Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Ketahui Fase Usia Bayi Mulai Mengoceh dan Cara Menstimulus agar Cepat Bicara

Kinan   |   HaiBunda

Kamis, 01 Feb 2024 04:00 WIB

Ilustrasi Ibu dan Bayi
Ilustrasi Ketahui Fase Usia Bayi Mulai Mengoceh dan Cara Menstimulus agar Cepat Bicara/Foto: iStockphoto/ Getty Images/geargodz
Daftar Isi
Jakarta -

Suara pertama bayi yang didengar orang tua biasanya berupa tangisan, tetapi tahap berikutnya Bunda akan mulai mendengar babbling atau mengoceh. Nah, kapan sebenarnya bayi mulai babbling?

Bayi mengoceh sering kali tak disadari Bunda atau Ayah. Babbling atau mengoceh adalah pengulangan suku kata atau suara yang dikeluarkan bayi, biasanya dalam beberapa bulan pertama kehidupannya. Ini merupakan cikal bakal perkembangan bahasa. 

"Orang tua mungkin tidak menyadarinya, tapi mengoceh adalah tonggak penting dalam perkembangan bahasa anak. Ini adalah tanda bahwa seorang anak mulai mempelajari bunyi dan ritme bicara," ungkap Vanessa Fagundo, M.S., CCC-SLP, ahli patologi bahasa spesialis intervensi dini, seperti dikutip dari Parents.

Fagundo juga menjelaskan mengoceh dianggap sebagai keterampilan pralinguistik. Aktivitas ini juga membantu bayi mengembangkan kontrol motorik mulut yang diperlukan untuk produksi ucapan.

Bayi tidak hanya mengeluarkan suara ketika mereka mengoceh, tetapi mereka juga sedang melatih pergerakan mulutnya. Babbling membantu bayi belajar mengendalikan otot vokalnya dan bereksperimen dengan suara yang berbeda.

Kapan usia bayi mulai babbling?

Kebanyakan bayi akan mulai mengoceh antara usia 4 dan 6 bulan. Aktivitas ini muncul setelah adanya bunyi vokal tunggal yang disebut cooing. Berikut ulasan tentang fase usia bayi mulai babbling: 

  • 2 bulan: Bayi mulai bersuara (cooing)
  • 4 hingga 6 bulan: Ini adalah fase mengoceh (babbling)
  • 7 hingga 12 bulan: Ocehan akan menjadi lebih seperti ucapan
  • 12 bulan: Bayi mungkin mulai mengucapkan beberapa kata

Apa perbedaan cooing dan babbling? Menurut ahli patologi bahasa wicara, Brooke Dwyer, M.S. CCC-SLP,  cooing sebagian besar hanya berupa bunyi vokal. Ini adalah saat bayi mulai bereksperimen dengan suaranya. 

Cooing biasanya berupa 'ooo' atau 'aaa'. Kemudian setelah tahap tersebut, bayi akan mulai bereksperimen dengan bunyi konsonan dasar yang mudah, seperti M, B, P, dan D.

"Setelah itu, sekitar usia 4 hingga 6 bulan, dan paling lambat 9 bulan, bayi akan mulai sering mengoceh," imbuh Dwyer. 

Cara menstimulus agar cepat bicara

Setiap bayi memang memiliki fase perkembangan yang berbeda-beda di tiap aspeknya, tetapi Bunda dapat menstimulusnya agar Si Kecil cepat bicara. Berikut cara-cara yang dapat diterapkan:

1. Tunjukkan pada bayi cara berbicara

Meskipun beberapa bayi akan mengoceh secara mandiri, Dwyer menyarankan pendekatan proaktif. Pertama, dia menyarankan orang dewasa untuk sejajar dengan bayi. Tujuannya yaitu supaya bayi bisa 'mempelajari' gerakan mulut Bunda.

"Kebanyakan dari bayi yang sedang belajar membuat suara, mereka senang aktivitas yang dilakukan orang tua. Tatap muka dan bicaralah dengan mereka. Tunggu beberapa detik, lihat apakah apakah mereka akan merespons," tutur Dwyer.

2. Membalas percakapan bayi

Berbicara adalah komunikasi dua arah. Bunda sudah siap untuk melakukan percakapan pertama dengan Si Kecil? Sekarang saatnya!

Saat bayi mulai mengoceh, pastikan untuk berhenti, tunggu, dan dengarkan semua yang ia katakan. Setelah itu, Bunda bisa memberikan tanggapan. Bisa dengan meniru ucapan mereka atau gunakan bahasa yang sebenarnya.

Bayi akan belajar bahwa ada respons yang harus dilakukan saat sedang berbicara dengan orang lain. Di sinilah mereka belajar tentang tahap komunikasi.

3. Ajak bernyanyi

Fagundo menyebutkan bahwa bernyanyi bersama bayi pun bisa menjadi salah satu cara menstimulus agar Si Kecil cepat bicara. Pilihlah lagu yang sederhana dan lakukan berulang-ulang sehingga dapat dipelajari dan diingat oleh bayi.

4. Bercerita tentang sehari-hari

Jangan lupa untuk selalu menceritakan aktivitas sehari-hari Bunda sebagai cara untuk memperkenalkan bayi pada lebih banyak bahasa. Misalnya, saat mengganti popok, Bunda bisa berkata: 'Yuk kita ganti popok, angkat kakimu sekarang ya. Kita ganti popok supaya bersih'.

5. Membaca buku bersama

Dikutip dari Very Well Family, meskipun bayi tampaknya tidak memahami semua yang Bunda katakan dari bacaan buku, otaknya tetap aktif bekerja. 

Kegiatan ini memberi bayi informasi tentang dunia di sekitarnya, mengajari mereka pentingnya komunikasi, membangun keterampilan mendengarkan, memori, dan kosa kata.

Sambil membaca bersama, perkenalkan juga pada mereka tentang detail yang ada di dalam buku. Contohnya seperti angka, huruf, warna, dan bentuk.

Demikian ulasan tentang fase usia bayi mulai babbling atau mengoceh, serta cara menstimulus agar cepat bicara. Semoga bermanfaat ya, Bunda!

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda