Jakarta -
Ngomong soal
kecerdasan anak, nggak cuma kecerdasan logika matematika, Bun. Soalnya masih ada macam kecerdasan lain dan bahkan ada yang bisa jadi 'PR' alias pekerjaan rumah buat orang tua zaman sekarang.
Kita perlu tahu nih, Bun. Menurut teori dari Howard Gardner ada yang disebut multiple intelligence atau kecerdasan majemuk. Ini terdiri dari 9 aspek yaitu kecerdasan intrapersonal, spasial, naturalis, musikal, logika matematika, eksistensial, interpersonal, bodily kinestetik, dan linguistik.
Di antara 9 kecerdasan itu, psikolog anak dari RaQQi Human Development and Learning Centre, Ratih Zulhaqqi bilang kecerdasan interpersonal bisa PR buat orang tua zaman sekarang karena kecerdasan itulah yang paling sering nggak berkembang. Contoh kecerdasan interpersonal yaitu kemampuan anak untuk bisa berempati, tahu temannya lagi sedih kemudian menanyakan keadaan si teman, membantu, dan menyapa.
"Kenapa? Karena anak sekarang sifat individualnya lebih tinggi karena kemampuan berinteraksinya rendah. Jadi, jangan sampai anak jadi generasi yang nggak punya
kecerdasan interpersonal," kata Ratih di sela-sela 'Cerita Bunda' yang digelar HaiBunda bersama Morinaga Platinum di Harlequin Bistro, Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (28/10/2017).
Baca juga:
MPASI Pertama untuk si Kecil, Apa Ya Baiknya?Menurut Ratih, saat ini kemampuan berinteraksi anak rendah karena umumnya aspek akademis mereka yang lebih sering dikembangkan sehingga anak bisa jadi kurang peka terhadap lingkungan. Nggak cuma itu, Bun, kata Ratih pengaruh gadget juga bisa membawa dampak yang kurang baik buat anak-anak belakangan ini.
Terus, gimana cara mengasah kecerdasan emosional anak? Nah, Ratih bilang bisa dimulai dari kebiasaan di rumah, Bun. Caranya, dengan melakukan koneksi antara orang tua dan anak. Jadi, orang tua dan anak harus banyak melakukan interaksi positif supaya bonding di antara mereka terbentuk.
Kita juga bisa mengajak anak melalukan kegiatan-kegiatan sosial yang berkaitan dengan orang lain kayak menolong orang lain sehingga empati anak bisa berkembang.
"Lalu yang paling penting agar anak
cerdas secara emosi adalah beri kesempatan mereka untuk menerima konsekuensi atas semua perilaku dan bertanggung jawab atas risikonya," kata Ratih.
Baca juga:
Alasan Stimulasi Kecerdasan Anak Perlu Dilakukan Minimal 30 Hari (rdn)