Jakarta -
Pernahkah saat Bunda dan si kecil selesai menonton film, entah di televisi atau bioskop kemudian besoknya atau beberapa hari setelahnya anak ditanya tentang cerita film tersebut? Biasanya anak-anak akan bingung ya, Bun. Tapi berbeda dengan bocah 6 tahun ini.
Si anak bisa menceritakan kembali film 'The Lion King' yang dia tonton. Akun anak perempuan Instagram bernama @thelcshow mengunggah video seorang bocah yang dipanggil LC sedang menceritakan alur film bertema keluarga ini dengan sangat apik, dari mulai nama tokohnya, hewannya yang mana, siapa yang mengincar siapa, pokoknya komplet deh, Bun. Melihat bocah ini bercerita penuh passion, seakan kita ikut 'ditarik' dalam cerita tersebut.
"Ketika Scar menjadikan Simba sebagai umpan, untuk membunuh ayah Simba, Mufasa, itu adalah bagian rencana dari Scar. Dan ketika Simba dibuang, ia bertemu dengan Pumba dan Timon," kata LC dalam video.
Lucunya, ketika sang saudara yang duduk di sampingnya 'memotong' LC saat bercerita dan berkata 'Itu adalah babi', LC terdiam sebentar seperti sedang berpikir dan menjawab 'Ya, warthog adalah babi'. Melihat aksi LC seketika semua orang tertawa. Hi-hi-hi.
Ternyata dari usia 4 tahun, LC sudah senang
membaca, Bun. Bahkan dia juga bisa lho menceritakan isi buku yang dibacanya.
Wah, keren ya LC, dari kecil minat bacanya sudah besar dan bahkan mampu menceritakan kembali alur cerita sebuah buku atau film dengan sangat baik dan penuh gairah. Perilaku LC ini patut dicontoh anak-anak lain nih. Meski masih kecil anak punya rasa ingin tahu yang besar, sehingga bisa bercerita atau menjelaskan kembali apa yang ia sudah serap. Ya, memang sih menumbuhkan minat baca pada anak-anak bukan hal yang mudah. Perlu ada kerja sama berbagai pihak, seperti orang tua, guru di sekolah, dan masyarakat.
"Kita semua bisa kok berkontribusi untuk menumbuhkan minat baca anak, karena situasi pendidikan kita emang udah gawat darurat," papar Najeela Shihab, psikolog sekaligus pendidik.
Dikatakan wanita yang akrab disapa Ela ini, banyak anak sekolah namun tidak benar-benar belajar. Masih ada 6 persen anak sekolah dasar yang tidak bisa membaca. Perlu diketahui, 87 persen anak-anak kuliah merasa dirinya salah jurusan. Banyak faktor mengapa bisa begini, salah satunya dipengaruhi apa yang dibacanya. Jadi bisa aja nih, dulu kita kurang informasi karena kurang banyak
membaca terkait jurusan saat kuliah. Dari sini bisa disimpulkan literasi anak berpengaruh pada masa depannya.
"Kolaborasi antara berbagai pihak dan metodologi yang mendukung skala besar jarang bisa terwujud. Kami percaya bahwa teknologi dalam dunia pendidikan adalah instrumen yang sangat efektif," tambah Ela.
(aml/rdn)