parenting
Ameena Anak Atta-Aurel Terkena Asma Kulit, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Selasa, 23 Aug 2022 15:13 WIB
Baru-baru ini Ameena Hanna Nur Atta dikabarkan mengalami sakit asma kulit, Bunda. Asma kulit sendiri merupakan istilah awam untuk menjelaskan salah satu penyakit kulit bernama dermatitis atopik atau eksim.
Eksim sendiri merupakan kelainan kulit yang umum terjadi pada anak, terutama pada bayi. Sebagian besar gejalanya terdapat pada kulit dan umumnya tidak berbahaya.
Dokter Spesialis Anak, dr. K.S. Denta, M.Sc, Sp.A mengatakan istilah asma dengan dermatitis atopik atau eksim ini memiliki beberapa persamaan. Ia mengungkap hal ini melalui akun Twitter @sdenta.
Menurut dr Denta, persamaan antara asma dengan dermatitis atopik atau eksim ini terletak pada proses dasarnya, Bunda. Keduanya sama-sama mengalami mekanisme radang atau inflamasi.
"Bedanya di output gejala. Kalau asma gejalanya bengek (batuk), sesak. Kalau dermatitis atopik gejalanya ya di kulit. Bisa ruam, gatal, kering, dan lain-lain," katanya dikutip pada Senin (22/8/2022).
Seperti asma, dermatitis atopik juga merupakan kondisi yang kronis atau jangka waktu lama. Asma dan dermatitis atopik bisa berulang atau terus kumat.
"Pasien saya banyak banget asli (yang terkena) dermatitis atopik. Bahan krim racikan sampai habis mulu," tutur dr. Denta.
Lebih lanjut, dr Denta menjelaskan atopik dalam dermatitis atopik berasal dari Bahasa Yunani, yakni atopos, yang artinya tidak pada tempatnya. Istilah ini untuk menggambarkan proses alergi di mana alergi merupakan respon terhadap sesuatu yang tidak pada tempatnya.
"Misal, harusnya udang itu adalah makanan yang tidak berbahaya buat tubuh. Tapi pada orang tertentu bisa saja tubuhnya menganggap udang itu sesuatu yang mencurigakan, terus muncul gatal-gatal. Sebuah respon tubuh yang tidak pada tempatnya," ucapnya.
Penyebab dermatitis atopik
Dermatitis atopik bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor, Bunda. Misalnya saja faktor bakat atau genetik, faktor kondisi kulit, faktor pencetus alergi, faktor lingkungan, faktor sistem imun anak, dan sebagainya.
"Jadi kalau orang tuanya alergi belum tentu anaknya juga pasti punya alergi, ya," ucap dr Denta.
Sementara itu, wujud dari dermatitis atopik ini juga bermacam-macam. Misalnya kemerahan, krusta, bahkan menyebabkan penebalan jaringan kulit ketika sudah kronis.
Masih menurut dr Denta, anak yang memiliki faktor genetik alergi, ditambah skin barrier yang tidak optimal dan faktor lingkungan, bisa membuat alerginya kumat. Karena itu, bayi yang terkena eksim utamanya harus dicegah agar tidak kumat.
"Skin barrier juga dijaga. Bayi sangat disarankan rutin dipakaikan pelembap, ya," tuturnya.
Lantas apa yang harus dilakukan untuk mencegah eksim? Dan bagaimana manajemen eksim yang tepat pada anak?
Simak selengkapnya di laman berikutnya yuk, Bunda.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Saksikan juga video 8 penyebab dermatitis atopik pada bayi berikut ini: