Jakarta -
Kemalangan menimpa seorang kakek di daerah Bukit Tinggi, Sumatera Barat. Berniat ingin membeli obat, kakek ini malah tidak bisa membayar karena uang yang dimilikinya adalah mainan.
Cerita ini dibagikan oleh seorang wanita dengan akun Facebook bernama Mhia Zhafran. Katanya, kakek ini berniat membeli obat sesak napas 4 strip di sebuah Apotek.
Kakek itu pun memberikan selembar Rp50 ribu. Tapi, ketika Mhia menerima uangnya, ia terkejut ternyata itu adalah uang mainan.
"Pas mau bayar saya lihat uang nya uang Rp50 ribu mainan. Lalu saya bilang sama bapak itu kalau ini uang mainan," tulis Mhia.
Ketika ditanya uangnya dapat dari mana, kakek itu mengatakan ia mendapat uang tersebut dari hasil menjual sayur di pasar. Ia menjual sayur 60kg lalu diberikan uang Rp50 ribu mainan. Kakek ini tak kuat menahan tangis ketika tahu ia diberi uang mainan oleh pembelinya.
"Ya mau gimana si Bapak ini matanya memang sudah rabun. Ya Allah, tega sekali orang yang sudah memberi uang mainan/palsu pada bapak ini. Bapak ini sampai nangis," tambahnya.
Ilustrasi uang rupiah/ Foto: Ari Saputra |
Kisah kakek ini bisa memberikan pelajaran kepada anak-anak untuk menumbuhkan rasa empati, Bun. Kalau anak-anak punya rasa empati, mereka enggak mungkin membayar barang dagangan orang lain dengan uang mainan.
Mengajarkan empati pada anak adalah hal yang perlu dilakukan. Anak yang punya empati punya pertemanan yang lebih baik lho.
"Empati mengubah kualitas kehidupan kita dan orang di sekeliling. Anak-anak yang lebih berempati cenderung mengembangkan pertemanan yang lebih baik dan bisa lebih cepat bergaul dengan anak-anak lain, lebih jarang bertengkar, dan lebih banyak berbagi," tulis Clarke Stewart dalam bukunya
Daddy Makes Thee: The Fathers Impact on Mother and Young Child.
Semoga saja hal ini tidak terjadi lagi ya, Bun. Kasihan kakek ini, ia sudah tidak mampu membedakan mana uang asli dan mana uang mainan.
Simak cara Fairuz Rafiq mengajarkan anak belanja mainan di video berikut ini, Bun.
(sih/rap)