PARENTING
5 Ciri Anak Masuk ke Fase Teribble Two, Perubahan Suasana Hati dan Perilaku Si Kecil
Kinan | HaiBunda
Minggu, 07 Jul 2024 08:20 WIBTerrible two kerap menjadi fase yang paling sering dibicarakan oleh para orang tua maupun dokter anak, karena dianggap cukup menantang. Namun, sebenarnya terrible two termasuk dalam fase perkembangan normal yang dialami oleh anak lho, Bunda!
Biasanya perilaku yang paling sering muncul ditandai dengan munculnya tantrum, perilaku menantang, dan mudah marah.
Namun, perlu diketahui bahwa terrible two belum tentu terjadi saat anak tepat berusia 2 tahun. Biasanya perubahan perilaku ini dimulai pada usia 18 hingga 30 bulan.
Terlepas dari namanya, terrible two bahkan bisa berlangsung hingga Si Kecil berusia 3 tahun. Dengan penanganan yang tepat, frekuensi tantrum nantinya dapat berkurang.
Apa itu fase terrible two?
Dikutip dari The Bump, terrible two adalah fase saat anak biasanya mencapai tonggak perkembangan penting, termasuk mengungkapkan emosinya saat kecewa dan mulai memahami makna kepemilikan.
Di rentang usia ini, anak juga mulai dapat berkomunikasi dalam kalimat dua atau tiga kata, berjalan, memanjat, dan memahami konsep konkret seperti 'milikku', 'tidak', dan 'buruk'.
"Semua ini masih baru dikenal oleh anak, dengan kata lain meski menunjukkan gejolak emosi tapi mereka belum tentu paham sepenuhnya tentang hal-hal tersebut," ungkap pakar perkembangan dan perilaku anak sekaligus penulis buku You're Not the Boss of Me, Betsy Brown Braun.
Pada dasarnya, perilaku umum para terrible two adalah tentang memahami batasan, menegaskan kemandirian dan belajar bagaimana mengomunikasikan kebutuhan dan keinginan, serta belajar menyadari bahwa keinginan tersebut terkadang tak selalu terpenuhi.
Dokter anak, Ari Brown, MD, menggunakan teori yang dikemukakan oleh psikolog perkembangan Erik Erikson untuk menjelaskan apa yang dialami anak-anak pada fase ini.
Setelah usia 12 bulan, anak memasuki fase mengeksplorasi otonomi versus keraguan diri. Fase ini berlangsung dari usia 1 hingga sekitar 4 tahun, itulah sebabnya orang tua mungkin melihat perilaku buruk anak di usia ini.
Ciri anak masuk fase terrible two
Sebenarnya tidak ada patokan pasti tentang tanda-tanda bahwa anak memasuki fase terrible two, karena perilaku tiap individu bisa berbeda-beda.
Namun beberapa ciri ini dapat menjadi petunjuk umum bahwa anak mungkin sedang mengalami gejolak emosi mengarah pada terrible two, meskipun mereka belum tepat berusia 2 tahun:
1. Frustrasi ketika keinginannya tidak dipahami
Penyebab umum dari kemarahan pada anak di fase terrible two biasanya karena mereka masih sulit mengungkapkan keinginan, sehingga tak sepenuhnya dipahami oleh orang tua.
Misalnya mereka mungkin ingin minum, tetapi kemudian menangis karena Bunda memberikannya dalam cangkir merah, bukan cangkir biru. Nanti saat anak sudah dapat mengomunikasikan kebutuhannya dengan lebih baik, tantrumnya akan mulai mereda.
2. Menendang, menggigit atau memukul
Karena anak mungkin belum mempunyai kata-kata untuk mengekspresikan diri dan masih mengembangkan pengendalian impuls, mereka mungkin akan menyerang secara fisik. Walaupun biasa terjadi, tetapi perilaku ini perlu ditangani secara konsisten dan tegas agar tidak berlanjut semakin parah.
3. Tantrum
Menangis, meratap, atau menjatuhkan diri ke lantai alias tantrum adalah elemen umum dari terrible two yang parah, yang merupakan ciri khas fase perkembangan ini.
4. Selalu mengatakan 'tidak'
Di fase teribble two, anak cenderung menggunakan frasa ini secara berlebihan, terutama saat mereka menguji batasan dan mempelajari makna dari kata tersebut.
5. Mulai memahami makna kepemilikan
Pada tahap ini, anak sedang mempelajari konsep kepemilikan. Oleh karena itu, mereka mungkin menjadi sangat teritorial dan mudah marah dengan orang lain yang mengambil 'miliknya'. Respons ini bahkan dapat terjadi pada barang bersama seperti sofa, kursi, atau tempat tertentu di lantai.
Penyebab anak masuk fase terrible two
Dikutip dari Healthline, masa toddler merupakan masa yang berlangsung antara usia 1 hingga 3 tahun. Masa ini penuh dengan pertumbuhan intelektual dan fisik.
Di antaranya anak akan mulai berjalan, bicara, punya pendapat, belajar tentang emosi, serta memahami konsep berbagi dan bergiliran.
Pada tahap ini, anak secara alami ingin menjelajahi lingkungannya dan memiliki serta melakukan sesuai keinginannya. Itu semua adalah perilaku yang normal.
Namun karena keterampilan verbal, fisik, dan emosionalnya belum berkembang dengan baik, anak dapat dengan mudah menjadi frustrasi. Terutama karena mereka gagal mengungkapkan pikiran dan keinginannya tersebut.
Berikut adalah contoh situasi yang dapat menjadi penyebab rasa frustrasi pada anak berusia 2 tahun:
- Belum memiliki kemampuan bahasa untuk menunjukkan dengan jelas apa yang mereka inginkan
- Belum memiliki kesabaran untuk menunggu giliran
- Belum mampu mengontrol koordinasi tangan-mata, meskipun mereka sangat menginginkannya (misalnya berdampak pada ketidakmampuan menuang susu sendiri atau menangkap bola)
Berapa lama fase terrible two?
Salah satu pertanyaan yang kerap dibicarakan para orang tua adalah tentang terrible two sampai usia berapa. Meskipun tampaknya tahap ini akan berlangsung selamanya, para ahli mengatakan perilaku buruk terrible two secara umum akan mereda seiring waktu.
Terutama setelah anak lebih mampu memahami aturan, mengomunikasikan apa yang mereka inginkan, dan mau bersabar menanti giliran. Meskipun demikian, berapa lama fase terrible two ini berlangsung sebagian bergantung pada cara orang tua menangani perilaku tersebut.
"Anak-anak perlu belajar konsistensi, yang berarti bahwa semua orang, termasuk orang tua dan pengasuh, harus memiliki sikap yang sama," kata Robin Jacobson, asisten profesor klinis pediatri di Hassenfeld Children’s Hospital, New York.
Mengembangkan strategi yang tepat untuk menghadapi kemarahan atau gejolak emosi anak di fase terrible two dapat membantu memastikan perilaku tersebut akan berlalu dengan cepat. Strateginya pun mungkin berbeda untuk setiap anak.
Fase setelah terrible two
Fase setelah terrible two dikenal dengan istilah threenager, yang digunakan untuk menggambarkan perilaku anak berusia 3 tahun yang sering kali dihubungkan dengan tingkah laku remaja. Istilah ini merupakan gabungan dari kata 'three' (tiga) dan 'teenager' (remaja).
Di fase ini, anak mulai memasuki tahap perkembangan yang dinamakan 'toddlerhood' atau masa 'balita akhir'. Secara umum, mereka mulai menunjukkan tingkah laku yang lebih mandiri, peningkatan keterampilan bahasa, dan kemampuan kognitif yang lebih baik.
Namun, dalam beberapa kasus, anak-anak pada usia tiga tahun juga bisa menunjukkan perilaku yang sulit dikendalikan. Misalnya seperti suka menentang, keras kepala, gejolak emosional sulit dikendalikan, sulit berkomunikasi, dan cenderung sulit untuk diarahkan.
Perilaku di fase setelah terrible two, threenager, ini sebenarnya merupakan bagian normal dari tahap perkembangan anak. Namun, mereka juga masih belajar mengontrol diri dan mengekspresikan diri secara efektif, yang bisa membuat mereka terlihat sulit diatur.
Kapan perlu ke dokter?
Meski tantrum dan pembangkangan yang muncul dari fase terrible two adalah hal yang normal, jika Bunda merasa perilaku tersebut tidak terkendali maka ini waktunya berkonsultasi dengan dokter. Selain itu, Bunda juga dapat mencari bantuan profesional jika terlihat ada kondisi-kondisi berikut pada Si Kecil:
- Menarik diri atau tidak mencari perhatian orang lain
- Tidak melakukan kontak mata
- Sangat agresif atau argumentatif
- Melakukan kekerasan atau mencoba melukai diri sendiri atau orang lain
Dokter atau tenaga profesional lain dapat memberi Bunda saran untuk memperbaiki perilaku tersebut, serta evaluasi lebih lanjut jika memang diperlukan.
Demikian ulasan tentang terrible two yang perlu menjadi perhatian orang tua. Ingatlah bahwa sebenarnya perubahan perilaku ini wajar karena anak mulai belajar tentang dunia baru dan sedang bereksplorasi, tetapi tetap beri batasan dan konsultasi ke dokter saat diperlukan. Semoga bermanfaat ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)Simak video di bawah ini, Bun:
Perbedaan Tipe Kepribadian Anak, Mulai dari Si Sulung, Tengah & Bungsu
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
5 Dampak Buruk bila Bayi Kurang Tummy Time, Bisa Ganggu Pencernaan juga Bun
Bunda Perlu Tahu, Pentingnya Mengajarkan Kejujuran pada Anak Sejak Dini
Anak Tak Mau Ditinggalkan dan Cemas Berpisah, Harus Bagaimana?
Tips Agar Anak Tak Jadi Pelampiasan Emosi Bunda
TERPOPULER
Najwa Shihab Peringati 40 Hari Meninggalnya Suami, Unggah Foto bersama Sang Putra
Mitos atau Fakta, Sunat Berpengaruh pada Tumbuh Kembang Anak? Ini Kata Dokter
Deretan Artis Banting Setir saat Pindah ke Luar Negeri, Bisnis Jamu hingga Psikolog
3 Jenis Posisi Bayi Sungsang yang Perlu Diketahui
Arti Nama Tia dan 30 Rangkaian untuk Anak Perempuan, Simpel & Indah untuk Sapaan
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Face Mist Terbaik untuk Lembapkan Kulit Wajah
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
5 Pilihan Tas Sekolah Anak TK-SD yang Bagus hingga Awet, Bisa Buat Perempuan & Laki-laki
Firli NabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Cleansing Oil untuk Semua Jenis Kulit dari Berminyak dan Berjerawat
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Slow Cooker Terbaik, Solusi Masak MPASI untuk Bayi
Azhar HanifahREKOMENDASI PRODUK
Review Main Virtual Sport di VS Thrillix AEON Mall Tanjung Barat, Lengkap dengan Harga Tiket
Firli NabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
Najwa Shihab Peringati 40 Hari Meninggalnya Suami, Unggah Foto bersama Sang Putra
3 Jenis Posisi Bayi Sungsang yang Perlu Diketahui
Suami Chikita Meidy Ungkap Dugaan KDRT oleh Istri usai Dituding Lakukan Judol
Arti Nama Tia dan 30 Rangkaian untuk Anak Perempuan, Simpel & Indah untuk Sapaan
Mitos atau Fakta, Sunat Berpengaruh pada Tumbuh Kembang Anak? Ini Kata Dokter
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Cerita Mikha Tambayong Hadapi Perbedaan Selama Menikah dengan Deva Mahenra
-
Beautynesia
Keren! Intip 5 Potret Hongjoong ATEEZ Saat Menghadiri Jacquemus Show di Paris Men's Fashion Week
-
Female Daily
Qeza Clinic Hadirkan Treatment Dermaqual Melasma untuk Bantu Cerahkan Kulit!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Curhat Viral Istri yang Suaminya Jorok dan Malas, Buang Air Seni di Wastafel
-
Mommies Daily
Kania Ayuningtyas: Kecintaannya untuk Belajar Bersama Anak-anak Menggerakkan Hatinya untuk Buka Kelas Gratis di Bali