Jakarta -
Anak-anak memang bikin gemas. Alhasil orang dewasa termasuk orang tuanya pengen banget mencium mereka di pipi. Eh, tapi setelah dicium kok anak langsung mengelap pipinya ya?
Ini pernah saya alami ketika mencium keponakan saya, laki-laki berumur 3,5 tahun. Saya termasuk yang gampang gemas sama anak-anak, Bun. Alhasil ketika bertemu keponakan, saya mencium pipinya. Memang sih, saat dicium dia nggak berontak. Tapi setelah saya cium, keponakan saya ini langsung mengelap pipinya.
Wah, sebagai tante saya bingung dong. Apa jangan-jangan dia merasa risi ya dicium? Padahal saya menciumnya pakai hidung, bukan mulut sehingga pipi si keponakan nggak sampai basah. Nah, saya tanyakan aja hal ini ke psikolog anak dari Tiga Generasi, Fathya Artha Utami. Kata Fathya, mau nggak dicium ada anak usia 3,5 tahun ini nggak melulu karena dia risi.
"Ada beberapa faktor penyebabnya. Antara lain anak malu, saat
dicium anak lagi sibuk dengan aktivitas lain, nggak nyaman dengan sensasi basah setelah dicium, nggak dibiasakan orang tua, atau memang lagi nggak mood untuk terlalu berinteraksi dengan orang lain," tutur Fathya.
Maka dari itu, Bun, Fathya mengingatkan kalau orang tua atau orang dewasa lain di keluarga ada yang mau mencium si kecil baiknya tanya dulu ke si anak, boleh nggak kita cium pipi mereka? Soal minta izin ke anak sebelum kita mencium mereka memang penting, Bun.
Kenapa? Seperti disampaikan psikolog anak Ratih Zulhaqqi, wajah merupakan salah satu area privat. Nah, bahkan orang tua harus minta izin ketika hendak mencium anak. Ini untuk mengajarkan anak bahwa kita menghargai tubuh mereka. Selain itu, anak juga belajar bagian tubuhnya nggak sembarang orang boleh memegang.
Soal mencium ini prinsipnya sama dengan memukul pantat anak, Bun. Seringnya orang dewasa akan memukul pantat anak karena gemas. Tapi sekali lagi, baiknya kita minta izin ke anak ya karena pantat juga termasuk area pribadi anak nih.
"Kalau nggak izin, pas gede anak udah biasa ditepuk pantatnya sama siapa aja dia nggak masalah karena memang udah biasa diperlakukan kayak gitu," kata Ratih yang praktik di RaQQi Human Development and Learning Centre.
Jangan lupa, kita perlu mengajari
anak empat area pribadi, Bun. Apa aja sih empat area itu? Kata Ratih, empat area itu adalah mulut, dada, alat kelamin, dan pantat.
(rdn)