda.
Jadi jangan sampai orang tua nggak membolehkan anaknya main handphone, tapi pengasuh atau kakek dan nenek malah membolehkan. Nah, di sini ada inkonsistensi, Bun, yang bisa bikin aturan yang kita terapkan nggak berhasil.
3. Dekat dengan Anak
 Hal Ini Bisa Kita Lakukan Agar si Kecil Tak Kelamaan Main Gadget /Foto:thinkstock |
Membangun kedekatan bersama anak itu penting banget. Jadi ngobrol sama anak tuh memang penting ya, Bun, nggak cuma sekadar bertanya anak sudah makan atau belum, sudah mandi atau belum, atau sudah mengerjakan PR atau belum.
"Ditanya bagaimana tadi di sekolah? 'Bagaimana perasaanmu hari ini?' atau 'Ceritakan ke ibu dong, tadi siang kamu main apa?'," ucap Amanda.
Nah, kalau kita dengan dengan anak, sering mengobrol, maka saat kita kasih tahu anak tentang aturan dan sebagainya akan lebih mudah dipahami mereka, termasuk aturan main gadget ke anak. Selain itu, anak akan terbiasa mendiskusikan segala hal, termasuk hal-hal yang mereka temukan melalui
gadget-nya.
4. Jelaskan Aturan ke AnakBila anak merasa diperlakukan tidak adil karena dibandingkan teman-temannya yang dibolehkan memiliki gadget, orang tua sebaiknya memberikan pengertian bahwa aturan di tiap rumah dan tiap orang tua berbeda-beda.
"Beri pengertian baik-baik dan mendalam bahwa aturan ini dibuat untuk kebaikan dirinya di masa mendatang," papar Amanda.
5. Beri Contoh"Beri contoh positif pada anak," saran Amanda lagi.
Jadi, Bun, kalau kita nggak mengizinkan anak bermain game di gadget, maka kita jangan mencontohkan hal itu di depan anak. Anak perlu paham bahwa gadget itu fungsinya untuk bekerja dan mencari informasi, bukan untuk bermain.
6. Berteman dengan Anak di Media SosialJika anak dirasa cukup umur untuk membuat akun di media sosial, sebaiknya kita berteman dengan anak di media sosialnya. Bukan untuk jadi 'polisi' buat anak, tapi untuk tahu dengan siapa anak berteman dan apakah bertingkah laku aman di dunia maya.
7. Bangun Rasa Percaya
 Hal Ini Bisa Kita Lakukan Agar si Kecil Tak Kelamaan Main Gadget/ Foto: thinkstock |
Setiap hal dilakukan dengan alasan tertentu. Jadi kalau kita merasa anak melakukan kesalahan di media sosialnya, jangan langsung marah, Bun. Kita cari tahu dulu, kenapa sih mereka berkata atau melakukan hal tersebut.
Nah, baru deh kita arahkan anak untuk bersikap lebih baik di dunia maya. Mempercayai anak bukan dengan membebaskan anak sebebas-bebasnya bergaul di dunia maya melalui gadget (https://www.haibunda.com/aktivitas/d-3669140/yuk-lakukan-ini-untuk-menyapih-anak-dari-gadget), tapi dengan pengawasan kita juga sebagai orang tuanya.
8. Lakukan Kegiatan Bersama untuk Meningkatkan BondingGadget bisa banget mengatasi bosan. Tapi jangan membuat anak jadi mengandalkan gadget saat merasa bosan ya, Bun. Karena itu ada baiknya kita melakukan kegiatan bersama untuk meningkatkan bonding dengan anak agar anak nggak bosan di rumah.
Jangan pula jadikan main gadget sebagai reward atas kegiatan positif anak ya, Bun. Baiknya kita pilih reward yang lain. "Misal, bila anak melakukan hal yang positif, akan jalan-jalan bermain bersama ayah ibu ke kebun binatang, akan dibacakan buku kesukaannya, dan lainnya," tutup Amanda.
(aml)