Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Benarkah Media Sosial Bikin Anak Konsumtif dan Suka Pamer?

Annisa Afani   |   HaiBunda

Rabu, 02 Dec 2020 15:11 WIB

Close-up Of A Girl Using Social Networking Site On Digital Table At Home
Benarkah Media Sosial Bikin Anak Konsumtif dan Suka Pamer?/Foto: iStock
Jakarta -

Tidak jarang orang tua mengeluhkan anak-anaknya memiliki sikap konsumtif dan suka pamer akibat aktif bermain social media, Bunda. Biasanya hal ini dialami oleh anak-anak yang baru saja menginjak usia remaja.

Namun ternyata, sikap ini tak hanya muncul karena hal tersebut saja lho, Bunda. Karena ternyata, itu juga dipengaruhi oleh pola asuh yang dilakukan oleh orang tua.

"Anak konsumtif enggak serta merta muncul begitu saja, kunci utamanya ada di pola asuh. Anak-anak, kan, sebetulnya belum bisa beli sesuatu pakai uangnya sendiri, ya. Pasti pakai uang orangtua. Jadi bagaimana orangtua menanggapi keinginan anak memang jadi sangat menentukan," kata psikolog Firesta Farizal, M.Psi., yang HaiBunda kutip dari Mommies Daily.

Menurut Firesta, ada beberapa poin penting untuk mengatasi sikap suka pamer dan konsumtif, berikut di antaranya:

1. Jangan selalu menuruti kemauan anak

Orangtua sebaiknya menahan diri dan tidak selalu mengikuti apa yang menjadi keinginan anak untuk membeli sesuatu. Pikirkan dengan matang apakah barang yang diminta benar-benar dibutuhkan atau tidak.

2. Beri contoh

Orangtua merupakan role model bagi anak lho, Bunda. Berarti orangtua sendiri butuh hati-hati dalam bersikap dan berperilaku agar tak ditiru oleh anak-anaknya.

Jika tak ingin membesarkan anak yang konsumtif, maka orangtua harus memberikan contoh langsung kepada anak-anaknya terlebih dahulu.

3. Jalin hubungan

Orangtua sebaiknya menjalin hubungan dan komunikasi yang positif dan baik dengan anak. Sehingga anak akan nyaman jika diajak berdiskusi, terbuka, dan mampu mengungkapkan pendapatnya tanpa merasa ragu.

Cari tahu penyebab munculnya sikap suka pamer

Firesta mengatakan bahwa orangtua perlu tahu apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh anak. Setelah itu, Bunda dapat menilai apakah kemauannya tersebut hanya untuk pamer, atau memang menjadi sesuatu yang ia butuhkan dalam sehari-hari.

Selain itu, Bunda juga perlu mengajak anak untuk bicara dan membahas tentang sikap pamer serta apa dampak yang mungkin dapat terjadi. Pada dasarnya, sikap pamer yang dimiliki anak dapat dicegah dengan mengasah empatinya sejak dini.

Salah satu contohnya, Bunda bisa memberikan gambaran bahwa masih banyak orang di luar sana yang memiliki kesulitan untuk bertahan hidup. Sehingga jika kita memiliki sesuatu berlebih, maka akan lebih baik untuk berbagi.

Apa sosial media berpengaruh?

Sebenarnya setiap sosial media memiliki aturan masing-masing, Bunda. Ada aturan usia minimal anak untuk membuat akun.

Oleh sebab itu, bagaimana penggunaan media sosial ini tergantung pada cara orang tua. Kita hanya perlu bijak mengawasinya dan pastikan untuk terus mengelola akun anak agar tak berlebihan digunakan.

Nah, soal anak yang ingin terlihat keren dengan menggunakan atau memiliki sesuatu supaya bisa diterima lingkungannya, itu adalah hal yang wajar, Bunda. Di sini dibutuhkan peran orangtua untuk menyesuaikan dengan kebutuhan anak dan mendengarkan pendapat mereka.

Terpenting, anak yang memiliki rasa percaya diri dan yakin dengan kemampuan yang dimilikinya akan mampu mencari jalan lain untuk terlihat keren tanpa harus konsumtif atau mengikuti temannya. Bunda dan Ayah cukup mendukung dan membantu anak untuk menemukan minat dan bakatnya.

Jadi, sikap konsumtif dan pamer pada tidak begitu saja muncul karena media sosial ya. Sikap tersebut bisa diciptakan, sehingga Bunda dan Ayah bisa membantu untuk mengendalikannya.

Bunda, simak juga tips mendidik agar anak tidak jadi korban bullying dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(AFN/jue)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda