Baru-baru ini kabar mengejutkan datang dari Ashanty dan Anang. Keduanya nyaris menjadi korban penipuan. Rumah mewahnya di Cinere tak jadi laku sebab calon pembelinya ternyata seorang penipu, Bunda.

Rekam jejaknya pun ada dan herannya, penipu yang terdiri dari pasangan suami istri itu masih bebas. Ashanty awalnya percaya dengan gaya berbicara mereka yang begitu meyakinkan.

"Aku kebetulan kemaren 6 bulan jual rumah tapi santai, tiba-tiba ada suami istri dateng mau bayar rumah kita, tanpa nawar, bahkan semua pajaknya dia yang bayar, ngaku orang Jember keturunan Malaysia," tulis Ashanty di akun Instagram-nya, dikutip Sabtu (18/7/2020).

"Pas lihat orangnya Mas Anang rada curiga, tapi aku ya iya-iya aja (rada aneh biasa aku detail banget ini kayak manut aja, percaya enggak percaya)" lanjutnya.

Ashanty sempat yakin karena keduanya mengaku pernah menyumbang PMI Jember sebesar Rp200 miliar. Untungnya, Anang menahan diri untuk tidak gegabah walaupun kedua penipu itu sudah memaksa minta surat rumah.

"Untung Mas Anang kayak nahan-nahan secara dia emang rada enggak ikhlas rumah dijual. Jadi dia lebih nahan sampai mereka keluarin DP," ujarnya.

"Sampai akhirnya banyak banget yang DM aku, WA kita, dan share link tentang mereka, bahkan ada temen public figure yang udah kena juga. Korbannya bukan hanya orang ada uang, orang enggak ada pun katanya pada kena.. aku beneran shock banget sih," kata ibu empat anak itu.

Keraguan Ashanty akhirnya terjawab setelah menelepon PMI Jember. Mereka pun punya jawabannya sama bahwa tak ada uang donasi sebesar Rp200 miliar dari pasangan suami istri itu.

Siapa sih sebenarnya yang menipu Ashanty dan PMI Jember? Dilansir detikcom, PMI Jember menyampaikan, perempuan itu datang ke kantor pada Oktober 2019. Perempuan itu mengaku bernama Rita Hapsari Ning Tyas. Ia datang bersama sang suami yang mengaku bernama Haduri Wijaya.

Rita mengaku berasal dari Lumajang. Sementara Haduri berasal dari Malaysia. Keduanya juga mengaku tinggal di Surabaya.

"Yang banyak omong itu Bu Rita. Kalau suaminya lebih banyak diamnya," kata Unit Humas PMI Jember Ghufron Eviyan Efendi.

Rita mengaku punya usaha pertambangan di Papua. Kemudian, ia juga mengaku sebagai pengusaha di bidang perhotelan, Bunda.

"Ngaku pengusaha tambang di Papua. Juga katanya memiliki 300 hotel di Indonesia dan luar negeri. Bahkan katanya akan membangun hotel mewah di Jember," ujar Ghufron.

Simak juga konsep rumah tumbuh berikut ini: