Jakarta -
Sejak beberapa hari lalu saya sudah memberi tahu
anak saya yang berusia tiga tahun bahwa sebentar lagi Ramadan. Artinya, umat Muslim harus menjalankan puasa Ramadan selama sebulan. Nah, anak saya antusias banget nih. Dia ingin ikut makan sahur dan berpuasa.
Tentunya dia masih terlalu kecil untuk ikut puasa seharian ya, Bun. Tapi gimana dengan
anak yang lebih besar, misalnya berusia tujuh tahun ke atas?
Kebanyakan dokter menyarankan agar anak-anak tidak berpuasa untuk waktu yang lama. Sebenarnya tergantung usia dan kemampuan anak juga sih ya, Bun. Anak-anak yang berusia di atas tujuh atau delapan tahun bisa berlatih puasa secara bertahap.
Masa puber disebut sebagai usia yang tepat untuk melakukan puasa penuh sampai maghrib. Tapi puasa sebelum pubertas aman juga kok bila kesehatan dan gizi anak-anak kondisinya baik secara umum. Demikian dikutip dari NHS.
Puasa juga bermanfaat lho bagi anak-anak. Selain mengenalkan perspektif spiritual, juga memberi manfaat untuk kesehatan anak.
Dengan puasa, bisa menanamkan kebiasaan makan yang sehat. Tentunya ini jika kita menyediakan makanan yang sehat saat buka puasa, sahur, dan di siang hari saat anak berbuka. Karena nggak bebas makan setiap jam, jadi lebih terkontrol tuh, Bun, pola makan dan apa yang diasup anak.
Puasa juga mempromosikan pencernaan yang baik. Selain itu, puasa pada anak bisa membantu mencegah kerusakan gigi. Ini karena anak nggak bebas makan setiap saat, lalu setelah berbuka dan sahur kita bisa minta anak untuk menggosok giginya. Manfaat lainnya adalah untuk mencegah obesitas pada anak. Demikian dikutip dari Mom Junction.
Vera Itabiliana, psikolog dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia menuturkan momen Ramadan adalah waktu yang paling tepat untuk mengajarkan anak puasa. Jadi sifatnya latihan dulu, misalnya 3 jam dulu, atau setengah hari dulu.
Karena sifatnya latihan, anak tidak diharuskan puasa hingga selesai. Jika hanya mampu puasa selama setengah hari saja, maka bagi anak kecil hal itu merupakan prestasi lho, Bun,
Jadi yang lebih diutamakan adalah mengenalkan suasana Ramadan kepada anak. Sehingga meski anak hanya puasa selama setengah hari, ia tetap diajak untuk ikut bangun saat sahur dan beribadah. "Jadi anak tahu, oh kalau Ramadan ini ada sahur, ada berbuka, ada tarawih. Nanti dia pelan-pelan akan terbiasa lalu mencoba puasa penuh sendiri," sambung Vera seperti dikutip dari detikHealth.
(Nurvita Indarini)