Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Bunda, Ketahui Penyebab Gigi Kuning dan Cara Menghilangkannya

Maya Sofia   |   HaiBunda

Jumat, 26 Apr 2019 18:28 WIB

Gara-gara gigi kuning, Bunda jadi minder tersenyum. Jangan sampai ya, Bunda. Yuk simak dahulu penyebab dan cara menghilangkan gigi kuning.
Ilustrasi cara menghilangkan gigi kuning/ Foto: thinkstock
Jakarta - Kerap minder ketika melihat para artis tersenyum dengan gigi seputih mutiara, Bunda? Tak perlu sampai minder ya, Bun. Meski gigi tak seputih mereka, sebetulnya warna gigi manusia kebanyakan memang sedikit kusam.

Mengutip Live Science, ada banyak faktor yang dapat memengaruhi warna gigi. Penyebab perubahan warna gigi ini dibagi dua kategori utama, yakni noda ekstrinsik dan intrinsik.


Noda ekstrinsik memengaruhi permukaan enamel, yang merupakan lapisan gigi paling keras dan terluar. Enamel ini memang sangat mudah terkena noda. Pada orang yang merokok, warna permukaan gigi mereka rentan kuning karena paparan bahan kimia yang terkandung dalam tembakau, yakni tar serta nikotin.

Selain itu, makanan atau minuman apapun yang bisa menodai pakaian juga mampu melakukan hal serupa pada gigi Bunda. Sebagai contoh, makanan atau minuman berwarna pekat seperti cokelat, cola, anggur merah, kecap, dan saus spageti.

Tak hanya makanan olahan, beberapa jenis buah-buahan pun berpotensi meninggalkan noda pada gigi. Sebagai contoh anggur, blueberry, ceri, dan bit.

Sementara itu, noda intrinsik terjadi dalam struktur bagian dalam gigi yang disebut dentin. Akibatnya, noda jenis tersebut lebih sulit dihilangkan.

Sejumlah obat diketahui dapat menyebabkan noda intrinsik pada gigi. Jika anak Bunda mengonsumsi antibiotik tetrasiklina atau doksisiklin sebelum usia delapan tahun, di mana gigi mereka masih berkembang, maka hal tersebut dapat mengubah gigi menjadi kuning kecoklatan.

Warna gigi manusia kebanyakan memang sedikit kusam/ Foto: thinkstock
Perubahan warna gigi juga bisa disebabkan penggunaan obat kumur yang mengandung chlorhexidine, senyawa yang dapat mengurangi bakteri dan mengobati radang gusi. Namun, meski tidak mengonsumsi antibiotik atau pun menggunakan obat kumur dengan kandungan chlorhexidine, warna gigi Bunda juga bisa berubah jika terlalu sering mengonsumsi air putih yang mengandung fluoride alami.

Fluorosis, yang dihasilkan dari jumlah fluoride yang berlebihan, dapat menyebabkan garis-garis putih samar atau bintik-bintik coklat pada gigi. Air yang mengandung fluoride alami biasanya banyak terdapat pada air sumur.

Jika masih merasa terganggu dengan kondisi gigi kuning, Bunda bisa melakukan pencegahan dan perawatan, seperti memperhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi serta pastinya tidak merokok.

Selanjutnya, Bunda disarankan mengunjungi dokter gigi setidaknya dua kali setahun untuk menjaga kebersihan gigi. Sebab, plak dan tarter yang menumpuk bisa membuat gigi tampak kuning.

"Yang terbaik adalah membersihkan gigi secara teratur oleh seorang profesional," ujar Direktur Dental di Dynamic Dental, Dr.Edita Outericka.

"Ini akan membantu menghilangkan noda. Juga, minum melalui sedotan akan meminimalkan cairan menetap lama pada permukaan gigi," lanjutnya.

Tips lainnya adalah menyikat gigi setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang memiliki warna pekat. Jika tak memungkinkan, cukup dengan berkumur.


Jika masih tak puas dengan warna gigi saat ini, Bunda bisa berkonsultasi dengan dokter gigi. Ada banyak perawatan yang dapat membuat gigi lebih putih.

Namun, kalau Bunda lebih memilih bahan alami, Bunda bisa mencoba menggunakan stroberi dan jeruk nipis. Mengutip detikcom, cara memutihkan alami ini tak bisa instan. Membutuhkan waktu perubahan warna dari kuning ke putih.

[Gambas:Video Haibunda]



(som/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda