Alur persalinan memang nggak ada yang bisa nebak. Berapa lama kontraksi, berapa lama menunggu bukaan demi bukaan. Ada bunda yang butuh waktu berjam-jam dari awal kontraksi sampai akhirnya si kecil lahir. Tapi ada juga yang butuh waktu cukup singkat.
Seperti yang dialami Virginia Miner. Virginia bilang anaknya yang ketiga dilahirkan dalam waktu yang cukup pendek, jauh lebih pendek dibandingkan saat ia
melahirkan anak pertama dan kedua.
"Anak pertama saya lahir lewat operasi caesar darurat setelah 36 jam menunggu. Anak kedua lahir setelah 50 jam lebih. Singkat cerita, saya ingin anak ketiga dilahirkan dengan durasi yang pendek," papar Virginia dikutip dari Red & Honey with Beth Ricci.
Virginia mengaku, ia bersemangat untuk melakukan apapun yang bisa membuat persalinannya lebih cepat dan lancar. Mulai dari menemui bidan yang juga seorang dokter naturopatik hingga mengunjungi terapis Chiropractic secara rutin.
"Saya melakukan banyak hal untuk bisa melakukan persalinan di rumah tanpa intervensi. Sampai akhirnya saya tertarik melakukan rebozo yang dianjurkan oleh bidan," kata Virginia.
Sang bidan menganjurkan Virginia melakukan rebozo karena klien-klien sebelumnya berhasil membuktikan kalau rebozo bisa memangkas durasi persalinan yang panjang. Mendengar cerita dari bidan Virginia langsung tertarik untuk mencobanya.
"Saya dan suami melakukan teknik
rebozo shifting di trimester ketiga. Awalnya, tidak terlalu konsisten, hingga di usia 37 minggu posisi bayi saya ternyata sungsang. Akhirnya, kami melakukan rebozo lebih rutin dan berharap posisi bayi saya normal kembali," tutur Virginia.
Benar saja, di usia 38 minggu, posisi bayi Virginia kembali normal. Sejak itu, ia dan suami rutin melakukan rebozo tiap malam. Di minggu ke-41, mulailah kontraksi muncul. Virginia merasakan kontraksi yang hebat mulai dari jam 1 siang.
"Selama kontraksi hebat, saya menenangkan diri menggunakan bola yoga. Setelah merasa benar-benar nggak nyaman, saya melakukan rebozo untuk meredakan nyeri," ujar Virginia.
Tiap kontraksi, suaminya juga membantu Virginia melakukan rebozo. Jam 15.45, doula datang dan turut membantunya. Sampai jam 16.20, bidan menyuruhnya masuk ke dalam tub untuk persiapan melahirkan.
"Saat di tub, tiba-tiba ada perasaan ingin mendorong bayiku keluar. Sekitar 15 menit kemudian, bayiku lahir. Dari awal kontraksi hingga melahirkan, hanya membutuhkan waktu 3,5 jam saja. Saya berhasil memangkas 33 jam proses persalinan," kata Virginia.
Soal teknik rebozo seperti yang dilakukan Virginia, ini memang berfungsi mengoptimalkan posisi bayi, karena kadang otot ligamen di panggul sama rahim tegang, Bun. Kalau tegang, posisi bayinya jadi nggak bagus di dalam perut.
Menurut Jamilatus Sa'diyah, doula dari Pro V Clinic, rebozo ada dua jenis yakni shifting dan shake apple tree. Rebozo shifting berguna untuk otot ligamen di daerah rahim, sedangkan shake apple tree lebih ke ligamen otot panggul. Dalam teknik rebozo, ibu yang sedang dalam masa persalinan ada dalam posisi berlutut dan bertopang pada bola yoga.
"Doula ataupun pasangan akan membantu melilitkan kain di bagian perut. Setelah itu ketika ibu mulai merasakan kontraksi, doula akan menarik kain perlahan kemudian menggoyangkan bagian perut ibu secara lembut," tutur wanita yang akrab disapa Mila ini.
Gerakan ini sangat membantu ibu hamil yang akan
melahirkan agar lebih merasa nyaman lho, Bun. Lilitan yang tepat akan membuat ibu merasa dipeluk dan memicu keluarnya hormon oksitosin atau hormon senang supaya persalinan lebih lancar.
(rdn)