Jakarta -
Indonesia sudah memboyong total 86 medali di Asian Para Games (hasil sementara). Melansir
detikcom, Indonesia mendominasi atletik pada lari 100 meter T13 (low vision) putri Asian Para Games 2018. Tiga sprinter Indonesia menguasai podium, salah satunya
Putri Aulia.
Putri Aulia, Ni Made Arianti Putri, dan Endang Sari Sitorus kompak naik podium di nomor itu. Aulia merebut medali emas dengan catatan waktu 12,49 detik dalam final di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Rabu (10/10/2018). Putri Aulia diikuti oleh Made Arianti yang menghabiskan waktu 13,00 detik, sedangkan Endang di posisi ketiga dengan 13,07 detik.
Medali Emas Atlet Lari Putri Aulia Jadi Kado Ultah untuk Ayah/ Foto: INAPGOC |
Medali emas milik Putri Aulia tak cuma dipersembahkan untuk Indonesia tapi juga menjadi kado ulang tahun sang ayah. Atlet lari yang memiliki jarak pandangan enam meter ini mengungkapkan kebahagiaan dan rasa syukurnya lewat postingan di Instagram.
"Alhamdulillah ya Allah, makasih untuk Gold Medalnya. Terutama saya ucapkan puji syukur kepada Allah SWT atas apa yang selalu diberikan kepada saya. Terima Kasih juga buat kedua orang tua saya yang selalu mendukung saya, buat keluarga dan saudara-saudara saya," tulis atlet asal Sumatera Utara ini.
Putri Aulia juga berterima kasih pada para pelatih dan pendukung yang telah memotivasinya.
"Saya ucapkan banyak terima kasih buat seluruh warga Indonesia, Sumatera Utara, dan Deli Serdang yang selalu mendukung saya. Medalinya saya berikan kepada ayah saya sebagai kado terindah di hari ulang tahunnya hari ini," sambungnya.
Lulusan Universitas Negeri Medan ini adalah sosok yang sangat dekat dengan keluarganya.
Putri Aulia selalu menomor satukan kedua orang tuanya. Bahkan ia bercita-cita untuk memberangkatkan haji kedua orang tuanya. Dalam beberapa postingan di akun Instagram, Putri mengajak keluarganya pergi ke beberapa tempat wisata.
Senang deh rasanya melihat atlet berprestasi dan sayang keluarga. Orang tua mana yang nggak bangga saat melihat anaknya cerdas dan berprestasi? Tapi jangan sampai karena ambisi kita sebagai orang tua, anak berprestasi karena terpaksa ya, Bun. Psikolog pendidikan Mia Marissa Kumala beberapa waktu lalu bilang anak punya kecerdasan yang bervariasi.
Kata Mia, menurut Howard Gardner ada kecerdasan logis-matematis, kecerdasan interpersonal, kecerdasan linguistik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan spasial, kecerdasan musikal, kecerdasan naturalis, dan kecerdasan kinestetis. Sebagai orang tua nggak sepatutnya kita memaksa anak supaya punya kecerdasan sama dengan orang tuanya. Karena ingat, tiap anak unik dan punya kemampuan masing-masing.
"Sebaiknya orang tua memahami bahwa kecerdasan anak bervariasi. Bisa dikembangkan di aspek yang lain. Kita sebagai orang tua perlu menerima dan menghargai kemapuan anak. Anak jangan sampai jadi ambisi orang tuanya," saran Mia.
(aci/aci)