Jakarta -
Ayu Dewi tak mampu menahan kerinduan pada ibunda tercinta, Sekardewi Budiono, yang telah meninggal dunia pada 29 November lalu. Presenter 34 tahun itu menuangkan isi hatinya di Instagram, lewat foto sang bunda bersama putri pertamanya, Aqilah Dewi Humairah.
Rentetan kalimat panjang dituliskan Ayu Dewi, demi mengenang sosok ibunda tercinta.
Istri Regi Datau ini menggambarkan, Sekardewi adalah seorang ibu yang selalu menghadirkan kebahagiaan bagi seluruh anggota keluarga. Tak pernah mengeluh dan dianggapnya sebagai pribadi yang hampir sempurna.
Bunda tentu bisa merasakan kesedihan Ayu Dewi yang begitu mendalam. Lewat kata-katanya, ibu dua anak ini tampak berat menerima kenyataan bahwa sang bunda telah pergi untuk selamanya. Tapi, Ayu Dewi tetap berusaha tegar dan ingin mewarisi kepribadian Sekardewi.
"Ibu, ku ingin miliki kesederhanaanmu, ketulusanmu, keikhlasanmu, rasa cintamu, kepatuhanmu, ketebalan Imanmu, kesabaranmu, kekuatanmu, dan segala tentangmu supaya ku bisa mengurus semua sepertimu," kutipan dari tulisan Ayu Dewi di Instagram.
Diketahui, ibunda Ayu Dewi telah lama mengidap leukemia atau kanker darah. Sebelum meninggal, Sekardewi sempat dirawat di rumah sakit lantaran batuk yang tak kunjung sembuh, sehingga berkembang menjadi infeksi paru-paru. Ibunda Ayu Dewi pun mengembuskan napas terakhir dalam usia 68 tahun.
Unggahan Ayu lantas mendapat simpati netizen, tak kurang dari 2.000 komentar, termasuk teman-teman selebritas seperti Dewi Sandra, Fitri Tropika, Titi Kamal, dan Donna Agnesia yang juga merasakan kesedihan saat ibundanya meninggal dunia tiga tahun lalu.
Ayu Dewi pun membalasnya, "Trimakasiii semua buat perhatian & doanya, titip doa utk ibuku ya jikalau sempat."
Dilansir
Psychology Today, sosok ibu merupakan tulang punggung emosional bagi keluarga. Wajar ya Bunda, siapa pun pasti merasakan kesedihan begitu dalam ketika sang ibu harus kembali kepada-Nya. Bahkan, perempuan dewasa dan sudah berstatus ibu pun kadang sulit menerima kenyataan itu.
Mengutip teori milik Dr Kubler Ross, psikolog klinis Untung Subroto Dharmawan, M.Psi, mengatakan bahwa seseorang pasti mengalami fase setelah
kehilangan orang tercinta. Tercatat lima fase yakni fase
shock atau terkejut, fase
denial atau penyangkalan, fase kemarahan, masa berkabung, dan fase pemulihan.
"Masa berkabung bisa terjadi selama beberapa bulan hingga tahunan. Diiringi dengan perasaan marah, kesepian, kecewa, hingga bisa berdampak pada depresi. Karena itu dukungan dari anggota keluarga sangat dibutuhkan dalam hal ini. Tak hanya itu, pada fase ini mungkin penanganan profesional oleh psikolog atau psikiater juga dibutuhkan," terang Untung, dikutip dari
detikcom.
(muf/rap)