HaiBunda

PARENTING

Kapan Bayi Mulai Menyebutkan Kata Pertamanya?

Kinan   |   HaiBunda

Senin, 29 Sep 2025 20:20 WIB
Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/Krisada tepkulmanont
Jakarta -

Setiap orang tua pasti menantikan momen di mana buah hatinya bisa berbicara atau mengucapkan kata pertamanya. Hal ini kerap dianggap sebagai hal penting dalam perkembangan bahasa dan komunikasi bayi. 

Meski demikian, sebenarnya kapan bayi mulai menyebutkan kata pertama mungkin akan sangat bervariasi waktunya, Bunda.

Ada bayi yang bisa mulai mengoceh lebih dini dibandingkan dengan teman-teman sebayanya, yang bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor.


Kapan bayi mulai berceloteh?

Sebelum belajar berbicara, bayi akan memulainya dengan berceloteh terlebih dahulu. Suara yang muncul ini mungkin terdengar seperti tidak jelas, tetapi inilah dasar dari proses komunikasi verbal yang dilakukan oleh bayi. 

Dengan kata lain, berceloteh adalah upaya pertama bayi untuk mencoba berbicara dan berkomunikasi dengan bahasa.

"Semua ini adalah proses latihan, karena celoteh tersebut menjadi dasar dari kata-kata pertama mereka," ungkap Marianella Casasola dari Infant Studies Laboratory, Cornell University, dikutip dari The Bump.

Berceloteh biasanya mencakup suara seperti bergumam, yang kemudian berkembang menjadi bunyi konsonan.

Kapan bayi mulai bicara kata pertamanya?

Ketika bayi mulai memahami bunyi bahasa, mereka umumnya belum mengucapkan kata pertama sampai sekitar usia 1 tahun.

Sebenarnya perlu dipahami bahwa sejak lahir bayi sudah memiliki cara tersendiri untuk berkomunikasi dengan orang tua. Mulai dari menangis, bergumam, bergurau (cooing), serta tersenyum.

Jadi, kapan bayi benar-benar mengucapkan kata pertama sebenarnya tidak pasti dan tidak bisa disamaratakan. 

"Ada rentang usia ketika bayi mulai mengucapkan kata pertamanya. Secara umum, bayi akan mengucapkan kata pertama antara usia 9 hingga 12 bulan," tutur terapis wicara, Jocelyn Wood, CCC-SLP.

Tahap perkembangan bicara dan bahasa bayi

Sejak lahir, bayi sudah mulai mendengarkan suara-suara di sekitarnya. Jika sering diajak mengobrol, bayi bisa lebih cepat mampu mengenali intonasi suara orang tua.

Dikutip dari Stanford Medicine Children's Health, pada usia 4 hingga 6 bulan, bayi mulai mengoceh (babbling), mengulang kombinasi konsonan dan vokal seperti 'ba-ba' atau 'ga-ga'.

Tahap ini merupakan fondasi penting karena bayi berlatih menggunakan organ suara, lidah, bibir, dan koordinasi pendengaran. Seiring bertambah usia, bayi akan mulai meniru suara, bereksperimen dengan intonasi, dan menambah variasi bunyi. 

Perlu dicatat bahwa sebelum mengucapkan kata pertamanya, secara umum bayi sudah memahami makna dari banyak kata terlebih dahulu.

Misalnya, Bunda dapat melihat Si Kecil dapat bereaksi jika namanya dipanggil. Bayi juga mengenali kata yang berkaitan dengan aktivitas harian seperti 'tidur' atau 'makan', tapi belum mampu mengucapkannya dengan jelas. 

Tips menstimulasi bicara dan bahasa anak

Berikut beberapa tips yang bisa orang tua lakukan untuk mendukung proses Si Kecil belajar bicara:

1. Perbanyak waktu bermain bersama anak

Penelitian mengungkapkan bahwa bermain merupakan kegiatan penting bagi perkembangan anak. Bermain bersama tak sekadar menyenangkan dan meningkatkan bonding, tapi juga memberi kesempatan bagi anak belajar berkomunikasi dan mengekspresikan diri.

Sediakan waktu rutin untuk bermain dengan anak setiap hari, misalnya dengan mengajak ke taman atau bermain bola.

2. Mengobrol secara interaktif

Pastikan untuk sering melibatkan bayi dalam kegiatan bicara sehari-hari. Ceritakan apa yang sedang Bunda lakukan, sebutkan nama benda yang ada di sekitar bayi, lalu ajak mereka berinteraksi melalui pertanyaan sederhana.

3. Bacakan buku cerita sejak dini

Menunjuk gambar dan menyebutkan nama objek atau hewan mendorong pengenalan kosakata dan pemahaman bahasa.

4. Tanggapi ocehan bayi

Ketika bayi mengoceh atau membuat suara pertamanya, pastikan untuk selalu membalas dengan antusias. Dengan begitu, bayi lebih cepat memahami tentang konsep komunikasi dua arah. 

5. Minimalkan penggunaan televisi

Jika memungkinkan, minimalkan atau hindari penggunaan televisi di rumah. Menurut jurnal JAMA Pediatrics, anak-anak yang terlalu sering menonton televisi berisiko mengalami keterlambatan dalam perkembangan bicara yang berarti.

Alasannya, saat menonton televisi stimulasi komunikasi dua arah anak sangat minim sehingga ia kurang fokus menyimpan informasi kosakata dari ucapan orang lain.

Jangan lupa juga untuk selalu melibatkan anggota keluarga lain, berbicaralah pada bayi secara rutin dari berbagai sudut dan konteks agar bayi mendapat paparan beragam kata dan konteks.

Kapan perlu konsultasi ke dokter?

Meski setiap anak memiliki kecepatan masing-masing dalam proses belajar bicara, tapi ada beberapa tanda yang patut diperhatikan:

  • Pada usia 12 bulan, bayi belum mulai mengucapkan kata apa pun atau hanya mengoceh tanpa kemajuan. 
  • Bayi tidak menunjukkan respons terhadap namanya atau tidak tampak memahami kata-kata sederhana setelah 12 sampai 18 bulan. 
  • Pada usia 18 bulan, kosa kata yang sangat terbatas (misalnya kurang dari 5–15 kata) dibandingkan dengan anak seusianya. 
  • Tidak ada usaha untuk meniru suara atau bunyi. Tidak ada gestur komunikasi seperti menunjuk, melambaikan tangan, atau bereaksi terhadap isyarat verbal.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

Simak video di bawah ini, Bun:

7 Rekomendasi Game Online Edukatif untuk Si Kecil, Ada Mewarnai hingga Memasak!

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Isabel Putri Ayu Azhari Berhasil Jadi Wakil 2 None Jakarta 2025, Intip Potretnya

Mom's Life Annisa Karnesyia

Apakah Perut Ibu Hamil Bisa Berlipat?

Kehamilan Melly Febrida

Jadwal Makan Ideal Bayi Usia 6-12 Bulan, Bunda Perlu Tahu

Parenting Kinan

30 Soal Cerita Pecahan Kelas 5 Matematika dan Kunci Jawabannya

Parenting Nadhifa Fitrina

Simak Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama di 2026

Mom's Life Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Fakta soal Konsumsi Obat Tylenol saat Hamil yang Disebut Bisa Memicu Autisme

Bikin Nyesel, Ini Bahaya Oversharing dan Penyebabnya

Jadwal Makan Ideal Bayi Usia 6-12 Bulan, Bunda Perlu Tahu

11 Drama Korea Era Dinasti Joseon Terbaru 2025, Seru Semua

Apakah Perut Ibu Hamil Bisa Berlipat?

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK