Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Doa Ibu di Ultah Terakhir Ashraf Sinclair: Nikmati Setiap Menit di Usia 40

Yuni Ayu Amida   |   HaiBunda

Sabtu, 22 Feb 2020 08:15 WIB

Di ultah terakhir Ashraf Sinclair, sang ibu berharap putranya menikmati hidup sebelum usia 40 berlalu. Namun, takdir rupanya berkata lain, Bunda.
Doa Ibu di Ultah Terakhir Ashraf Sinclair: Nikmati Setiap Menit di Usia 40/ Foto: instagram
Jakarta - Kematian suami Bunga Citra Lestari (BCL), Ashraf Sinclair membuat hati keluarga berduka. Termasuk sang ibunda, Dida Sinclair. Padahal September tahun lalu, Ashraf baru memasuki usia 40.

Bahkan, di hari ulang tahun ke-40 Ashraf yang jatuh pada 18 September 2019 itu, sang ibunda mengucapkan kata-kata manis, serta pesan untuk kebahagiaan hidup anaknya. Ucapan ini diunggah Dida di Instagram pribadinya.


"Ashraf berusia 40 hari ini! Sebagai orang tua, kami diberkahi, dia memiliki pernikahan yang bahagia dengan seorang wanita cantik, Bunga, mereka memiliki putra yang menyenangkan, Noah dan mereka hidup nyaman di Jakarta," tulis Dida dalam bahasa Inggris yang telah HaiBunda terjemahkan.

Wanita asal Malaysia ini juga menuturkan, betapa ia bahagia ketika mengunjungi Jakarta untuk bertemu keluarga kecil Ashraf. Ia juga berharap Ashraf bisa menikmati usia 40 tahun tersebut.

"Adalah hal yang luar biasa bagi kami untuk pergi ke Jakarta kapan saja kami mau dan menikmati kebersamaan dengan mereka. Nikmati setiap menit menjadi 40 ... sebelum angkanya berubah!" lanjut Dida.

Doa Ibu di Ultah Terakhir Ashraf Sinclair: Nikmati Setiap Menit di Usia 40Doa Ibu di Ultah Terakhir Ashraf Sinclair: Nikmati Setiap Menit di Usia 40/ Foto: instagram


Namun, kenyataan berkata lain, Bunda. Belum sampai angka tersebut berubah, Ashraf lebih dulu mengembuskan napas terakhir. Ya, tepat pada Selasa 18 Februari 2020, sekitar pukul 04.51 WIB Ashraf dikabarkan meninggal karena sakit jantung. Jenazahnya kemudian dimakamkan di San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat.

Menurut psikolog klinis Christina Tedja, M.Psi, kematian keluarga secara mendadak tentunya menjadi sebuah hal yang mengejutkan bagi pihak keluarga.

Orang terdekat atau keluarga biasanya akan mengalami lima fase kehilangan, yakni penyangkalan, marah, bargaining (tawar-menawar), depresi, dan penerimaan. Semua fase ini selalu ditemukan dan pasti akan dilewati oleh keluarga yang ditinggalkan.

"Tapi tidak menutup kemungkinan, ada orang yang stuck pada salah satu fase sehingga hidupnya tak lagi produktif," ujar wanita yang akrab disapa Tina ini.

Itu sebabnya, perlu dukungan teman dan anggota keluarga lain untuk saling menguatkan, Bunda. Karena semua dukungan bisa membuat seseorang mampu melanjutkan hidup.


Simak juga intimate interview dengan Lenna Tan dalam video ini:

[Gambas:Video Haibunda]



(yun/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda