PARENTING
Usia Pengguna Medsos Akan Dibatasi Pemerintah, Dokter Anak Soroti Hal Ini
Tim HaiBunda | HaiBunda
Selasa, 21 Jan 2025 15:21 WIBBunda mungkin sudah mendengar rencana pemerintah tentang aturan baru mengenai pembatasan penggunaan media sosial. Sebetulnya, aturan ini sudah diterapkan di sejumlah negara untuk melindungi anak-anak.
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menjelaskan hal tersebut usai berdiskusi dengan Presiden Prabowo Subianto membahas strategi pemerintah melindungi anak-anak di ruang digital.
"Dibahas (dalam pertemuan dengan Prabowo). Ya nanti ya, tapi tadi salah satu membahas tentang bagaimana kita melindungi anak-anak kita di ranah digital. Persisnya nanti kita lihat, nanti kita lihat seperti apa," kata Meutya, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, dikutip dari channel YouTube Sekretariat Presiden.
Meutya enggan mengungkapkan secara detail tentang rencana pembatasan usia yang mengakses media sosial. Menkomdigi memastikan pemerintah akan mengeluarkan aturan terlebih dahulu.
Dampak media sosial pada anak di bawah umur
Dokter Spesialis Anak, dr. Denta Satria Kurniawan, SpA, memaparkan pada dasarnya media sosial dapat memberikan dampak seperti memengaruhi tumbuh kembang fisik, kognitif, dan emosional anak.
"Media sosial dapat memberikan manfaat jika digunakan dengan bijak, namun untuk anak di bawah usia tertentu, risiko yang ditimbulkan lebih besar daripada manfaatnya. Membatasi penggunaan media sosial hingga usia yang lebih matang merupakan langkah preventif untuk melindungi tumbuh kembang dan kesehatan mental anak," ujar dr. Denta saat dihubungi detikcom, Senin (20/1/2025).
Berikut dampak terhadap tumbuh kembang anak:
Gangguan pola tidur
Anak-anak yang sering menggunakan media sosial, terutama di malam hari, dapat memicu gangguan tidur karena paparan cahaya biru dari layar gadget.
"Kurang tidur dapat menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan otak," ungkap dr. Denta.
Kurang aktivitas fisik
Jika anak terlalu banyak menghabiskwan waktu di media sosial, aktivitas fisiknya akan berkurang. Padahal aktivitas fisik penting dilakukan untuk perkembangan motorik dan kesehatan secara keseluruhan.
Lantas apa saja dampaknya? TERUSKAN MEMBACA DENGAN KLIK DI SINI.
(fir/fir)