Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

rekomendasi-produk

Bolehkah Menggunakan Pelumas saat Hamil? Ketahui Aturan Amannya

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Sabtu, 06 Dec 2025 23:30 WIB

Ilustrasi suami istri hamil
Bolehkah Menggunakan Pelumas saat Hamil? Ketahui Aturan Amannya/Foto: Getty Images/gahsoon
Daftar Isi
Jakarta -

Kehamilan kerap membuat sebagian perempuan merasa tak nyaman saat berhubungan seks. Lantas, bolehkah menggunakan pelumas saat hamil agar sesi bercinta lebih hot ya, Bunda?

Bercinta saat hamil sebenarnya mendatangkan banyak manfaat. Tentunya, selama dokter belum melarangnya dan kondisi kehamilan Bunda baik-baik saja, hubungan seks tidak masalah tetap dilakukan saat hamil.

Seks diketahui tak hanya membantu Bunda dan pasangan tetap terhubung tetapi juga memberikan manfaat bagi kesehatan. Seperti misalnya menurunkan stres dan melepaskan oksitosin atau hormon pemicu rasa nyaman yang meredakan nyeri dan meningkatkan suasana hati Bunda dan bayi.

Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa seks dapat meningkatkan peluang kehamilan yang sehar serta mengurangi risiko preeklamsia seperti dikutip dari laman Healthline.

Meski demikian, tak sedikit perempuan yang merasa tak nyaman melakukannya selama kehamilan. Terutama saat trimester awal di mana banyak tantangan kehamilan seperti mual di pagi hari, sakit punggung, mulas, dan lainnya.

Bolehkah menggunakan pelumas untuk ibu hamil?

Dengan ketidaknyamanan yang muncul, tak jarang sesi bercinta banyak terlewatkan selama kehamilan. Padahal, banyak juga orang yang mengalami peningkatan libido saat hamil dan tetap ingin bercinta. Lantas, apakah menggunakan pelumas bisa melancarkan semuanya ya, Bunda?

Berdasarkan sebuah studi pada 2014 menemukan bahwa sekitar 4.5 persen ibu hamil menggunakan pelumas selama kehamilan mereka. Dan, semuanya tergantung pada bagaimana lonjakan hormon kehamilan memengaruhi tubuh.

“Kemungkinan besar sebenarnya tidak membutuhkan banyak pelumas selama kehamilan,” kata Dr. Mary Jane Minkin, seorang dokter spesialis kandungan dan ginekologi di Universitas Yale. 

Ditambahkan Dr Mary bahwa kehamilan adalah kondisi estrogen yang tinggi sehingga hal itu dapat menyebabkan peningkatan keputihan, terutama seiring bertambahnya usia kehamilan.

Selain itu, perubahan pada serviks kehamilan juga dapat menyebabkan lebih banyak keputihan. Dan, ini merupakan bagian dari cara tubuh Bunda melindungi rahim dan bayi yang sedang bertumbuh selama sembilan bulan.

Namun, setiap orang memang berbeda kebutuhannya masing-masing ya, Bunda. Bagi sebagian orang, fluktuasi hormon khususnya dengan kadar progesteron yang tinggi justru dapat menyebabkan kekeringan dan iritasi vagina saat berhubungan seks yang tentu saja membuat ketidaknyamanan. Karena itu, penggunaan pelumas mungkin diperlukan untuk mengatasi kondisi tersebut.

Tips aman berhubungan intim menggunakan pelumas saat hamil

Meskipun penggunaan pelumas belum banyak diteliti, dokter meyakini bahwa pelumas aman digunakan selama kehamilan karena serviks bumil tertutup rapat. Sehingga, kondisi tersebut bisa mencegah cairan seperti pelumas mencapai bayi dalam kandungan.

Namun, tetap saja ada hal-hal yang perlu diperhatikan saat menggunakannya ya, Bunda. Termasuk menyeleksi bahan-bahan pelumas yang aman untuk kehamilan. Secara umum, pelumas yang terbaik untuk digunakan yakni pelumas berbahan dasar air ya, Bunda. 

“Pelumas berbahan dasar air adalah yang terbaik karena tidak akan meningkatkan risiko perubahan mikrobioma yang dapat menyebabkan vaginosis bakterial. Sementara, pelumas yang berminyak cenderung menyebabkan perubahan mikrobioma,” jelas Dr. Kim Langdon, seorang dokter spesialis kandungan dan ginekologi. 

Pelumas berbahan dasar air juga dapat membantu meminimalkan ketidaknyamanan saat berhubungan intim karena halus dan licin sehingga mengurangi gesekan selama penetrasi. Pada gilirannya, hal ini dapat mengurangi rasa sakit, iritasi, dan infeksi, serta membuat seks jadi lebih menyenangkan.

Dalam penggunaannya, sebaiknya secara berkala mengoleskan kembali pelumas berbahan dasar air tersebut karena pelumas tersebut dapat terserap seiring waktu ke dalam kulit dan selaput lendir.

Pilihan lain pelumas yang cukup aman bagi kehamilan yakni pelumas berbahan organik yang menggunakan bahan-bahan yang telah diteliti dengan baik sehingga tidak berbahaya bagi jaringan vagina atau mikrobioma.

Sebaiknya, hindari pelumas berbahan dasar minyak karena dapat mengubah keseimbangan pH di vagina dan meningkatkan risiko infeksi. Sebagai gantinya, pilihlah pelumas berbahan dasar air. Selain itu, Bunda juga perlu menghindari bahan-bahan tertentu yang dapat mengiritasi atau berbahaya bagi jaringan vagina, bahkan jika bahan-bahan tersebut terdapat dalam pelumas berbahan dasar air. Beberapa bahan-bahan berbahaya tersebut di antaranya aditif, perasa, perfume, petrochemicals, paraben, dan lainnya. 

Penting diingat bahwa meskipun penggunaan pelumas dianggap aman selama kehamilan, tetapi dalam beberapa kondisi, komplikasi bisa saja muncul. Hubungi segera dokter kandungan jika Bunda mengalami rasa sakit saat berhubungan seks, terutama saat menggunakan pelumas atau jika mengalami kontraksi yang menyakitkan dan teratur. Ingatlah bahwa orgasme dapat menyebabkan kontraksi tetapi seharusnya tidak terasa sakit atau berlangsung lama. Karenanya, waspadai risiko yang mungkin terjadi termasuk munculnya rasa sakit saat berhubungan intim.

Kemudian, segera hentikan sesi hubungan intim jika Bunda menduga ketuban pecah di mana bayi tak lagi terlindungi dari bakteri yang masuk ke vagina setelah kantung ketuban pecah, dan hubungan seks dapat menyebabkan infeksi. Sebab, hal tersebut dapat berisiko bagi kehamilan dan kesehatan bayi dalam kandungan. Ada baiknya, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut ya, Bunda.

7 Rekomendasi pelumas untuk ibu hamil

Di pasaran, ada banyak merek pelumas yang bisa jadi rekomendasi pelumas untuk ibu hamil yang aman. Berikut ini diantaranya ya, Bunda:

1. Sutra Lubricant

Produk ini menjadi salah satu pelumas berbahan dasar air yang aman digunakan. Dengan sensasi lembut dan tidak lengket, ibu hamil pun jadi lebih nyaman selama penggunaannya.

2. K-Y Jelly Personal Lubricant

Pelumas merek ini tidak menggunakan pewangi, dan aman untuk kulit sensitif. Selain membantu mengatasi kekeringan vagina, pelumas ini juga bisa digunakan dengan kondom secara berbarengan.

3. Fiesta Intim Strawberry Warm Gel

Sensasi yang ditawarkan dari pelumas ini hangat dan lembut sehingga hubungan intim semakin nyaman. Dengan teksturnya yang ringan dan tidak lengket tentunya memudahkan dalam membersihkannya sehingga aman digunakan pada kulit sensitif sekalipun.

4. Durex Play Feel 

Berbasis air, pelumas ini sangatlah lembut dan mudah dibersihkan saat menggunakannya. Gunakan secukupnya dan oleskan pada area intim atau bagian kondom yang terpasang untuk menciptakan kenyamanan.

5. Vivo Sensitifve H20 Lube

Pelumas ini berbahan dasar air sehingga aman dan mudah dibersihkan. Selain itu, pelumas ini bebas paraben dan tidak mengandung spermisida sehingga aman digunakan kapan pun termasuk selama kehamilan.

6. Vigel Lubricating Gel

Selain membantu melembabkan area intim sebelum berhubungan seks, pelumas ini juga membuat sesi bercinta jadi lebih nyaman karena area intim jadi lebih licin. Pelumas ini juga berbahan dasar air sehingga aman digunakan, tidak berbau, dan larut dalam air.

7. Fiesta Intimate Aloe Vera Lubricant

Varian lain dari Fiesta yakni Fiesta Intimate Aloe Vera Lubricant yang mengandung vitamin E dan ekstrak aloe vera sehingga membantu melembabkan dan mengatasi kekeringan vagina serta risiko iritasi.

Itulah beberapa pelumas yang bisa menjadi pilihan saat kehamilan dan tetap ingin bercinta dengan aman ya, Bunda. Semoga informasinya membantu, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda