Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Ini Tentang Kenalkan Sayur yang Diolah dengan Juicer ke Anak

Amelia Sewaka   |   HaiBunda

Sabtu, 25 Aug 2018 17:03 WIB

Agar anak mau makan buah atau sayur kadang kita lakukan apa saja termasuk mengolahnya dengan juicer. Hmm, efektif nggak ya?
Ilustrasi anak makan sayur/ Foto: thinkstock
Jakarta -

Terkadang supaya anak mau makan buah atau sayur, kita pun punya berbagai macam cara. Dari mulai memasukkan ke makanan diam-diam, pemotongan sayur yang kecil-kecil biar nggak kelihatan, termasuk pemakaian juicer.

Menurut ahli nutrisi, Rita Ramayulis, juicer memang bisa jadi salah satu cara untuk mensiasati pengolahan buah untuk anak. Pertama, pemakaian juicer cukup praktis. Secara waktu ya memang praktis. Kedua, pemakaian juicer bisa jadi alternatif mensiasati si kecil yang memang sudah telanjur nggak mau mengenal rasa sayur tapi dia harus tetap makan sayur.

"Karena anak bisa menyisihkan sayur kalau dia tahu dalam makanannya ada sayur. Satu-satunya cara ya bisa dengan juicer, tapi kan sebenarnya bisa dicegah lewat pola asuh. Pola asuh yang salah adalah ketika usia 8 bulan anak tidak dikenalkan dengan sayur," papar Rita di tengah acara 'Dancow Inspiring Mom Kembali Hadir Bantu Dukung Masa Depak Anak Indonesia yang Lebih Sehat' di Almond Zucchini, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.

Karena itu Rita berharap orang tua menerapkan pola asuh pada anak dalam makan sayur dimulai dari si kecil berusia 8 bulan. Sehingga, ketika berusia 1 tahun anak nggak menolak lagi rasa sayur yang diberi. Tapi, apakah ketika anak sudah berusia 3 tahun dan dia menolak makan sayur masih bisa diperbaiki pola makannya?



"Tentu saja masih bisa. Mulailah dengan kembali mengenalkan sayur sedikit demi sedikit dengan cara bisa disembunyikan letaknya biar nggak anak sisihkan. Sembari orang tua juga memberikan contoh makan sayur," kata Rita.

Rita menambahkan, orang tua juga bisa lho memberi sugesti positif tentang sayur pada anak. Misal, Bunda atau Ayah bisa menceritakan hal-hal baik tentang sayur dan permudah akses anak ke sayur. Seperti, saat anak buka kulkas atau tudung makan ada sayur. Jangan sungkan minta bantuan orang terdekat untuk mendorong anak makan sayur ya, Bun.

"Mungkin kita bisa minta bantuan juga ke guru-gurunya, pihak sekolah dan sebagainya. Karena dengan begitu, akan sangat mudah membentuk pola makan anak gemar makan sayur kembali setelah lama dia tidak mengenal sayur tersebut," tutur Rita.

(rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda