Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

5 Contoh Ceramah 10 Malam Terakhir Ramadhan untuk Materi Kultum Anak

ZAHARA ARRAHMA   |   HaiBunda

Sabtu, 30 Mar 2024 16:00 WIB

Ceramah Ramadan
Ceramah Ramadan untuk anak sekolah/ Foto: Getty Images/Sophonnawit Inkaew
Daftar Isi

Dalam suasana bulan Ramadhan yang penuh kedamaian ini, tak terasa kita akan memasuki waktu yang sangat istimewa, yaitu 10 hari terakhir Ramadhan. Ini adalah waktu yang diselimuti dengan keberkahan dan keistimewaan, di mana setiap detiknya bernilai emas.

Sebagai orang tua yang baik, Bunda dan Ayah tentunya ingin anak tumbuh dengan pengetahuan agama yang mumpuni. Oleh karenanya, berceramah yang dibungkus dalam bentuk singkat bisa para orang tua lakukan demi anak.

Berikut ini beberapa contoh ceramah tentang ibadah di 10 hari terakhir Ramadhan:

1. Contoh ceramah 10 hari terakhir Ramadhan

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Marilah terlebih dahulu kita panjatkan segala puji dan syukur atas nikmat dan rahmat yang diberikan Allah SWT, Tuhan semesta alam. Kepada-Nya kita mengucapkan terima kasih atas diberikannya kesempatan dalam meraih berkah Ramadhan. Alhamdulillah, kita berkesempatan untuk bisa mencapai waktu Ramadhan yang begitu mulia, yaitu 10 hari terakhir Ramadhan. Dalam hari-hari ini, tersimpan keberkahan yang luar biasa untuk bisa diperoleh dalam amalan yang ditunaikan.

Satu hal yang merupakan faktor membuat 10 hari terakhir di bulan Ramadhan begitu diberkahi adalah hadirnya malam Lailatul Qadar. Di malam ini segala amalan ibadah yang dilakukan akan bernilai sama dengan ibadah yang dilakukan dalam seribu bulan.

Hadirnya malam keistimewaan ini tidak diketahui secara tetap, namun pastinya ia akan terjadi di antara 10 hari tersebut. Oleh sebab itu, hari-hari terakhir di bulan Ramadhan memiliki keistimewaan yang begitu besar. Anjuran untuk memperbanyak ibadah di hari-hari tersebut sangat disuarakan untuk umat Islam memperoleh pahala.

Rasulullah SAW sendiri menjadikan 10 malam terakhir di Ramadhan ini dengan memaksimalkan intensitas dan keseriusan dalam ibadah yang dilakukan. Dalam sebuah riwayat hadis Aisyah RA, Rasulullah SAW berkata:"Pada malam sepuluh terakhir, Rasulullah SAW (lebih) bersungguh-sungguh (untuk beribadah), melebihi kesungguhan pada malam lainnya.' (HR Muslim).

Dari hadis tersebut ditekankan bagaimana seorang Rasulullah SAW yang begitu giat mengejar amalan di hari-hari terakhir Ramadhan. Beliau begitu memanfaatkan waktu tersebut dengan meningkatkan kualitas ibadahnya serta mengajak keluarga beserta Muslim di sekelilingnya untuk ikut beribadah.

Mengetahui hal ini, kita sebagai umat Islam yang menjunjung ajaran Rasulullah SAW, perlu mengikuti sikap teladan beliau. Jauhilah rasa malas di hari-hari Ramadhan yang semakin bertambah. Karena faktanya, sebagian besar Muslim mengalami pengendoran dalam beribadah di pertengahan dan akhir Ramadhan. 

Dalam mengisi 10 hari terakhir ini, mari kita tingkatkan ibadah kita, baik itu salat, membaca Al-Quran, berzikir dan berdoa, maupun sedekah. Jagalah setiap detik berharga yang Allah berikan kepada kita di bulan yang mulia ini.

Marilah kita bersama-sama mengejar amalan dalam kebaikan, meraih ampunan-Nya, dan mendekatkan diri kepada-Nya dengan sepenuh hati dan jiwa yang tenang.

Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokaatuh.

2. Contoh ceramah tentang Malam Lailatul Qadar bulan Ramadhan singkat

Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Atas segala rahmat dan nikmat yang telah diberikan Allah SWT, maka serukanlah terlebih dahulu doa, puji serta syukur kepada-Nya, Tuhan semesta alam. Tak lupa juga untuk bersenandung selawat pada Rasulullah SAW, junjungan dan imam besar kita sebagai umat Islam.

Betapa banyak amalan ibadah yang dianjurkan untuk umat Islam lakukan selama bulan Ramadhan. Berbagai amalan sunnah yang dimulai dari waktu sahur dan berbuka puasa, bertadarus, salat malam Tarawih, dan lain-lain. 

Di antara amalan ibadah tersebut, ada satu malam di Ramadhan yang memiliki nilai keistimewaan yang begitu besar. Malam yang menandakan sebuah peristiwa berubahnya umat Islam menjadi lebih baik. Malam ini disebut-sebut sebagai malam seribu bulan, yaitu malam Lailatul Qadar. Allah SWT berfirman dalam kitab suci Al-Quran, menyampaikan dengan jelas tentang momen sakral dan penuh amalan tersebut:

إِنَّا أَنْزَلْنَهُ فِى لَيْلَةِ الْقَدْرِ * وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ * لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مّنْ أَلْفِ شَهْرٍ * تَنَزَّلُ الْمَلَئِكَةُ وَالْرُّوحُ فِيْهَا بِإِذْنِ رَبِهِّمْ مِّنْ كُلِّ أَمْرٍ * سَلَامٌ هِىَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ.

Artinya, “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada Lailatulqadar. Tahukah kamu apakah Lailatul Qadar itu? Lailatul Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Rūḥ (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam) itu sampai terbit fajar.” (QS Al-Qadar [97]: 1-5)

Kehadiran malam Lailatul Qadar tidak dapat dipastikan, namun yang jelas kita sebagai umat Islam yang beriman, dianjurkan untuk selalu menantinya di 10 hari terakhir Ramadhan. Hal ini bertujuan untuk menguji keimanan dan kesetiaan kita kepada Allah SWT, sebagaimana yang diucapkan oleh Syekh Nidzamuddin an-Nasibasuri dalam kitab tafsirnya:

الْحِكْمَةُ فِي إِخْفَاءِ لَيْلَةِ الْقَدْرِ فِي الَّليَالِي كَالْحِكْمَةِ فِي إِخْفَاءِ وَقْتِ الوَفَاةِ وَيَوْمِ الْقِيَامَةِ حَتَّى يَرْغَبَ الْمُكَلَّفُ فِي الطَّاعَاتِ وَيَزِيْدَ فِي الاِجْتِهَادِ وَلَا يَتَغَافَلَ وَلَا يَتَكَاسَلَ وَلَا يَتَّكَلَ.

Artinya, “Hikmah dirahasiakannya malam Lailatul Qadar di antara malam-malam bulan Ramadhan adalah seperti dirahasiakannya kematian dan hari kiamat. Sehingga manusia dengan penuh suka cita menjalankan ibadah, lebih bersungguh-sungguh, tidak lalai, tidak bermalas-malasan, dan tidak lesu.” (Nidzamuddin an-Naisaburi, Gharāibul Qur’ān wa Raghāibul Furqān, 2015: juz VI, h. 537)

Oleh karenanya, untuk meraih kemenangan seribu bulan di malam Lailatul Qadar, teruskan rasa giat kita dalam beribadah selama bulan Ramadhan. Tak pernah lelah kita ucapkan ampun kepada Allah atas kesalahan yang kita buat, memohon kepada-Nya untuk memberkahi keluarga kita, dan berjanji untuk menjadi lebih baik lagi. Sungguh, Allah SWT menyukai hambanya yang bersungguh-sungguh dalam mengejar amal ibadah.

Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokaatuh.

3. Contoh ceramah kewajiban membayar zakat

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Puji dan syukur, marilah kita dan panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, atas kesempatan yang diberikan-Nya untuk kita bisa merasakan berkah bulan suci Ramadhan hingga di detik ini. Selawat dan salam juga kita seruan pada Nabi besar junjungan umat Islam, Rasulullah SAW.

Ketahuilah, di bulan penuh amalan ini, zakat adalah kewajiban yang perlu dipenuhi bagi Muslim yang memenuhi syarat yang ditetapkan. Sebagaimana tertulis dalam Rukun Iman ke-3, membayar zakat adalah kewajiban yang ditujukan pada umat Islam yang beriman. Hukum membayar zakat ini juga tertulis dalam firman Allah di QS Al-Baqarah ayat ke-43:

وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَارْكَعُوْا مَعَ الرّٰكِعِيْنَ

Wa aqīmuṣ-ṣalāta wa ātuz-zakāta warka‘ū ma‘ar-rāki‘īn(a).

Artinya: “Tegakkanlah salat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk.”

Rasulullah SAW juga menekankan ibadah satu ini dalam sabdanya yang diriwayatkan dari Ibnu Umar:

"Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah bulan Ramadhan kepada manusia sebanyak satu sha' kurma kering atau satu sha' gandum yang berlaku bagi yang berstatus budak, orang-orang merdeka, laki-laki, perempuan, anak-anak dan orang-orang dewasa dari kaum muslimin." (HR Bukhari dan Muslim)

Zakat adalah sebagian kecil dari harta yang kita miliki yang harus diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan. Hukum wajib membayar zakat bukan serta merta berdasar pada perintah Allah SWT, tetapi juga sebagai bentuk pelengkap ibadah seseorang.

Selain itu, membayar zakat juga adalah salah satu cara kita sebagai umat Muslim yang beriman, menunjukkan kasih sayang dan rasa peduli terhadap sesama manusia. 

Ketika kita mengulurkan tangan dalam membayar zakat, artinya kita sudah sadar bahwasanya kita mencoba untuk membantu orang-orang di luar sana yang tidak memiliki cukup keberuntungan dalam memenuhi kebutuhan dasar hidup. Terlebih lagi, zakat bukan hanya berbagi harta tetapi juga berbagi kebahagiaan.

Coba bayangkan, dengan membayar zakat, kita bisa memberikan makanan untuk sesama yang sedang kelaparan atau membantu seseorang agar mendapatkan hunian yang lebih layak. Bantuan seperti itu tentu sangat memberikan kebahagiaan yang mendalam bagi siapapun yang membutuhkan uluran pertolongan tersebut. 

Ketika kita memberikan kepada orang lain, kita tidak hanya membuat mereka bahagia, tetapi juga membuat hati kita bahagia. Karena pada akhirnya, kebahagiaan yang paling besar adalah ketika kita bisa berbagi kebahagiaan dengan sesama manusia.

Jadi, marilah kita belajar untuk selalu mengingat betapa penting dan wajibnya membayar kewajiban zakat dengan sukacita dan kegembiraan.

Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokaatuh.

4. Contoh ceramah tentang tiga fase di bulan Ramadhan

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Baiknya kita bersyukur kepada Allah SWT karena telah memberikan kesempatan untuk menjalani bulan Ramadhan yang penuh berkah. Bulan ini bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga terkait sebuah perjalanan rohani yang memperdalam ikatan iman umat Muslim dengan Allah SWT.

Sudah setengah bulan kita melewati bulan Ramadhan dengan melakukan berbagai amalan yang diwajibkan dan dianjurkan. Amalan serta tantangan tersebut diharapkan memberikan pengampunan dosa maupun karunia-Nya.

Bulan Ramadhan terbagi menjadi tiga fase kehidupan amalan di bulan Ramadhan, yaitu fase rahmat, fase ampunan, dan fase pembehasan dari api neraka.

Selama fase rahmat yang berlangsung di awal bulan Ramadhan, yaitu 10 hari awal Ramadhan. Umat Muslim mulai bersiap untuk menyiapkan dirinya menjalani ibadah puas. Di fase ini juga rasa keimanan kita diuji, karena transisi dari bulan sebelumnya tidak berpuasa.

Fa may ya'mal miṡqāla żarratin khairay yarah. wa may ya'mal miṡqāla żarratin syarray yarah.

"Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat [balasan] nya, dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat [balasan] nya." (Surah Al Zalzalah ayat 7-8)

Lalu fase selanjutnya adalah memohon ampunan dari Allah SWT. Di waktu 10 hari pertengahan Ramadhan, tentunya kita sudah membiasakan diri dalam kegiatan puasa dan ibadah lainnya. Tak lupa juga untuk mengejar ampunan dari Allah SWT.

Dan yang terakhir adalah fase pembebasan dari api neraka, sebagaimana disebut oleh Salman Al-Farisi:

"Adalah bulan Ramadhan, awalnya rahmat, pertengahannya magfirah, dan akhirnya pembebasan dari api neraka."

Fase ini terjadi di 10 hari terakhir Ramadhan, bertepatan dengan peringatan Malam Lailatul Qadar. Oleh sebab itu, umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan amal ibadah kepada Allah SWT.

Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokaatuh.

5. Contoh ceramah keutamaan 10 malam terakhir Ramadhan

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Sebelum kita memulai, mari kita bersyukur kepada Allah SWT atas hadirat-Nya yang melimpah. Berkat-Nya, kita masih diberi kesempatan untuk menikmati kesehatan dan kebugaran sehingga dapat merasakan nikmatnya bulan Ramadhan saat ini. Selanjutnya, mari kita berselawat dan memberikan salam kepada Nabi besar Muhammad SAW, atas petunjuk dan bimbingannya agar kita tetap berada dalam jalan yang diridhoi oleh Allah SWT.

Para Muslim dan Muslimah yang beriman, selama bulan Ramadhan ini, kita percaya bahwa berbagai ibadah yang kita laksanakan dengan penuh keyakinan, akan diberkahi pahala yang tak terhitung jumlahnya.

Namun, di rentang waktu Ramadhan ini, ternyata ada hari-hari di mana amalan ibadah yang kita lakukan akan lebih lagi dilimpahkan hikmah yang begitu besar. Hari-hari ini berada di akhir bulan, yaitu sekitar 10 hari-hari sebelum berakhirnya bulan Ramadhan.

Mengapa hari-hari tersebut dikatakan penuh keistimewaan? Hal ini beralasan pada peristiwa malam Lailatul Qadar yang jatuh di antara hari-hari tersebut. Kita tidak mengetahui pasti di tanggal tersebut datang, karenanya di 10 hari itu dianjurkan untuk kita memperbanyak ibadah demi meraih kemenangan Lailatul Qadar.

Hadis tentang mencari Lailatul Qadar di 10 malam terakhir Ramadan:

Dari Aisyah RA, dia berkata, "Rasulullah SAW jika memasuki 10 (hari) terakhir, beliau mengencangkan ikat pinggang dan menghidupkan malam, dan membangunkan keluarganya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Di dalam 10 malam terakhir Ramadan, Allah SWT memberikan kita kesempatan emas untuk mendapatkan ampunan-Nya, meningkatkan amal ibadah kita, dan mendekatkan diri kepada-Nya. Kita bisa melakukan shalat, membaca Al-Quran, berdoa, dan bersedekah dengan penuh keikhlasan.

Mari kita berlomba-lomba dalam kebaikan, berdoa kepada Allah SWT untuk ampunan dan keberkahan, dan menjadikan setiap detik dalam 10 malam terakhir Ramadan ini sebagai ladang amal yang subur.

Semoga Allah SWT memberkahi kita semua dan menerima amal ibadah kita di dalam 10 malam terakhir Ramadan. Aamiin.

Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokaatuh.

Nah, Bunda, itulah beberapa ceramah singkat tentan pentingnya 10 hari terakhir di bulan Ramadhan. Semoga bermanfaat!

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda