
parenting
Ingat Ya Bun, Zona Risiko Sedang Bukan Zona Nyaman dari COVID-19
HaiBunda
Rabu, 09 Dec 2020 17:20 WIB

Masyarakat dan semua pihak diminta Satgas Penanganan COVID-19 untuk mencermati dengan teliti perkembangan peta zona risiko dari waktu ke waktu. Lalu yang perlu diketahui bahwa zona risiko sedang bukanlah zona nyaman dari COVID-19.
Sebab menurut Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito sudah berbulan-bulan peta zonasi risiko tidak mengalami peningkatan siginifikan kearah yang lebih baik.
"Sudah berbulan-bulan, peta ini tidak berubah warna, selalu didominasi oleh zona oranye atau risiko sedang. Saya tekankan sekali lagi, zona risiko sedang, bukan zona nyaman," ujar Wiku, dikutip dari covid19.go.id, Rabu (9/12/2020).
Saat memberi keterangan pers perkembangan penanganan COVID-19 di Kantor Presiden, Selasa (8/12), Wiku memaparkan berdasarkan peta zonasi risiko per 6 Desember 2020.
Jumlah daerah pada zona merah atau risiko tinggi sebanyak 47 kabupaten/kota, zona oranye atau risiko sedang 371 kabupaten/kota, zona kuning atau risiko rendah 84 kabupaten/kota, zona hijau tidak ada kasus baru 6 kabupaten/kota dan zona hijau tidak terdampak 6 kabupaten/kota.
Wiku menyatakan jika melihat peta zonasi risiko, mayoritas kabupaten/kota merasa nyaman berada di zona oranye atau risiko sedang. Ia mengingatkan bahwa dari 514 kabupaten/kota, pekan ini hanya menyisakan 6 kabupaten/kota yang berada pada zona hijau tidak terdampak.
Karenanya, jika melihat jumlah banyaknya kabupaten/kota yang bertahan pada zona oranye atau risiko sedang, tentunya sangat mengkhawatirkan.
"Saya mengingatkan pada pimpinan daerah, bahwa zona risiko sedang bukanlah zona nyaman. Tidak menutup kemungkinan, daerah zona risiko sedang dapat berpindah ke zona risiko tinggi apabila pemerintah daerah maupun masyarakatnya lengah," Wiku menekankan.
Secara rincian kabupaten/kota, Wiku menyebut terdapat 72 kabupaten/kota yang konsisten pada zona oranye atau zona risiko sedang selama 3 bulan berturut-turut. Bahkan dari jumlah tersebut, ada 68 di antaranya secara konsisten selama 3 bulan berturut-turut berada di risiko sedang.
"Hal ini tentunya sangat mengkhawatirkan. Zona risiko sedang bukanlah zona aman. Apabila penanganan COVID-19 di kabupaten/kota tersebut juga tidak berjalan baik, maka terbuka kemungkinan daerah-daerah ini berpindah ke zona merah atau risiko tinggi. Ini harus dihindari," Wiku menegaskan.
Oleh karena itu, pemerintah daerah terkait harus segera mengambil langkah dalam penanganan Corona atau COVID-19. Sehingga kabupaten/kota yang masuk dalam daftar tersebut, dapat berpindah ke zona kuning atau zona hijau.
Untuk diketahui, 72 kabupaten/kota yang dimaksud tersebar pada 24 provinsi. Di antaranya Aceh (3), Sumatera Utara (10), Sumatera Barat (5), Sumatera Selatan (2), Bengkulu (1), Riau (1), Kepulauan Riau (1), DKI Jakarta (1), Banten (2), Jawa Timur (3), Jawa Tengah (6), DIY (1), Sulawesi Utara (3), Sulawesi Tengah (1), Sulawesi Selatan (6), Sulawesi Tenggara (6), Kalimantan Selatan (6), Kalimantan Tengah (4), Kalimantan Utara (1), Kalimantan Timur (1), Maluku Utara (2), Nusa Tenggara Barat (2), Papua (1) dan Papua Barat (1).
Mengingat masih tingginya potensi penularan COVID-19 ini, tetap disiplin jalankan protokol kesehatan ya dan jangan bosan untuk selalu #ingatpesanbunda agar #pakaimasker, #jagajarak, dan #cucitanganpakaisabun sesuai imbauan #satgascovid19.
Disiplin 3 T yuk, Bunda, seperti penjelasan dalam video di bawah ini:
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Lebih Baik Mencegah, Biaya Rata-rata Berobat COVID-19 Rp184 Juta

Parenting
Jangan Menakuti, Ini Cara Tepat Ajak Anak Jaga Jarak

Parenting
Bun, Ini 3 Tips Agar Anak Tetap Tenang di Rumah Saat Pandemi

Parenting
Saran Dokter untuk Bunda yang Hamil di Masa Pandemi

Parenting
Yuk Ajari Anak 3 Cara Cegah Stigma Negatif dari COVID-19


5 Foto
Parenting
Sarwendah & Betrand Peto Vaksin COVID Bareng, Intip Potret Keduanya Bun
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda