HaiBunda

PARENTING

Kapan Ayah Harus Berhenti Mencium Anak Perempuannya? Ini Kata Psikolog

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Senin, 10 Mar 2025 04:30 WIB
Ilustrasi Ayah Mencium Anak Perempuannya/Foto: iStock
Jakarta -

Sosok Ayah sangat penting dalam pembentukan identitas dan perkembangan emosional anak perempuan, Bunda. Sejak kecil, Ayah adalah sosok pertama yang diharapkan bisa memberikan rasa aman serta perlindungan untuk putrinya.

Ayah yang dekat dengan anak-anaknya kerap memberikan bukti kasih sayang secara fisik. Kedekatan fisik seperti menggendong, menggandeng, memangku, serta mencium anak perempuan mungkin sering dilakukan oleh Ayah.

Meski begitu, kegiatan fisik ini harus dikurangi seiring dengan berjalannya waktu. Lantas, kapan waktu yang tepat?


Kapan Ayah harus berhenti mencium anak perempuan?

Menurut Psikolog Anak dan Remaja, Mutia Aprilia, pemberian tanda kasih sayang berupa ciuman memang wajar dilakukan oleh orang tua pada anak-anaknya. Meski begitu, Ayah perlu tahu batasan kapan harus mengurangi mencium anak perempuannya.

Mengenai hal ini, Mutia menjelaskan tidak ada batasan pasti kapan Ayah boleh berhenti mencium anak perempuannya. Namun, ada baiknya sejak kecil dibiasakan untuk tidak mencium pada area-area sensitif serta area pribadi anak.

"Sebenarnya enggak ada ya aturan yang saklek (batasan Ayah mencium anak perempuannya). Cuma sebaiknya dari kecil pun enggak dibiasakan untuk diciumnya itu di bibir. Karena kan ya bakteri. Terus di beberapa budaya itu dianggap kurang proper juga," jelasnya pada HaiBunda, beberapa waktu lalu.

"Tapi kalau sampai usia berapa sih, selain di bibir atau area-area pribadi anak atau Ayah, ya enggak apa-apa. Misalnya dicium di keningnya, pipinya," lanjut Mutia.

Peran Ayah terhadap anak perempuan

Psikolog Mutia menjelaskan bahwa sosok Ayah sangat penting dalam hidup anak perempuan. Hal ini karena kehadiran Ayah turut memengaruhi dirinya ketika memilih pasangan di masa depan.

Saat dewasa, anak akan memiliki standar tersendiri sehingga mereka dijauhkan dari laki-laki yang toxic atau red flags. Mereka juga akan terhindar dari risiko seperti seks atau pergaulan bebas.

"Enggak cuma anak laki-laki atau perempuan, itu sama-sama penting (peran Ayah). Cuman kalau di anak perempuan, kedekatan dengan Ayah ini bisa memengaruhi nanti dia memilih pasangan," kata Mutia.

"Misalnya sudah dewasa, anak-anak dengan Ayah yang terlibat itu bisa memilih pasangan yang biasanya lebih baik. Istilahnya bukan laki-laki yang toxic. Terus dia juga akan lebih kecil risikonya untuk terlibat pergaulan bebas dan seks di luar nikah," tambahnya.

Tips parenting Ayah terhadap anak perempuannya

Ada beberapa tips parenting yang bisa Ayah lakukan dalam mengasih anak perempuannya. Berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya:

1. Sediakan waktu bersama

Tidak hanya anak laki-laki, anak perempuan juga perlu melakukan quality time bersama Ayah. Pastikan Ayah fokus pada anak dan tidak melakukan kegiatan lainnya.

"Dari kecil biasakan saja untuk misalnya ada quality time. Waktu yang benar-benar Ayah ini menyediakan atensinya tanpa terbagi, misalnya sambil main HP atau sambil kerja, dan lain-lain. Jadi, quality time yang rutin dari pas anaknya kecil," ucap Mutia.

2. Dengarkan cerita anak

Pada suatu saat, anak mungkin merasa Ayah adalah tempat yang aman dan nyaman baginya untuk mengungkapkan perasaannya. Oleh karena itu, dengarkan cerita mereka dan jangan memotong serta memberikan nasihat.

"Kalau ada apa-apa dengarkan dulu anaknya, enggak langsung misalnya anaknya lagi cerita terus ujung-ujungnya malah dinasihati. Itu akan jadinya malah membuat anak malas untuk cerita lagi kalau ada apa-apa," ujar Mutia.

"Misalnya anaknya lagi cerita, dengarkan dulu, ditangkap dulu emosinya. Misalnya kayak, 'Oh, iya kamu sebel ya soalnya teman kamu blablabla'. Jadi enggak langsung di-judge atau dinasihati," imbuhnya.

3. Jadilah teladan

Perlu dipahami bahwa anak adalah peniru yang sangat pandai, Bunda. Oleh karena itu, Ayah perlu menunjukkan sikap baik sehingga anak akan mencontoh hal tersebut.

"Dicontohkan juga, misalnya ke pasangan atau Ibunya anak itu harus kayak gimana. Jadi anaknya terbiasa melihat, 'Oh, kalau perempuan itu biasa di-treat laki-laki itu dalam pernikahan seperti apa'. Supaya nanti hubungannya dia mencari pasangannya pun yang baik. Tentunya kayak si Ayah ini memperlakukan Ibunya," jelas Mutia.

Itu tadi penjelasan tentang kapan Ayah harus berhenti mencium anak perempuan. Semoga bisa memberi manfaat, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/fir)

Simak video di bawah ini, Bun:

Serba-Serbi Fatherless Daughter Syndrome, Gangguan Emosional pada Anak Perempuan

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Kerap Disebut Mirip, Ini Potret Almira Yudhoyono & Safeea Akhirnya Bertemu

Mom's Life Annisa Karnesyia

Amel Anak Sulung Ussy Sulistyawati Kuliah Kedokteran Hewan di IPB, Intip 5 Potret Terbarunya

Mom's Life Amira Salsabila

Viral Balita Sukabumi Meninggal karena Askariasis, Ketahui Cara Hidup Cacing Gelang dalam Tubuh

Parenting Annisa Karnesyia

Kisah Herjunot Ali Pernah Jualan Koran Bekas dan Jadi Pengantar Gas

Mom's Life Tim HaiBunda

Kenali Bentuk Keputihan Tanda Hamil dan Perbedaan Menjelang Haid

Kehamilan Melly Febrida

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Tampan dan Berbakat, 5 Aktor Ini Ternyata Anak Artis Ternama

Ketahui 3 Jenis Vitamin yang Aman Dikonsumsi Anak Setiap Hari

Kerap Disebut Mirip, Ini Potret Almira Yudhoyono & Safeea Akhirnya Bertemu

Viral Balita Sukabumi Meninggal karena Askariasis, Ketahui Cara Hidup Cacing Gelang dalam Tubuh

Kenali Bentuk Keputihan Tanda Hamil dan Perbedaan Menjelang Haid

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK