HaiBunda

PARENTING

Berapa Suhu Tubuh Normal pada Bayi? Begini Cara Ideal Mengukurnya

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Jumat, 26 Aug 2022 14:42 WIB
Ilustrasi Suhu Tubuh Normal Bayi/Foto: iStock
Jakarta -

Pengukuran suhu tubuh yang normal biasanya berada di angka 37 derajat celcius, Bunda. Lantas, berapa suhu tubuh yang normal pada bayi?

Angka 37 derajat celcius hanyalah sebuah angka untuk suhu rata-rata. Meski begitu, suhu tubuh seseorang mungkin sedikit lebih tinggi atau lebih rendah.

Pembacaan suhu tubuh di atas atau di bawah rata-rata tidak menandakan kalau Bunda sedang sakit. Beberapa faktor yang mempengaruhi suhu tubuh adalah usia, jenis kelamin, waktu pengambilan suhu, dan tingkat aktivitas.


Mengutip dari laman Healthline, orang yang berusia di atas 64 tahun umumnya lebih sulit menyesuaikan diri dengan perubahan suhu yang secara tiba-tiba. Secara umum, orang yang berusia lebih tua lebih sulit menyimpan panas dan memiliki suhu tubuh yang lebih rendah.

Suhu normal bayi

Untuk bayi berusia 0 sampai 12 bulan, suhu tubuh normalnya berbeda-beda tergantung pada letak pemeriksaan suhu, Bunda. Berikut ini penjelasannya.

  • Oral. Pemeriksaan suhu tubuh bayi melalui mulut atau oral biasanya memiliki suhu normal sekitar 36,7 derajat celcius hingga 37,3 derajat celcius.
  • Rektal. Pemeriksaan suhu tubuh bayi melalui telinga biasanya mendapatkan suhu normal sekitar 37 hingga 37,9 derajat celcius.
  • Ketiak. Pemeriksaan suhu tubuh bayi melalui ketiak hasil normalnya hampir sama dengan oral, yakni sekitar 36,4 hingga 37,3 derajat celcius.

Bayi yang dalam keadaan demam biasanya memiliki suhu tubuh sekitar 38 derajat celcius atau lebih. Tanda-tanda yang bisa dilihat ketika bayi demam adalah sebagai berikut:

  • Merasa lebih panas dari biasanya saat menyentuh dahi, punggung, atau perut
  • Merasa berkeringat atau lembap
  • Pipi memerah

Kalau menurut Bunda bayi memiliki suhu yang tinggi, segera periksa dengan menggunakan termometer, ya. Hal ini bisa menjadi acuan apakan Bunda perlu segera pergi ke dokter atau tidak.

Jenis termometer untuk ukur suhu normal bayi

Termometer air raksa pernah menjadi termometer pokok yang digunakan dalam dunia kesehatan. Saat ini, termometer air raksa tidak direkomendasikan karena bisa pecah dan memungkinkan airnya menguap dan terhirup.

Untuk menghindari risiko yang lebih parah, Bunda bisa pilih beberapa jenis termometer lainnya. Kalau penasaran, berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya dari laman Mayo Clinic.

1. Termometer digital

Termometer digital bekerja dengan menggunakan sensor panas elektronik untuk merekam suhu tubuh, Bunda. Biasanya termometer ini bisa digunakan di area telinga, mulut, dan ketiak. Suhu di ketiak jarang dirasakan karena hasilnya sering tidak akurat.

2. Termometer telinga digital

Termometer ini menggunakan pemindai inframerah untuk mengukur suhu di dalam saluran telinga. Perlu diingat, kotoran telinga atau saluran telinga yang kecil dan melengkung bisa mengganggu keakuratan suhu termometer telinga.

3. Termometer arteri temporal

Termometer ini menggunakan pemindai inframerah untuk mengukur suhu arteri temporal di dahi, Bunda. Termometer jenis ini banyak dipakai karena mudah digunakan bahwa saat anak atau bayi sedang tidur.

ilustrasi mengukur suhu tubuh normal bayi/Foto: Getty Images/iStockphoto/yaoinlove

Pedoman usia untuk memilih termometer

Bayi baru lahir sampai berusia 3 bulan biasanya disarankan menggunakan termometer digital biasa untuk mengukur suhu rektal, Bunda. Penelitian baru menunjukkan bahwa termometer arteri temporal juga bisa memberikan pembacaan yang akurat pada bayi baru lahir.

Sementara itu, untuk bayi berusia tiga bulan sampai empat tahun biasanya direkomendasikan menggunakan termometer digital untuk mengukur suhu dubur atau ketiak. Ketika bayi berusia 6 bulan, penggunaan termometer telinga digital sudah mulai bisa digunakan.

Untuk anak usia 4 tahun ke atas, sebagian besar menggunakan termometer digital yang diletakkan di bawah lidah. Namun, Bunda juga bisa menggunakan termometer digital untuk mengukur suhu ketiak.

Cara ideal mengukur suhu normal bayi

Melansir dari laman NHS, idealnya pengukuran suhu tubuh bayi memerlukan termometer digital untuk bisa membaca suhu dengan cepat dan akurat. Bunda bisa mendapatkan termometer ini di berbagai apotek atau supermarket.

Untuk mengukur suhu bayi, Bunda bisa lakukan langkah-langkah berikut ini:

  1. Pegang bayi dengan nyaman di lutut Bunda dan letakkan termometer di ketiaknya. Selalu gunakan termometer di ketiak dengan anak yang berada di bawah usia 5 tahun.
  2. Dengan lembut, pegang lengan bayi ke tubuhnya untuk menjaga termometer tetap di tempatnya selama sekitar 15 detik. Beberapa termometer digital berbunyi bip saat sudah siap.
  3. Tampilan pada termometer akan menunjukkan suhu bayi.

Kalau Bunda menggunakan termometer digital di ketiak dan mengikuti instruksi dengan cermat, Bunda tentu akan membacanya langsung secara akurat. Namun, ada beberapa hal yang mungkin merubah hasil suhu, misalnya jika bayi terbungkus erat dalam selimut hingga berada di ruangan yang hangat.

ilustrasi anak demam/Foto: iStock

Seberapa sering memeriksa suhu bayi?

Saat bayi mengalami demam dengan kenaikan suhu yang tinggi, maka Bunda secara teratur harus terus memeriksa suhunya dan tingkat ketidaknyamanannya untuk memastikannya baik-baik saja. Selain itu, penting juga bagi anak untuk dapat beristirahat sebanyak mungkin agar bisa melawan infeksi atau virus penyebab demam dalam tubuhnya.

Meskipun terasa khawatir saat melihat bayi tidak enak badan, sebagian demam ini akan segera pulih setelah beberapa hari tanpa perawatan lebih lanjut kok, Bunda. Suhu normal tubuhnya pun secara perlahan akan kembali seperti awal.

Terpenting, Bunda harus memastikan anak merasa nyaman, berikan banyak cairan untuk mencegah dehidrasi dan pastikan untuk menjaga sirkulasi udara dalam ruangan berjalan baik.

Penyebab suhu tinggi pada bayi

Suhu tinggi pada bayi biasanya merupakan tanda awal bahwa tubuh bayi sedang berusaha melawan infeksi, Bunda. Beberapa bayi biasanya mengalami demam setelah divaksinasi.

Demam ini biasanya akan hilang dengan sendirinya. Kalau Bunda khawatir dengan kondisi anak, Bunda bisa hubungi dokter atau tenaga kesehatan lainnya.

Deman bukanlah penyakit, Bunda. Demam dianggap sebagai gejala dari penyakit yang akan timbul setelahnya. Demam biasanya juga berarti bahwa tubuh sedang melawan penyakit dan sistem kekebalan tubuh sedang bekerja.

Kalau bayi dalam keadaan demam, di beberapa kasus, itu berarti bayi akan segera terkena flu atau infeksi virus lainnya. Meski begitu, beberapa kasus yang jarang terjadi pada bayi adalah pneumonia, infeksi saluran kemih, infeksi telinga, atau infeksi yang lebih serius seperti infeksi bakteri darah atau meningitis.

Ilustrasi mengukur suhu tubuh normal pada bayi/Foto: Getty Images/iStockphoto/staticnak1983

Yang harus dilakukan saat bayi demam

Saat bayi berusia di bawah satu bulan mengalami demam, segera hubungi dokter anak ya, Bunda. Sementara itu, kalau usia bayi sudah jauh lebih besar, Bunda bisa lakukan beberapa langkah berikut ini:

  1. Mandikan anak dengan air hangat. Selalu periksa apakah suhu air siap untuk menjadi air mandi Si Kecil dengan menggunakan pergelangan tangan Bunda.
  2. Pakaikan bayi dengan pakaian yang tipis.
  3. Berikan bayi cairan yang cukup untuk menghindari dehidrasi. Cairan ini bisa berupa ASI, susu formula, larutan elektrolit, atau air, tergantung pada usia bayi.
  4. Kalau bayi mengalami dehidrasi, popok bayi mungkin sedikit basah dan tidak ada air mata karena sering menangis. Mulut bayi juga jauh lebih kering.
  5. Kalau bayi berusia lebih dari 6 bulan dan dokter mengatakan tidak ada yang perlu dikhawatirkan, Bunda bisa memberi bayi asetaminofen. Jangan pernah beri bayi aspirin karena risiko kondisi langka namun berbahaya yang disebut sindrom Reye.
  6. Jangan berikan bayi berusia di bawah 6 bulan obat apapun yang mengandung ibuprofen.
  7. Pastikan untuk bertanya kepada dokter terlebih dahulu tentang dosis obat penurun demam.

Kapan harus hubungi dokter

Bunda bisa mulai hubungi dokter ketika suhu tinggi bayi disertai dengan penyakit lainnya seperti ruam, Bunda. Tak hanya itu, saat bayi berusia tiga sampai 6 bulan memiliki suhu lebih dari 39 derajat celcius, Bunda harus segera hubungi dokter.

Lebih lanjut, ada pula beberapa gejala lain yang perlu Bunda khawatirkan saat anak demam. Berikut deretannya:

  • Bayi di bawah 2 bulan mengalami demam
  • Bayi yang lesu atau tidak responsif
  • Memiliki masalah pernapasan atau makan
  • Rewel
  • Mengalami kejang
  • Menunjukkan tanda-tanda dehidrasi

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga video agar bayi tidak tertukar di rumah sakit berikut ini:

(mua/fir)

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Tips Agar Bayi Tidak Tertukar di Rumah Sakit, Penting Nih Bun!

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Joanna Alexandra Ajak Kekasih Ketemu Orang Tua & Quality Time Bareng Anak

Mom's Life Nadhifa Fitrina

10 Tempat Makan Soto Semarang Terdekat di Jakarta yang Legendaris, Punya Rasa Gurih & Enak!

Mom's Life Azhar Hanifah

Ternyata Pola Tidur Anak Bisa Ungkap Kepribadiannya Sejak Dini

Parenting Nadhifa Fitrina

Turun 227 Kg, Artis Reality Show Ini Ungkap Perjalanan Dietnya

Mom's Life Annisa Karnesyia

Kenangan Bubun Nitip ASI malah Jadi Basi

Komik Bunda Tim HaiBunda

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Minimnya Dukungan untuk Ibu Menyusui, Dokter Ingatkan Ancaman Malnutrisi pada Anak

Persiapan Melahirkan ala Shasa Zania, Siapkan Ruang Menyusui hingga Pilih Perlengkapan Bayi

10 Tempat Makan Soto Semarang Terdekat di Jakarta yang Legendaris, Punya Rasa Gurih & Enak!

Bukan Putri Diana, Ternyata Ini Gaun Pengantin Termahal di Keluarga Kerajaan Inggris

Saatnya Jadi Robeli, Manfaatkan Promo Spesial Transmart Full Day Sale hingga 25%

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK