Kisah Ibu Beri Penghormatan pada si Kecil yang Autis Lewat Tato

Brasilia - Tahu si kecil didiagnosis autisme pastinya nggak mudah buat seorang ibu. Namun, hidup harus tetap berjalan. Meski berat, seorang ibu akan berusaha tegar di depan anak guna mendukung mereka. Hal ini pula yang dilakukan model Victoria's Secret, Lais Ribeiro, terhadap anaknya yang autis.

Putra Lais, Alexandre, yang berusia 10 tahun didiagnosis autisme saat usianya 5 tahun. Selama ini, Lais memang sudah punya tato nama anaknya yang dibuat di belakang leher. Tapi, Lais ingin membuat tato keduanya dan memutuskan untuk memberi penghormatan kepada putrinya Alexandre. Ya, Lais membuat tato pita kesadaran autisme di area belakang payudaranya.

"Sudah lama saya ingin bikin tato kedua tapi belum menemukan sesuatu yang berarti. Akhirnya beberapa minggu lalu saya kepikiran membuat tato tentang autisme dan anak berkebutuhan khusus," kata Lais di halaman Instagram-nya.

Baca juga: Hiks! Bocah Autis Ini Diperlakukan Nggak Baik di Tempat Umum

Lais bilang, anaknya didiagnosis autisme 5 tahun lalu. Kata dia, mungkin nggak banyak orang tahu tentang kondisi si kecil Alexandre. Maka dari itu, sebagai ibu Lais pengen banget menghormati putranya dan anak dengan kebutuhan khusus lain dengan membuat tato simbol pita kesadaran autisme di tubuhnya.

"Simbol pita kesadaran autisme dan anak dengan kebutuhan khusus lainnya sangat indah dan sempurna," tambah Lais.

Lais Ribeiro beri penghargaan ke si kecil yang autis dengan membuat tato/ Foto: Instagram

Memang ya, Bun, membesarkan anak dengan kebutuhan khusus misalnya autisme nggak mudah. Nah, seorang ibu sekaligus penulis yang anaknya didiagnosis autisme, Jessie Hewitson berbagi tips membesarkan anak dengan autisme dalam bukunya 'How to Raise a Happy Autistic Child'.

Ada beberapa poin penting yang Jessie gunakan dalam mengajarkan anaknya yang autis. Menurut pengalaman Jessie, belajar struktur sangat penting untuk anak penyandang autis. Kemudian, untuk membantu anak dengan autisme tertib dan disiplin kita juga bisa pakai tabel waktu. Nah, terkait sosialisasi, sebisa mungkin Jessie menunjukkan foto siapa saja yang akan ditemui sang anak sehingga si anak nggak kaget dan lebih mudah beradaptasi.

Ketika sang anak melakukan satu tugas, untuk berpindah ke tugas lain Jessie selalu memberi peringatan sebelumnya, Bun. Dengan demikian anak bisa lebih siap dengan perubahan kegiatan yang dia alami. Kemudian, banyak penelitian menemukan hubungan antara autisme dengan pola tidur yang buruk serta produksi melatonin yang tidak teratur, yang disekresikan oleh kelenjar pituitari di pangkal otak.

"Anak dengan autisme nggak memproduksi melatonin pada waktu yang tepat. Makanya, menyediakan melatonin dalam bentuk tablet atau drop yang dosisnya ditentukan oleh dokter untuk membantu anak-anak tertidur bisa dilakukan," kata Jessie.

Untuk mengajarkan si kecil berpakaian Jessie menggunakan memo bertuliskan angka yang ditempel di masing-masing pakaian sehingga anak bisa belajar menggunakan pakaian secara berurutan. Jangan lupa, saat anak berhasil melakukan sesuatu beri mereka pujian ya, Bun.

Baca juga: Aku Berusaha Tegar Demi Anakku yang Memiliki ADHD

(rdn)