TRENDING
Artis Cantik Lebanon Berlumuran Darah Sampai Harus Operasi 6 Jam
Annisa Karnesyia | HaiBunda
Kamis, 06 Aug 2020 21:45 WIBArtis cantik Lebanon, Nadine Nassib Njeim, ikut menjadi korban ledakan besar di Beirut, Lebanon, 4 Agustus lalu. Nadine mengungkapkan kalau tubuh dan wajahnya berlumuran darah usai kejadian.
Syukurlah, wanita 36 tahun itu berhasil selamat dari ledakan. Nadine mengabarkan kondisinya tersebut dengan mengunggah keadaan di apartemennya, yang hancur lebur di Instagram.
"Separuh wajah dan tubuhku berlumuran darah," tulis Nadine, dikutip The Star, Kamis (6/8/2020).
"Aku berterima kasih pada Tuhan yang menyelamatkanku. Ledakan itu dekat dan terlihat tidak adil. Jika Anda mengunjungi rumah dan melihat darah di mana-mana, Anda akan terkejut kami masih hidup," sambungnya.
Nadine bercerita, dia langsung keluar apartemen dan turun 22 lantai tanpa alas kaki usai ledakan. Ia mendekati orang asing yang ditemuinya di jalan untuk meminta tolong dibawa ke rumah sakit.
Perjuangan Nadine untuk selamat juga tak mudah. Ia ditolak sebuah rumah sakit karena sudah penuh dengan korban ledakan lainnya. Saat tiba di rumah sakit lain, Nadine harus menjalani 6 jam operasi.
"Dia (pengendara mobil) menurunkanku di rumah sakit terdekat, tetapi mereka menolak karena sudah penuh dengan orang-orang yang terluka. Dia membawaku kembali ke rumah sakit lain dan aku menjalani 6 jam operasi," ujar Nadine.
Nadine bersyukur bisa selamat dari ledakan besar itu, Bunda. Ia juga lega karena kedua anaknya tidak ada di rumah saat kejadian.
Dilansir CNN, ledakan di Beirut, Lebanon terjadi pada Selasa (4/8/2020), pukul 18.07 waktu setempat. Ledakan besar tersebut menyebabkan kebakaran besar di dekat pelabuhan kota.
Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab mengatakan, ledakan tersebut berasal dari gudang yang menyimpan 2.750 ton amonium nitrat yang berdaya ledak tinggi. Bahan kimia itu disimpan di gudang selama enam tahun terakhir.
Kebakaran yang disebabkan dari ledakan ini termasuk dahsyat, Bunda. Bangunan berjarak 10 kilometer dari sumber ledakan ikut rusak dan kaca serta puing-puing berserakan di sepanjang jalan di Beirut.
Koresponden CNN di Beirut, Ben Wedeman, mendeskripsikan getaran akibat ledakan menyerupai gempa bumi. Ia mengatakan bahwa tanah yang dipijaknya bergetar saat ledakan terjadi.
"Sepersekian detik kemudian, saya mendengar pecahan kaca dan gerak logam. Saya mengintip melalui jendela, dan melihat awan debu kuning menuju ke arah saya. Jalanan dipenuhi puing-puing dan pecahan kaca," kata Wedeman.
Ia juga menceritakan bahwa orang-orang terlihat berlarian dan berteriak di luar gedung kantornya. Mengutip laman Associated Press, Kamis (6/8/2020), Kementerian Kesehatan Libanon menyatakan 5.000 orang mengalami luka akibat kejadian itu. Sementara korban meninggal yang dilaporkan Selasa (4/8/2020), mencapai 135 orang.
Simak juga cerita Feby Febiola yang idap kanker ovarium dan harus menjalani kemoterapi 6 kali, di video berikut:
(ank/rap)