Jakarta -
Namanya rumah tangga pasti ada saja masalah, termasuk beda pendapat.
Penyanyi Virgoun pun tak memungkiri hal ini. Pertengkaran menurutnya wajar, tapi ia sebisa mungkin tak bertengkar di depan anak.
"Berantem depan anak buat saya enggak banget. Saya pernah
masalahin itu sama istri, ya karena usia istri saya jauh di bawah saya lebih muda jadi kelihatan tuh kalau lagi ribut sama saya, anak juga kena jutek. Padahal kita harus jadi pretender yang baik depan anak meski kita lagi ribut," ungkap Virgoun saat ngobrol dengan
HaiBunda.
Menurut Virgoun, dalam pernikahan itu muncul rasa sayang banget dan kadang berubah kesal banget. Dalam hal ini, hal terpenting adalah bisa bertahan.
 Virgoun/ Foto: Instagram |
"Ya sekarang masalah berantem depan anak sudah clear sih. Gini, menikah tuh kadang bisa bikin kita sayang banget atau bisa bikin kita kesal sama pasangan. Semua begitu sih, tinggal jalanin aja dan yang terpenting cara bertahannya aja, toleransi digedein," tutur suami dari Inara ini.
Virgoun begitu cinta dengan keluarga kecilnya, hingga ia menciptakan beberapa lagu seperti 'Surat Cinta untuk Starla dan 'Bukti'. Tanpa disangka, lagu tersebut mencetak hits dan banyak yang menyukai.
"Respons istri saya agak nyebelin sih pas di awal saya kasih dengar. He-he, kata bos saya malah lagu itu gombal, ya perempuan senang kan dipuji-puji. Nah, kalau Starla malah udah tahu ini lagu buat dia pas dengar dari melodinya. Dia bilang, 'Ini lagu buat Lala ya Pa'. Walau dia belum tahu maknanya tapi dia senang banget," tutur Virgoun.
Bicara soal bertengkar di depan anak, psikolog anak dan keluarga, Ajeng Raviando menuturkan, jika orang tua atau pasangan ribut terus di depan anak tentunya membuat anak tidak nyaman. Pastinya keributan ini juga membawa emosi yang negatif ke anak.
"Misal nih, orang tua ribut masalah anak yang nggak mau makan. Nah, anak bisa merasa kalau dialah penyebab keributan tersebut," kata Ajeng.
Bahayanya,
anak bisa jadi menyalahkan diri sendiri lho, Bun. Kalau orang tuanya ribut terus di depan anak, Ajeng katakan hal tersebut juga tak baik bagi konsep diri anak.
"Kalau memang harus berbeda pendapat, tentunya berbeda pendapatlah dengan cara yang benar dan tepat. Bukan berarti harus terus menerus berkonflik di depan anak," tambah Ajeng.
[Gambas:Video 20detik]
(aml/rdn)