Jakarta -
Ibunda
Ustaz Abdul Somad, Rohana binti Nuruddin, meninggal dunia pagi ini, Senin (18/3). Ibunda dari pendakwah Indonesia tersebut meninggal di usia 71 tahun.
Kabar duka diungkapkan langsung
Ustaz Abdul Somad di akun
Instagram pribadinya. Ustaz kelahiran Asahan ini menceritakan kronologi sang bunda meninggal dunia.
"Seperti biasa, setelah
tahajjud dan
witir, Mak membaca Qur'an dan zikir yang biasa beliau baca, setelah itu makan sahur. Selesai santap sahur, Mak masih menonton video
taushiyah UAS di
YouTube. Kemudian Mak mandi, terasa sakit kepala," ujarnya.
Setelah itu, lanjut Ustaz Abdul Somad, ibunya wudhu dan persiapan salat Subuh. Ketika itulah, sang Ibunda tiba-tiba pingsan.
"Dibawa ke rumah sakit, menghembuskan napas terakhir," katanya.
Ustaz yang akrab disapa UAS ini pun masih mengingat perkataan sang Ibunda semasa hidup.
"Persis seperti ucapan Mak selama ini, 'Aku kalau bisa, mati jangan pakai sakit
lamo-lamo. Kalau bisa mandi dulu, jadi jasad
awak bersih. Mandi,
ambik aye sembayang,
poneng, mati,'" ucap Ustaz Abdul Somad.
Rencananya, jenazah ibunda UAS akan dimakamkan di Kampung Silau Laut, Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara. Kepada masyarakat, Ustaz Abdul Somad juga mengucapkan terima kasih atas doa yang disampaikan untuk sang bunda.
"Terima kasih tak terhingga kepada seluruh masyarakat yang telah mendoakan Mak. Mohon dimaafkan segala khilaf dan salah Mak kami Hajjah Rohana binti Nuruddin," tuturnya.
Bunda, tidak mudah memang menerima kepergian orang tersayang seperti dialami Ustaz Abdul Somad. Apalagi ikatan anak dan ibu biasanya sangat kuat.
Menurut penelitian, seseorang akan lebih merasakan kehilangan lebih besar ketika ibu mereka meninggal. Seperti dilansir
Fatherly, hal ini disebabkan karena hubungan ibu-anak yang sangat dekat.
Sementara itu, dalam
American Journal of Perinatology, disebutkan awal-awal kehidupan anak merupakan masa kritis yang membentuk
bonding ibu dan anak. Karena ibu adalah pengasuh utama anak dan cenderung menghabiskan waktu lebih banyak dengan si kecil, maka di otaknya anak memiliki preferensi pada sang ibu.
"Tapi ini bukan berarti anak tak bisa dekat dengan ayahnya. Hanya saja anak memiliki eksposur yang lebih besar dari ibunya ketimbang orang tua lain atau dalam hal ini ayah," kata salah satu peneliti dalam laporannya seperti dikutip dari
Romper.
[Gambas:Video 20detik]
(som/rdn)