Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Ibu Hamil Tewas Ditabrak Mobil, Ini 5 Tips Belajar Nyetir untuk Pemula

Yuni Ayu Amida   |   HaiBunda

Rabu, 04 Mar 2020 16:00 WIB

Baru-baru ini seorang ibu hamil tewas ditabrak pengemudi wanita yang baru belajar mobil. Itu sebabnya penting mengetahui tips belajar mobil untuk pemula.
Ibu Hamil Tewas Ditabrak Mobil, ini 5 Tips Belajar Nyetir untuk Pemula
Seorang pengemudi wanita yang baru belajar mobil menabrak seorang ibu hamil hingga tewas. Kejadian tersebut terjadi di Jalan Palmerah Utara IV, RT 13 RW 06 Palmerah, Jakarta Barat, pada Sabtu 22 Februari 2020.

Melansir CNN Indonesia, wanita berinisial FMS itu kini ditetapkan sebagai tersangka. Namun, kabar terbaru menyebut bahwa polisi menangguhkan penahanan terhadap FMS.


"Kami kabulkan pengajuan penangguhan penahanannya, karena alasan kemanusiaan," ujar Kasat Lantas Polres Jakarta Barat, Hari Atmoko.

Penangguhan ini dikabulkan karena FMS masih memiliki tiga orang anak yang masih kecil. Selain itu, selama diperiksa, FMS juga kooperatif.

Kendati begitu, Hari menegaskan jika proses hukum masih tetap berjalan. Polisi juga akan menjadwalkan pemeriksaan terhadap suami tersangka.

Di luar hal tersebut, sebaiknya sebagai pengemudi pemula yang baru belajar menyetir, harus memperhatikan tata cara menyetir yang baik, Bunda. Nah, berikut ini 5 tips yang wajib diketahui oleh pengemudi yang ingin belajar menyetir mobil, dilansir detikcom.

Simak juga peregangan saat terjadi macet dalam video ini:

[Gambas:Video Haibunda]



Wajib paham posisi masing-masing pedal

Ibu Hamil Tewas Ditabrak Mobil, ini 5 Tips Belajar Nyetir untuk Pemula/ Foto: Garda Oto

1. Pastikan posisi kaki benar saat injak rem dan pedal gas

Menurut Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, mobil yang tiba-tiba menyeruduk, biasanya karena pengemudinya salah menempatkan kaki. Ingin menginjak rem malah menginjak pedal gas. Itu sebabnya Sony menyarankan agar pengemudi harus tepat dalam memosisikan kaki.

"Jadi yang benar adalah tumit kaki kanan ada di depan pedal rem, ketika menginjak pedal gas tumit tidak berpindah, tapi ujung kaki (bagian jari) depan nyerong ke kanan (untuk menyentuh pedal gas agar mobil melaju)," kata Sony.

"Biasakan seperti itu, jadi ngegasnya ada rasa susah dan perlahan, tapi saat ngerem lebih sempurna posisi kakinya. Ingat! Tumit tidak boleh berpindah-pindah ke depan pedal yang akan diinjak. Tumit bertumpu di dak/lantai," lanjutnya.

Kata Sony, teknik seperti ini tidak hanya untuk mobil manual saja, namun juga berlaku untuk mobil matic.

"Posisi tumit kaki kanan menempel di lantai dan tetap di depan pedal rem, apa pun sistem transmisinya. Bukan berarti kalau matic ngeremnya pakai kaki kiri lho," ujar Sony.

2. Wajib paham posisi masing-masing pedal

Selain itu pengemudi juga wajib paham posisi masing-masing pedal. Hal ini harus diperkenalkan saat mulai belajar nyetir.

"Kalau metodenya salah, ketika mobil berjalan yang bersangkutan kadang grogi, kadang nggak siap mental, kadang kaku. Step ini pelajaran dasar. Nggak bisa ujug-ujug turun ke jalan," ujarnya.

"Yang bersangkutan (pengemudi mobil yang sedang belajar nyetir) belum paham, menginjak pedal itu nggak sembarangan. Sebelum diinjak si pengemudi harus paham dulu yang mana pedal gas, rem, kopling dan segala risiko-riskonya," kata Sony.

3. Jangan langsung turun ke jalan dan wajib diawasi ahli

Tahap awal mempelajari setir mobil adalah di area yang tertutup. Jangan langsung turun ke jalan karena bisa membahayakan jika terjadi kesalahan.

"Step 1 harus di dalam lingkungan tertutup. Pelajari cara operasional, safety zone, pergerakan kendaraan secara gradual dan mengasah mental pengemudi. Dan itu pun harus didampingi instruktur yang bersertifikat," kata Sony.

Selain itu, ditambahkan praktisi defensive driving, Andry Berlianto, pengemudi yang baru belajar wajib ditemani instruktur atau orang yang lebih berpengalaman. Orang tersebut duduk disamping pengemudi yang baru belajar.

"Belajar teori dulu mana-mana saja transmisi yang akan digunakan dan efeknya. Belajar nyetir idealnya tidak dilakukan di ruang publik atau ruang terbuka dan tanpa pengawasan. Yang belajar harus dibekali dulu oleh pemahaman risiko dan bahaya dan mengetahui kinerja kendaraan secara mendasar," ujar Andry.

Sebelum turun ke jalan minimal latihan nyetir 10 jam

Foto: CNN

4. Khusus mobil matic, rem tetap pakai kaki kanan

Kadang ada yang salah kaprah dengan mobil matic. Terutama soal pakai rem, apakah harus dengan kaki kiri, atau kaki kanan. Nah, kata Sony, khusus mobil matik, disarankan untuk tetap pakai kaki kanan saat mengoperasikan pedal rem dan gas.

"Posisi tumit kaki kanan menempel di lantai dan tetap di depan pedal rem, apa pun sistem transmisinya. Bukan berarti kalau matic ngeremnya pakai kaki kiri lho," ujar Sony.

Di samping itu, biasanya pada mobil matic ada ruang foot rest untuk kaki kiri yang tidak ada pedal kopling. Meski begitu kata Sony, kaki kiri pengemudi mobil matik sebenarnya tidak sepenuhnya istirahat.

5. Sebelum turun ke jalan minimal latihan nyetir 10 jam

Menurut Instruktur dan Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, sebelum belajar menyetir pengemudi harus di-briefing dengan pemahaman dan pengoperasian tentang fungsi-fungsi alat-alat kontrol kendaraan. Semuanya dilakukan di ruangan kelas, kemudian baru di lapangan.

Apalagi Kalau itu latihannya secara pribadi, maka lakukan di tempat-tempat tertutup atau terbatas. Tidak bercampur lalu lalang kendaraan dan keramaian jalan. Dan juga harus ada obstacle-obstacle untuk mensimulasikan kondisi jalan raya seperti pengereman, obstacle berbelok, obstacle berbalik arah, kemudian pengereman darurat," jelas Jusri.

Nah, setelah tahapan tersebut mulai dipahami pengemudi, barulah mentor atau pengajar bisa melatihnya di jalan raya. Jusri menambahkan, sebaiknya pengemudi yang mau belajar di jalan raya harus sudah 10 atau 16 jam latihan, tergantung kemampuan dia.

"Ketika mentor dia merasa yakin bahwa ini tidak ada masalah dengan basic handling daripada pengoperasian kendaraan, maka orang tersebut harus dibawa ke jalan supaya terbiasa berinteraksi dengan pengguna jalan yang lain,"terangJusri.
 

(yun/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda