Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Pentingnya #SaveLaguAnak di Zaman Serba Gadget

Maya Sofia   |   HaiBunda

Sabtu, 27 Apr 2019 10:01 WIB

Seiring perubahan zaman dan berkembangnya teknologi, tak bisa dimungkiri anak memang lebih mudah terpapar lagu-lagu dewasa ya, Bunda.
HaiBunda's Day Out/ Foto: HaiBunda
Jakarta - Saat di rumah bersama si kecil, lagu apa sih yang biasa Bunda putar? Lagu-lagu milik penyanyi dewasa yang sedang populer atau lagu-lagu anak milik Ibu Sud, seperti Desaku dan Naik-naik ke Puncak Gunung?

Seiring perubahan zaman dan semakin berkembangnya teknologi gadget, tak bisa dimungkiri anak memang lebih mudah terpapar lagu-lagu dewasa ya, Bunda. Lagu-lagu milik sederet band dan penyanyi populer hingga dangdut yang notabene untuk dewasa barangkali saat ini lebih sering terdengar ketimbang lagu-lagu yang memang diciptakan khusus untuk anak.

Setelah generasi AT Mahmud, Ibu Sud, dan Pak Kasur, sesungguhnya masih ada lho pencipta lagu yang membuat lagu-lagu untuk anak. Seperti Baim 'The Dance Company' yang merilis lagu anak bersama kedua putri tercintanya, Abbey serta Zoe berjudul Pelangi Usai Hujan.

Ada lagi putra Anji, Saga Omar Nagata yang jago membuat lagu dengan tema sederhana seperti Telur Dadar. Namun soal pilihan lagu ini semuanya kembali lagi kepada sikap orang tua ya, Bunda. Apakah lebih memilih memutar lagu dewasa untuk si buah hati atau lagu-lagu anak.

Hanya saja patut Bunda ketahui bahwa mendengarkan lagu dewasa ke anak-anak akan berdampak pada psikologis dan pembentukan sifatnya lho.

Menurut psikolog anak, Dr Seto Mulyadi, tingkah laku anak sebenarnya bisa dibangkitkan dengan kebiasaan menyanyinya. Lirik lagu akan diperagakan dan ditiru oleh anak dalam kehidupan sehari-harinya. Kalau anak menyanyikan lagu-lagu anak, seperti lagu Lihat Kebunku, anak akan belajar untuk merawat dan menyayangi tanaman yang ada di kebun.

"Tapi kalau isinya lagu itu justru mengandung hal-hal yang dia bingung, misalnya tentang percintaan, perselingkuhan, dia akan jadi tidak fokus dalam mengembangkan karakternya. Salah-salah malah justru akan menganggap sebagai suatu yang negatif dan itu yang harus diikuti," ujar psikolog yang akrab disapa Kak Seto.

Ketika terlalu sering mendengarkan lagu dewasa bertema perselingkuhan, pengkhianatan, galau, dan sebagainya, anak bukan tak mungkin jadi belajar untuk berbohong, mudah menyakiti orang lain, hingga melakukan kekerasan. Kak Seto mengatakan, lagu memang sangat berhubungan erat dengan pembentukan karakter anak.

Bunda harus mengupayakan agar anak mendengarkan dan menyanyikan lagu sesuai dengan usianya. Supaya mereka bisa mendapatkan dampak positif dari lagu yang dinyanyikan. Ketika anak mendengar lagu-lagu dewasa yang bermakna negatif, jelaskan kepada anak bahwa mereka enggak seharusnya mendengarkan lagu itu.

Nah dalam rangka kampanye #SaveLaguAnak, HaiBunda menampilkan live performance dari mantan artis cilik dalam acara HaiBunda's Day Out yang digelar di Trans Studio Mall Denpasar, Bali pada Sabtu, 27 April 2019 mulai pukul 10.00 WITA. Mereka yang tampil adalah Ria Enes dan Susan, Leony, Enno Lerian, Natasha Chairani, dan Tina Toon.

Ssst...Bunda yang sedang berada di lokasi HaiBunda's Day Out bisa lho mendapatkan merchandise menarik dari HaiBunda. Caranya gampang, cukup isi kolom komentar di bawah artikel ini. Yuk, jangan sampai terlewatkan, Bun.

Pentingnya #SaveLaguAnak di Era Kids Zaman NowHaiBunda's Day Out/ Foto: HaiBunda
(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda