Jakarta -
Membeli
rumah tak lagi jadi prioritas utama generasi milenial. Menurut financial trainer Ligwina Hananto, kebutuhan papan kini jadi bukan sesuatu yang penting. Padahal kenyataannya, harga rumah kini melambung tinggi.
"Kalau di Instagram semua menunjukkan sandang, pangan tapi pamer sudah punya rumah itu nggak nongol. Ini perlu menjadi perhatian bersama. Di 2030 mendatang, diharapkan generasi milenial yang berusia 25 -35 tahun adalah orang-orang yang jadi penghasil uang. ," kata Ligwina di acara di Property Outlook 2019 'Memanfaatkan Kesempatan untuk Bertahan di Tahun 2019', Hotel J.S Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan.
Ligwina menyebut di tahun 2030, para generasi milinial sedang memasuki golden age. Menurut Chatib Basri, ekonom dan mantan menteri keuangan, orang Indonesia cenderung sudah tua duluan sebelum 'kaya'. Kebutuhan kaya itu sendiri, contohnya harus memiliki rumah.
"Kalau zaman dulu, kalau nggak mau beli rumah dibilang gembel. Semua takut, kalau sekarang dibilang kapan mau beli rumah sibuknya sama lifestyle. Padahal suatu hari kita semua menua, emang kita mau nge-kost terus, ngontrak terus?" ujar Ligwina.
 Orang Tua Milenial Pingin Cepat Beli Rumah? Catat Kiat Pentingnya/ Foto: Istock |
Ligwina sendiri pernah menemui kliennya yang belum memiliki rumah di usia 41 tahun. Duh, jangan sampai kita seperti itu ya, Bun. Menurutnya, properti menjadi sangat penting dilihat dari segi keuangan. Lalu, bagaimana bisa membeli properti sebelum tua?
Menurut Ligwina kuncinya adalah fokus menabung. Mau gajinya sebesar apapun kalau memang nggak niat nabung. Maka niat
beli rumahnya selalu tertunda, Bun.
"Jangan lupa mengumpulkan uang untuk
DP rumah, usahakan menabung 5 persen, tapi kalo bisa 10 persen hingga 30 persen dari harga propertinya. Ketika orang sudah punya DP, cara nanya untuk membeli rumahnya akan lain, 'Saya punya uang segini untuk DP, apa yang saya dapat?'" terang Ligwina.
Berbeda dengan yang nggak fokus menabung, Bun. Kata Ligwina, melihat harga rumah ratusan juta hingga miliar saja sudah bikin kepala pusing. Menabung untuk DP pun kata Ligwina jangan terlalu lama, Bun. Usahakan dalam tiga tahun sudah terwujud dan sesuai kemampuan.
"Kalau menabung DP usahakan tiga tahun saja, nanti sisanya baru pakai KPR. Untuk pasangan suami istri, akan lebih baik kalau keduanya sama-sama berpenghasilan jadi mempermudah syarat KPR," kata Ligwina.
Bagaimana jika uang tabungannya dalam berupa investasi seperti emas? Ligwina sama sekali tidak menyarankan untuk menabung lewat investasi, Bun.
"Emas bisa saja turun, kalau mau nabung dalam jangka pendek mendingan cash saja, nggak usah pakai investasi. Karena investasi itu ibarat lagi berdagang, untung ruginya nggak bisa ketebak,"tutup Ligwina.
(aci/rap)