PARENTING
Hidung Bayi Tersumbat tapi Tidak Ada Ingus, Normalkah?
Nadhifa Fitrina | HaiBunda
Kamis, 04 Sep 2025 13:33 WIBHidung mungil bayi yang terlihat tersumbat tak jarang bikin orang tua panik seketika. Apalagi, kalau tidak ada ingus yang keluar, rasanya makin membingungkan ya, Bunda.
Bayangkan, saat Si Kecil tampak gelisah karena susah bernapas dengan lega. Situasi ini tentu membuat hati Bunda ikut cemas dan bertanya-tanya.
Tidak sedikit juga yang langsung mencari berbagai informasi agar cepat menemukan jawaban. Namun, justru banyak yang bingung karena informasi sering kali berbeda-beda.
Nah, kondisi seperti ini memang membuat Bunda ingin tahu lebih jauh. Apakah ini hal biasa yang sering terjadi atau ada sesuatu yang perlu diperhatikan lebih serius?
Dilansir dari laman Healthline, banyak bayi terdengar seperti hidungnya tersumbat meski sebenarnya tidak ada lendir. Kondisi ini wajar karena tubuh Si Kecil masih mungil dengan saluran pernapasan yang berukuran kecil dan sensitif.
Baca Juga : 7 Tanda Sumeng pada Anak dan Cara Mengatasinya
|
Saluran napas bayi yang kecil sangat sensitif, bahkan sedikit udara kering bisa memengaruhinya. Tak hanya itu, lendir bening pada hidung bayi bisa membuat napasnya terdengar tersumbat.
Normalkah hidung bayi tersumbat tapi tidak ada ingus?
Bayi memang hanya bisa bernapas melalui hidung, Bunda. Oleh karena itu, saat hidung tersumbat oleh lendir sedikit saja, pernapasan mereka bisa terasa lebih berat.
Kondisi ini yang membuat bayi terlihat lebih kesulitan bernapas dibandingkan dengan orang dewasa. Namun, hal tersebut wajar terjadi karena saluran pernapasan bayi masih sangat kecil dan sensitif.
Penyebab hidung bayi tersumbat
Ada beberapa penyebab yang dapat membuat bayi terdengar sesak meski tanpa lendir yang terlihat. Berikut faktor penyebab seperti dilansir dari Healthline:
1. Bayi prematur
Bayi yang lahir prematur memiliki saluran pernapasan yang lebih sempit dibandingkan bayi cukup bulan. Hal ini membuat suara napas berisik lebih mudah terdengar ketika mereka bernapas.
Selain itu, kondisi ini juga membuat bayi prematur lebih sensitif terhadap perubahan kecil pada hidung atau tenggorokannya. Oleh karena itu, napas sesak bisa lebih sering muncul meski tanpa lendir yang terlihat.
2. Iritan udara
Paparan asap rokok, bau masakan, atau parfum yang terlalu menyengat dapat memicu iritasi pada saluran pernapasan bayi. Reaksi ini bisa membuat napasnya terdengar berbeda dari biasanya.
Bahan kimia dari pembersih rumah tangga juga bisa menjadi pemicu yang tak disadari. Jika terhirup, saluran hidung bayi akan lebih cepat tersumbat dan membuatnya tampak kesulitan bernapas, Bunda.
3. Udara kering dan perubahan cuaca
Kelembapan udara yang rendah akibat penggunaan pendingin atau pemanas ruangan bisa membuat hidung bayi kering. Akibatnya, napasnya terdengar sesak meski ia terlihat sehat, Bunda.
Selain itu, perubahan musim juga dapat memengaruhi kenyamanan pernapasan bayi, lho! Hidung yang kering dan kurang lembap bisa memicu sensasi tersumbat meski tidak terdapat lendir.
Posisi tidur yang aman untuk bayi
Menilik dari healthychildren.org, Bunda perlu memastikan bayi selalu tidur telentang di permukaan yang rata dan keras. Posisi ini membantu menjaga saluran pernapasan tetap aman sepanjang malam, termasuk ketika hidung Si Kecil yang tersumbat.
Selain itu, tempat tidur bayi harus bebas dari bantal, selimut, boneka, atau benda lembut lain. Hal ini penting untuk mencegah risiko tersedak atau SIDS, sekaligus membantu bayi bernapas lebih leluasa saat hidungnya terasa sesak.
Meski terdengar sederhana, menjaga area tidur tetap bersih dan aman sangat krusial bagi keselamatan bayi. Bunda bisa memastikan semuanya tertata rapi sebelum Si Kecil tidur agar saluran napasnya tetap nyaman.
American Academy of Pediatrics juga menekankan pentingnya lingkungan tidur yang aman. Dengan mengikuti panduan ini, Bunda membantu bayi tidur nyenyak tanpa gangguan, bahkan saat hidung Si Kecil tengah tersumbat.
Perawatan rumahan untuk meredakan hidung bayi tersumbat
Meski tidak terlihat, lendir bisa saja menumpuk di hidung bayi. Lantaran sering berbaring, lendir mudah berkumpul di belakang hidung atau tenggorokan, menimbulkan suara "sniffle" yang membuat Bunda cemas.
Bunda bisa meredakan hidung tersumbat Si Kecil dengan beberapa cara rumahan sederhana. Dilansir dari Healthline, berikut langkah-langkah perawatan yang bisa dicoba:
- Mandi air hangat: Ini untuk membantu membuka saluran pernapasan bayi sehingga napasnya lebih lega.
- Tetes saline: Beberapa tetes larutan garam dapat melunakkan lendir, dan jika bayi bersin, lendir bisa keluar sendiri.
- Penyedot lendir atau aspirator: Bunda bisa gunakan alat ini jika bayi tidak bersin sendiri untuk membersihkan hidungnya.
- Humidifier uap dingin: Menjaga kelembapan udara agar hidung Si Kecil tidak kering.
- Posisi tubuh: Gendong bayi atau gunakan ayunan agar tidak terlalu lama telentang; jangan taruh bantal di boks karena meningkatkan risiko SIDS.
- Pijat wajah: Pijat lembut pangkal hidung, dahi, pelipis, dan tulang pipi untuk membantu saluran napas terbuka.
- Udara bersih: Jauhkan bayi dari debu, alergen, dan polusi agar hidungnya tetap nyaman.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ndf/fir)