Jakarta -
Kedua putra
Ahmad Dhani, Ahmad Al Ghazali dan Abdul Qodir Jaelani
(Al dan Dul) menjenguk ayahnya di Rutan Klas I Surabaya di Medaeng Sidoarjo pada Sabtu (2/3/2019). Meski tak datang bersamaan, mereka sama-sama membawa sesuatu untuk Dhani.
Dikutip dari
detikcom, Dul yang pertama kali menyambangi Dhani. Saat ditanya membawa apa, ia jawab membawa cinta. Sementara salah satu kru yang hadir bersama Dul sempat mengatakan jika Dul membawa bungkusan nasi krawu khas Gresik untuk Dhani. Selang 45 menit giliran kakaknya Al menyusul. Saat ditanya membawa apa untuk ayahnya, Al justru bercanda dengan mengatakan membawa sesuatu.
Keluar dari rutan, Dul mengaku sangat senang bisa bertemu ayahnya. Ia juga bercerita bahwa diprotes oleh sang ayah terkait performanya saat bermain keyboard di konser
Dewa 19 di Malaysia beberapa waktu lalu.
"Ya serulah kan enggak ketemu kangen, tadi saya diprotes sama ayah karena saya main di Dewa kurang bagus," ungkap anak bungsu Dhani ini.
Dalam pertemuan yang berlangsung kurang lebih dua jam itu, ketiganya juga membahas persiapan konser bertajuk konser solidaritas kepada Dhani. Konser ini rencananya akan digelar di Surabaya pada 10 Maret mendatang. Dalam konser ini akan hadir beberapa sahabat Dhani. Mulai dari Dewa 19 hingga artis-artis di manajemen milik Dhani.
"Hasil pertemuannya sangat senang berbincang masalah musik, masalah agama. Rencana konser masih belum tahu tanggal 10 nanti, hadapi dengan senyuman," tutur Al.
 Foto: Hilda Meilisa Rinanda |
Saat ditanya adakah pesan khusus dari Dhani untuk kedua anaknya ini, Dul mengatakan hal itu merupakan rahasia dengan ayahnya. "Ada tapi terlalu rahasia. Nanti kalau diomongin terlalu seksi di media jadinya," seloroh Dul sembari tertawa.
Berbeda dengan Dul, Al mengungkapkan pesan dari ayahnya. Dhani berpesan agar Al maupun Dul tetap bersemangat menjalankan kariernya.
"Tetap semangat untuk menjalankan karier kita," jawab anak sulung Dhani ini.
Dilansir
Psychology Today, menurut psikolog, Robert T. Muller, Ph.D, anak-anak biasanya akan menunjukan respons emosional ketika orang tua masuk penjara. Seperti kesedihan, ketakutan, dan rasa bersalah.
Lanjut Muller, tak hanya yang di penjara yang mesti dapat dukungan, anak-anak juga. Jelaskan bukan mereka satu-satunya yang mengalami hal itu. Setelah anak memahami, coba mulai ajak untuk mengunjungi orang tuanya di tahanan. Setelah bertemu dengan orang tuanya, anak akan lebih mampu bertahan menerima ejekan. Cara itu bisa mengurangi tekanan, serta mengembalikan harga diri mereka bila di-bully.
Sedangkan, psikolog anak dan keluarga Dr.Rose Mini Agoes Salim, atau akrab disapa Bunda Romi, menuturkan dukungan dari seluruh keluarga penting untuk seseorang yang mengalami masalah. Ia juga mewajarkan bahwa saat anak memberi dukungan pada ayahnya yang terlibat kasus, itu karena dia sayang. Tapi, menurut Bunda Romi, jangan sampai dukungan tersebut malah membuat anak mengalami kemunduran.
"Jangan sampai dukungan itu membuat anak tidak mau melakukan apa-apa, hanya datang ke bapaknya aja, padahal dia mesti sekolah dan lain-lain," terang Bunda Romi.
(yun)