HaiBunda

PARENTING

Intuisi Orang Tua Bisa Deteksi Kondisi Kritis Anak Lebih Cepat daripada Dokter Menurut Studi

Kinan   |   HaiBunda

Senin, 25 Aug 2025 19:21 WIB
Ilustrasi anak sakit/Foto: Getty Images/iStockphoto/PrathanChorruangsak

Kasih sayang dan bonding antara orang tua ke anak memang tak bisa disepelekan ya, Bunda. Baru-baru ini sebuah studi menemukan bahwa intuisi orang tua bisa mendeteksi kondisi kritis anak lebih cepat dari dokter.

Orang tua berpotensi bisa merasakan lebih awal perubahan pada kondisi anak, jika dibandingkan dengan pemeriksaan tanda vital yang digunakan untuk memantau kesehatan.

Oleh sebab itu, penting bagi orang tua untuk menguatkan bonding dengan anak. Tak lupa sebisa mungkin orang tua perlu juga untuk menghabiskan waktu lebih banyak dengan anak.


Studi tentang intuisi orang tua terhadap kondisi anak

Dikutip dari The Guardian, para ahli dari Monash University di Melbourne, Australia, mengatakan bahwa orang tua sepatutnya bisa dianggap sebagai bagian dari tim perawatan anak di rumah sakit.

Saran ini didapat setelah mereka meneliti data dari hampir 190.000 kunjungan gawat darurat yang melibatkan anak-anak.

Para peneliti menemukan bahwa kekhawatiran dan intuisi orang tua berkaitan dengan kemungkinan lebih tinggi anak akan membutuhkan bantuan pernapasan atau ventilasi mekanis lain.

Penelitian ini sendiri sudah dipublikasikan dalam jurnal Child and Adolescent Health dari The Lancet. 

Tercatat bahwa dalam hampir 1 dari 5 kasus atau sekitar 19,3 persen orang tua mengungkapkan kekhawatiran tentang kondisi anak yang memburuk, sebelum tanda-tanda vital menunjukkan adanya penurunan kondisi.

Bagaimana studi ini dimulai?

Temuan ini muncul setelah kasus tragis Martha Mills, yang mengalami sepsis setelah cedera pankreas akibat jatuh dari sepeda. 

Martha Mills meninggal pada tahun 2021 ketika para dokter berulang kali mengabaikan kekhawatiran orang tuanya mengenai kondisi Martha yang memburuk saat dirawat di rumah sakit.

Tenaga medis menyatakan Martha kemungkinan besar akan selamat jika dokter lebih awal mengenali tanda-tanda peringatan kondisi yang memburuk dengan cepat, lalu memindahkannya ke unit perawatan intensif lebih awal.

Setelah itu, orang tua Martha yang bernama Merope Mills dan Paul Laity melakukan kampanye. Beberapa rumah sakit bahkan kemudian mulai menerapkan uji coba aturan yang disebut Martha’s rule.

Aturan ini memberikan hak bagi pasien dan keluarga pasien anak untuk meminta peninjauan ulang darurat terhadap perawatan medis yang diberikan.

Tinjauan ulang tentang pentingnya intuisi orang tua 

Beberapa waktu lalu, data dari National Health Service (NHS) di Inggris menunjukkan bahwa aturan tersebut memberikan dampak transformatif terhadap keselamatan pasien.

Tim peneliti menemukan bahwa kekhawatiran orang tua dan secara signifikan berkaitan dengan anak yang perlu dirawat di unit perawatan intensif (ICU). 

Ketika orang tua mengungkapkan kekhawatiran yang dirasakan terhadap perubahan buruk kondisi anak, mereka ternyata 4 kali lebih mungkin membutuhkan perawatan ICU dibandingkan anak dari orang tua yang tidak menyampaikan kekhawatiran.

Mereka juga menemukan bahwa kekhawatiran orang tua lebih kuat hubungannya dengan kebutuhan masuk ICU, jika dibandingkan pemeriksaan tanda-tanda vital yang abnormal. Termasuk perubahan tak biasa pada detak jantung, pernapasan, atau tekanan darah.

Hal ini dapat berarti bahwa mempertimbangkan intuisi orang tua berpotensi dapat mendeteksi kondisi kritis anak dengan lebih cepat. 

Pentingnya mendengarkan intuisi orang tua saat anak sakit

Salah satu penulis utama penelitian ini, Dr. Erin Mills, dari School of Clinical Sciences Monash University di Monash Health, menjelaskan pentingnya mendengarkan intuisi para orang tua saat anak sakit.

"Jika orang tua mengatakan mereka khawatir, anak mereka sekitar empat kali lebih mungkin memerlukan perawatan intensif. Itu adalah sinyal yang tidak bisa diabaikan," ungkap Mills.

Menurutnya, orang tua bukanlah sekadar pengunjung melainkan bagian dari tim perawatan medis bagi anak. "Kami ingin setiap rumah sakit menyadari hal itu dan memberikan kesempatan bagi orang tua untuk bersuara," pesannya.

Kesehatan mental orang tua saat anak dirawat di rumah sakit

Dikutip dari American Psychological Association (APA), ketika seorang anak didiagnosis penyakit kronis, adalah hal yang wajar bagi orang tua untuk merasakan rasa bersalah dan kesedihan. 

Menghadapi kondisi medis anak dan mendampinginya semaksimal mungkin adalah cara terbaik untuk melangkah maju, Bunda. 

Sebuah penelitian terhadap orang tua dari anak-anak dengan kanker menemukan bahwa mereka yang mengambil tindakan dan fokus pada masalah mengalami tingkat kecemasan dan depresi yang lebih rendah, jika dibandingkan dengan orang tua yang menyangkal atau menghindari situasi.

Berikan pemahaman dan jangan ragu meminta dukungan sekitar untuk membantu meringankan hambatan yang ada, baik secara fisik maupun mental. Luangkan juga waktu untuk merawat diri sendiri ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

Simak video di bawah ini, Bun:

Kenali Tanda Sumeng pada Si Kecil & Cara Mengatasinya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Nola B3 Reunian Bareng Lusy Rahmawaty di Sydney, Sebut Sang Sahabat Tak Main Medsos

Mom's Life Annisa Karnesyia

Mengenal AI Psychosis, Ketika ChatGPT Bisa Memicu Gangguan Mental Penggunanya

Mom's Life Amira Salsabila

Mengenal Serotinus, Kondisi Kehamilan Lebih dari 42 Minggu

Kehamilan Melly Febrida

Bahasa Gaul Viral TikTok Resmi Diakui Cambridge: Skibidi Toilet hingga Delulu K-Pop

Mom's Life Amira Salsabila

7 Resep Olahan Jagung untuk MPASI yang Enak dan Mudah Dibuat

Parenting Nadhifa Fitrina

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Terpopuler: Potret Kebersamaan Indah Permatasari dan Sang Adik yang Curi Perhatian

Indra L Brugman Temukan Tas Peninggalan Mendiang Ibunda Berisikan Uang Puluhan Juta

Mengenal AI Psychosis, Ketika ChatGPT Bisa Memicu Gangguan Mental Penggunanya

Mengenal Serotinus, Kondisi Kehamilan Lebih dari 42 Minggu

Bahasa Gaul Viral TikTok Resmi Diakui Cambridge: Skibidi Toilet hingga Delulu K-Pop

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK