Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

4 Manfaat Positif Dampingi Si Kecil Nonton TV

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Rabu, 16 Jan 2019 10:00 WIB

Bunda, nggak selamanya nonton TV memberikan efek negatif untuk anak-anak. Yuk, manfaatkan untuk mengajak mereka belajar!
Manfaat positif nonton tv/ Foto: thinkstock
Bunda, si kecil mulai suka melihat tv? Ya, hampir setiap anak kecil suka menyaksikan tontonan berwarna yang juga menimbulkan suara. Hal itu, memicu rasa penasaran mereka untuk terus melihatnya. Bahkan sejak usia 6 bulan, anak-anak sudah mulai cenderung melihat ke arah televisi yang menyala ya, Bun.

Nggak perlu khawatir berlebihan, Bun. Di balik program televisi, tidak semuanya mendatangkan efek buruk lho untuk ditonton anak-anak. Tentunya, jika ditonton secara tidak berlebihan. Serta, didampingi Ayah dan Bunda sehingga mendatangkan manfaat positif bagi keluarga.

Ada banyak manfaat positif menonton televisi, yang mungkin belum banyak diketahui orangtua. Sesi belajar dapat diciptakan dengan aktivitas menonton televisi bersama di rumah. Lantas, bagaimana caranya?

Orang tua harus bersikap proaktif pada acara yang ditonton anak-anak. Manfaatkan kesempatan itu untuk lebih interaktif bersama mereka. Sambil nonton televisi, beberapa cara berikut dapat membantu Bunda mengajak anak belajar dengan cara menyenangkan, seperti diulas Metroparent.

Buat Sesi Nonton TV Jadi Lebih Interaktif

Manfaat positif nonton tv/ Foto: thinkstock

1. Menemukan acara yang tepat

"Program televisi layaknya menu makanan di restoran, beberapa diantaranya lebih sehat daripada yang lain,"jelas Beth A. Richman, Ed.M, seorang spesialis di bidang media anak-anak, dan telah bekerja dengan Scholastic Media & PBS dalam mengembangkan acara pendidikan untuk anak-anak. Lebih lanjut Beth mengatakan bahwa orangtua merupakan penjaga gerbang. Itu artinya, orangtua harus mengetahui isi acara sebelum mereka mengizinkan anak-anak menontonnya.

2. Buat sesi menonton menjadi interaktif

"Jika anak-anak duduk di depan televisi, hal itu menjadi kegiatan pasif,"kata Lynn C.Smitherman, M.D, seorang dokter anak di Children Hospital of Michigan di Detroit. Untuk menciptakan pengalaman belajar, Smitherman mengatakan orangtua harus bersikap interaktif. Misalnya saja jika acara televisi berbicara tentang huruf E pada Sesame Street, Bunda dapat meminta anak-anak menunjukkan semua huruf E yang dapat dilihatnya di sekeliling ruangan. Dengan memperkuat apa yang dilihat anak di televisi dan gambar, anak pun akan mulai memahami proses pembelajaran yang aktif tersebut.

3. Ajukan pertanyan

Ketika melihat karakter atau ada hal-hal yang kurang sesuai ditampilkan di layar, segera jadikan momen tersebut untuk memulai percakapan. "Ketika ada sesuatu yang benar-benar melenceng, segera setelah iklan muncul, tanyakan kepada anak-anak tentang hal tersebut,"ujar Smitherman. "Penting sekali untuk membicarakan nilai-nilai dengan anak-anak dan acara televisi dapat menjadi salah satu cara untuk memulai percakapan itu,"tambah Smitherman.

Bantulah anak-anak untuk berpikir lebih banyak tentang tindakan para karakter di televisi dengan mengajukan pertanyaan pada anak-anak. Bunda dapat mencoba menghubungkan pengalaman yang ada di karakter dengan anak-anak Bunda. Apakah dia pernah menyontek saat ujian? Apakah dia pernah mengatakan sesuatu yang jahat tentang seorang teman, dan sebagainya.

4. Batasi menonton televisi

Menurut American Academy of Pediatrics, anak-anak setiap harinya rata-rata menghabiskan tujuh jam sehari bercengkrama dengan media hiburan. Termasuk televisi, komputer, telepon, dan perangkat elektronik lainnya. Bicarakan dengan anak-anak ya, Bun, tentang kekhawatiran Bunda jika mereka menonton televisi terlalu lama. Batasi juga jam menonton televisi anak-anak setiap harinya, serta tayangan yang mereka tonton.


(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda