Jakarta -
Di era globalisasi seperti sekarang, anak 'jaman' now bisa aja udah jarang menulis. Ya, karena saat ini udah ada gadget yang memudahkan dalam membuat tulisan atau lebih tepatnya, ketikan. Padahal, saat anak menulis dengan tangan ada berbagai manfaat yang mereka dapat.
Menurut pakar edukasi anak dari Wahana Visi Indonesia, Nurman Siagian, kebiasaan
menulis dengan tangan ada hubungannya dengan intelegensi anak salah satunya daya ingat. Karena saat anak mencoba menulis sebenarnya dia sedang mengonstruksi dan mencerna pikiran serta ide-ide tersebut yang kemudian secara bertahap ditumpahkan lewat tulisan.
"Apakah sama ketika mengetik di gawai? Tentu saja berbeda, kalau nulis tangan pasti ada estetikanya sedangkan ngetik mau itu siapa yang ngetik pasti outputnya sama. Studi mengatakan anak SD ketangkasannya bisa berkurang karena sering menggunakan gadget dan kurang menulis," papar Nurman dalam talk show yang diadakan oleh SiDU, 'Membangun Generasi Cerdas Indonesia Melalui Kebiasaan Menulis' di Morrissey Hotel Residences, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Nurman menambahkan, pemakaian gadget dan kurangnya latihan menulis tangan bisa membuat motorik anak bermasalah. Akibatnya proses anak dalam menyampaikan apa yang ia pikirkan juga terhambat. Karena itu perlu banget ada latihan-latihan seperti pra-tulis atau pra-baca sejak dini. Duh, ternyata efeknya bisa sejauh itu ya, Bun.
Nggak hanya itu, menulis dengan tangan juga punya kekuatan dalam mengekspresikan kasih sayang orang tua lho. Hal ini disetujui oleh Melly Kiong, yang merupakan praktisi 'Mindful Parenting'.
"Komunikasi itu kan nggak hanya secara verbal, bisa juga lewat tulisan tangan. Apalagi anak-anak bukan pendengar yang baik, namun mereka perekam yang ulung," kata Melly dalam kesempatan yang sama.
Karena itu, penting banget buat orang tua menumbuhkan kembali yang namanya kebiasaan menulis untuk anak-anak. Sebab sejak teknologi makin canggih bukan nggak mungkin minat anak menulis dengan tangan juga perlahan luntur.
"Padahal menulis dengan tangan ada manfaatnya seperti meningkatkan kecerdasan, daya ingat dan kreativitas," tutur Nurman.
Karena itu Nurman ingin, nggak hanya pihak orang tua nih yang berkontribusi tapi juga pihak sekolah. Sehingga bagaimana caranya guru juga punya kemampuan dan kebiasaan
menulis sehingga bisa menularkan ke anak-anaknya kelak.
"Dimulai dari hal sederhana aja, seperti guru menulis rencana apa yang akan diajarkan ke anak-anak besok dan itu kita lakukan berulang sehingga semua guru punya kebiasaan menulis," ungkap Nurman.
Nurman dan teman-teman dari Wahana Visi Indonesia pun ikut membantu lho dalam mengkampanyekan untuk menumbuhkan kembali kebiasaan menulis tangan. Misalnya dengan membuat proyek 'unlock literacy' agar anak mau membaca dan menulis. Proyek ini juga dibawa dalam level komunitas juga pemerintah. Anak-anak pun diajarkan menulis jurnal.
Ternyata banyak kan, manfaatnya menulis, Bun? Nah, gimana kalau mulai sekarang kita coba yuk ajarkan pelan-pelan agar si kecil terbiasa menulis dengan tangan.
(rdn)