
moms-life
5 Tips Penting Sebelum Bunda Membuka Jastip
HaiBunda
Senin, 18 Mar 2019 18:07 WIB

Selain untuk mengisi waktu luang dan hobi belanja, sebagian bunda yang membuka jastip juga bertujuan menambah pemasukan. Jadi, enggak cuma mengandalkan gaji pribadi atau gaji suami.
Melihat perkembangan pesat jastip, Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) Ricky Joseph Pesik menganggap usaha ini bukan model bisnis baru. Menurutnya, para pelaku jastip hanya mendapat kemudahan medium dan belum terorganisir secara online.
"Sekarang bisa langsung lewat WhatsApp. Bisa dia buka jasa titip di Instagram Story. Tapi kalau dia terorganisir, baru bisa dibilang sebuah bisnis," urai Ricky, saat ngobrol dengan HaiBunda beberapa waktu lalu.
Ricky pun menyarankan agar penyedia jastip lebih mempromosikan produk dalam negeri, ketimbang membawa barang titipan dari luar negeri. Kalau lebih sering membawa barang dari luar negeri, kata Ricky, justru hanya meningkatkan jumlah impor.
"Barang-barang Indonesia yang ke luar. Jadi, bukan barang-barang luar ke Indonesia. Kalau di jasa titip itu misalnya titip tenun, titip batik, titip perhiasan perak. Itu kan sangat luar biasa kalau kita bisa lakukan dan dorong itu," tegasnya.
Kelihatannya mudah ya, Bun, membuka bisnis jastip. Banyak juga lho bunda yang berbekal modal nekat dan sekadar menyalurkan hobi, tapi akhirnya sukses menjalankan usaha online ini.
Seperti beberapa bunda yang berbagi pengalaman kepada HaiBunda tentang ide awal membuka jastip. Mereka juga berbagi tips apa aja yang harus dipersiapkan sebelum memulai bisnis jastip. Simak di halaman selanjutnya ya, Bunda.
Pilih produk dan jujur soal harga
Ilustrasi jastip/ Foto: iStock
Berikut 5 tips mudah membuka jastip:
1. Siapkan modal
Modal sebenarnya tergantung dari produk dan sistem jastip yang Bunda jalankan. Ada yang bermodal nol rupiah, bahkan ada yang sampai jutaan rupiah. Baiknya sih keluarkan modal seminimal mungkin bagi yang baru mulai membuka jastip.
"Modal nol rupiah karena saya belanja ketika customer sudah transfer," cetus Desanti Sarah, yang mengawali jastip produk kecantikan pada 2016.
Beda dengan Bunda Ramadhana Karmila nih, "Modal awal buka jastip itu 3 juta. Yang awal-awal saya buka jastipan produk The Body Shop."
Nah, kalau sudah berjalan, Bunda bisa mengembangkan modal dan produk yang ditawarkan. Seperti Fella Felia, yang mengawali bisnis online dengan drop shipping sejak 2012.
"Jastip terakhir modalnya 20 juta sih, beberapa ada yang udah bayar DP karena kenal," ungkapnya.
2. Pilih produk
Biasanya, para pelaku jastip memilih produk sesuai hobi dan benar-benar tahu kualitasnya. Pilih juga produk yang paling dibutuhkan para bunda sehari-hari seperti makanan, perlengkapan bayi, kebutuhan ibu dan anak, atau kosmetik.
"Awal mulai tahun 2016, karena ada warehouse produk kecantikan di dekat rumah. Produknya populer dan kebetulan sedang sale sampai 90 persen, lalu saya coba tawarkan ke customer di olshop saya," cerita Desanti.
Kalau hobi traveling, Bunda bisa menawarkan jastip barang oleh-oleh apa saja yang menarik. Jadi, belanja nggak cuma untuk diri sendiri, tapi justru menghemat kantong ya, Bun. He-he-he.
"Suka jalan-jalan, terus suka belanja walaupun belanjaan orang, tapi kayak senang aja gitu belanja," cetus Fella.
Senada nih dengan Winda Destiana Putri, yang menjalankan bisnis jastip selama empat tahun belakangan. "Aku tuh memang hobi belanja dan berburu oleh-oleh, jadi kayak seneng aja belanjain orang."
![]() |
3. Manfaatkan momen
Bunda harus pandai memanfaatkan momen agar menghemat biaya, serta bisa mendapatkan produk dengan harga miring. Seperti Winda yang sering memanfaatkan perjalanan dinas sambil membuka jastip. Kata dia, kerabat dan teman-teman dekat yang awalnya suka titip.
"Biasanya sih pada nitip kopi atau camilan khas. Tetangga juga hampir seumuran, punya anak satu atau masih tergolong keluarga muda. Aku lihat mereka ini berpotensi titip ini itu kayak mainan bayi atau perabotan anak lain," tuturnya.
Selain itu, Winda juga suka mengunjungi bazar dan pameran seperti Bid Bad Wolf 2019, bazaar buku yang belum lama digelar di BSD City. Bisa juga, Bun, memanfaatkan pesta diskon beberapa produk ternama.
"Enggak harus ada event besar. IKEA misalnya. Tiap tahun mereka buka sale, saya pasti buka jastip," ujar Desanti.
4. Promo di medsos
Usaha apapun, kalau tanpa promo enggak akan berkembang, Bun. Enggak perlu promo yang berbayar juga sih, Bunda cukup memanfaatkan media sosial seperti Facebook dan Instagram, atau lebih efektif via grup WhatsApp.
Pengalaman Ramadhana, biasanya mengunggah foto-foto produk jastip di Facebook. Supaya dapat izin memotret produk, dia pun melakukan pendekatan kepada pramuniaga toko yang dituju.
"Saya foto-foto produk. Setelahnya ya saya upload di Facebook," akunya.
Lain halnya dengan Winda, yang memanfaatkan akun Instagram online shop lamanya. "Sejak ada niatan jastip diseriusin, IG dagang itu akhirnya diubah jadi khusus kerjaan baru ini. Dagangan lama dihapus, ganti foto-foto baru."
5. Jujur soal harga
Kayaknya ini modal terpenting ya, sebelum Bunda memutuskan untuk membuka jastip. Selain soal harga, penyedia jastip juga harus jujur dengan kondisi barang terlebih produk diskon.
"Fair soal harga dan jujur. Kalau barang diskon biasanya ada masa tenggang atau kekurangan. Beri tahu customer sebelum membeli, supaya enggak kecewa saat barang diterima," kata Desanti.
Begitu juga saat menentukan biaya jastip. Usahakan jangan mematok harga terlalu tinggi ya, Bun. Tapi, jangan sampai malah tekor juga karena pengeluaran yang lebih besar.
"Kalau barang bazar yang sampe mengular masuknya, kami pasang tarif barang under 100 ribu (rupiah) jastip 25 ribu, di atas 100 ribu jastip bisa 30 - 35 ribu, bahkan bisa sampai 100 ribu tergantung beratnya barang," cerita Ramadhana.
Kalau Winda punya hitungan sendiri nih soal biaya jastip. "Hitungannya biasanya udah aku kalkulasikan dulu biaya bensin mobil, makan dan minum, juga parkir. Misal total pengeluaran habis 300 ribu (rupiah). Nah, aku harus bisa dapat minimal dua kalinya."
Gimana, Bunda, tertarik membuka jastip? Semoga bermanfaat ya tips dari para penyedia jastip di atas. Selamat mencoba!
Simak juga cerita Rayi RAN menjual sepatu sneaker demi memenuhi biaya nikah, dalam video berikut:
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
Bisnis Jastip, Bisakah Membawa Produk Indonesia ke Luar Negeri?

Mom's Life
5 Etika Transaksi Jastip, Bunda Wajib Simak Nih

Mom's Life
5 Barang Jastip Paling Laris di Kalangan Para Bunda

Mom's Life
Sisca & Riza, Duet Bunda Hebat Buka Jasa Titip Hingga ke Eropa

Mom's Life
4 Kisah Sukses Jastip, Titip-titip Berujung Keuntungan Duit


7 Foto
Mom's Life
Berbagai Kado Unik untuk Baby Shower
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda