TRENDING
Bayi 50 Hari Kena Corona karena Hajatan, Hati-hati Bunda Better di Rumah Aja
Annisa Afani | HaiBunda
Minggu, 07 Jun 2020 17:39 WIBBunda, di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, terdapat lagi bayi yang terinfeksi virus Corona. Dengan begitu, total pasien yang terdapat di wilayah tersebut kini bertambah jadi 14 orang.
Menurut keterangan yang dikutip dari detikcom, Minggu (7/6/2020), juru Bicara GTPP COVID-19 Kabupaten Cirebon, Nanan Abdul Manan menyebutkan, "Bayinya perempuan, dan masih berusia 50 hari."
Nanan mengatakan, pada awalnya GTPP COVID-19 Kabupaten Cirebon menerima laporan dari salah satu rumah sakit rujukan COVID-19. Saat menjalani rapid test, bayi beserta orang tuanya telah dinyatakan reaktif virus tersebut.
"Bapak dan bayi reaktif rapid test, ibunya tidak. Kemudian dilanjutkan ke tes swab pada 4 Juni. Keesokannya, 5 juni, laboratorium FK UGJ menyatakan bayi tersebut terkonfirmasi positif," ungkap Nanan.
Sekadar informasi, GTPP COVID-19 Kabupaten Cirebon memang bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Gunung Jati (FK UGJ) untuk memeriksa sampel swab, Bunda. Nanan pun menceritakan, bayi tersebut sebelumnya mengalami gejala batuk, demam hingga lebih dari 38 derajat Celsius, sesak napas, serta diare.
Kini, orang tua dan bayi tersebut tengah menjalani perawatan di rumah sakit. Secara langsung, Nanan dan pihaknya melacak sejumlah orang yang sempat kontak langsung dengan pasien. Ia juga menyebutkan bahwa sang bayi pernah dibawa orang tuanya untuk menghadiri acara hajatan, alias resepsi.
"Bayi dan orang tuanya ini sempat kontak dengan pamannya yang datang dari wilayah episentrum pada saat menghadiri hajatan," ujarnya.
Nanan kembali mengimbau agar penjagaan di tempat keramaian untuk terus diperketat. Termasuk dalam pemeriksaan terhadap orang yang datang dari wilayah episentrum.
Bunda, bayi memiliki daya tahan tubuh yang lemah dan rentan terhadap virus. Ditambah lagi, sistem imunnya pun belum sempurna dan mampu untuk memerangi dan mengatasi penyakit yang menginfeksi tubuhnya.
Sebagai orang tua, kita berkewajiban untuk terus menjaganya dari berbagai virus yang ada, terutama Corona yang hingga kini belum ditemui obatnya.
Dikutip dari CNN Indonesia, Aman B. Pulungan, selaku Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengatakan, risiko penularan virus Corona pada anak memang cukup tinggi. Sehingga, orang tua sangat berperan penting mengawasi anak, terutama jika ada kegiatan di luar rumah.
"Kegiatan yang berada di luar rumah rawan menularkan Corona ke anak, maka perlu pengawasan," ujarnya.
Untuk imunitas, Aman juga menjelaskan, sebenarnya tidak ada perbedaan signifikan bagi orang dewasa maupun anak. Meski virus disebut rentan terhadap orang usia lanjut, namun bukan berarti hal tersebut tidak bisa menyerang anak-anak.
"Kalau bicara imunitas, ya sama. Salah jika dikatakan kelompok usia anak tidak rentan terhadap COVID-19," tegasnya.
Bunda, simak juga tips pijak bayi untuk meningkatkan imunitasnya dalam video berikut: