Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

4 Fakta Keponakan Prabowo Sedih Dilecehkan Gara-gara Foto Hamil

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Minggu, 25 Oct 2020 19:10 WIB

Rahayu Saraswati atau Sara Djojohadikusumo menjalani sesi foto di kantor detikcom
Keponakan Prabowo, Sara Djojohadikusumo/ Foto: Rachman Haryanto

Calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Rahayu Saraswati Djojohadikusumo sedang jadi sorotan. Selain soal pencalonan dirinya di Pilkada 2020, wanita 34 tahun ini kembali jadi korban cuitan negatif netizen di media sosial.

Sosok Rahayu Saraswati Djojohadikusumo memang cukup dikenal di masyarakat. Wanita yang akrab disapa Sara ini merupakan keponakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Sebelum terjun ke politik, Sara juga pernah membintangi beberapa judul film terkenal Tanah Air. Pada 2009, dia bermain di film Merah Putih bersama aktor Lukman Sardi dan Darius Sinathrya.

Dilansir berbagai sumber, berikut telah HaiBunda rangkum 4 fakta Sara Djojohadikusumo. Klik next ya, Bunda.

Simak juga cerita Kirana Larasati tentang pengalaman dari artis terjun ke politik, di video Intimate Interview berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

Pelecehan 'paha mulus'

Rahayu Saraswati atau Sara Djojohadikusumo menjalani sesi foto di kantor detikcom

Foto: Rachman Haryanto

1. Pelecehan 'paha mulus' di medsos

Pada September lalu, Sara Djojohadikusumo pernah jadi korban pelecehan secara fisik oleh netizen di Twitter. Cuitan tersebut menyinggung 'paha' yang mulus.

Cuitan seorang netizen ini diduga berkaitan dengan pencalonan Sara sebagai kandidat bakal calon Wakil Wali Kota Tangsel. Seperti diketahui, semua kandidat adalah lelaki, kecuali Sara.

"Paha calon wakil walikota Tangsel itu mulus banget," demikian isi cuitan akun @panca66.

Pemilik akun Twitter tersebut lalu meminta maaf atas unggahannya. Cuitan itu pun langsung dihapus dari Twitter.

Punya anak down syndrome

Sara Djojohadikusumo

Keponakan Prabowo, Sara Djojohadikusumo, bersama suami dan anak/ Foto: Dok. Sara Djojohadikusumo

2. Punya anak down syndrome

Tak banyak yang tahu soal kehidupan pribadi Sara Djojohadikusumo. Pada 2014, Sara resmi menikah dengan Harwendro Adityo Dewanto dan dikaruniai dua orang putra.

Putra kedua Sara diketahui anak berkebutuhan khusus. Sara pernah menceritakan pengalamannya mengasuh anak dengan kebutuhan khusus ini, Bunda.

"Dia (anak bungsu) berkebutuhan khusus, anak dengan down syndrome (sindrom down)," kata Sara, beberapa waktu lalu.

"Untuk anak saya yang berkebutuhan khusus, dia memang masih sangat sulit (makan). Bukan karena dia tidak suka, tapi karena proses pencernaan untuk dia bisa menelan masih membutuhkan proses yang berbeda," sambungnya.

Foto hamil dilecehkan

Rahayu Saraswati Djojohadikusumo (Sara Djojohadikusumo)

Keponakan Prabowo, Sara Djojohadikusumo/ Foto: Instagram

3. Diserang lewat foto hamil

Foto kehamilan anak pertama Sara Djojohadikusumo tiba-tiba muncul kembali di media sosial. Foto itu memperlihatkan perut Sara yang membesar.

Dalam unggahan di Twitter miliknya, Sara ikut mengomentari unggahan dengan narasi 'coblos udelnya'. Ia mengaku sedih karena foto kehamilannya menjadi bahan serangan lawan politik terkait Pilkada 2020 mendatang.

"Cukup menyedihkan bahwa foto yang diambil suami saya sebagai ungkapan syukur kami atas berkat yang Tuhan berikan kepada kami 5 tahun lalu, saat hamil dengan anak pertama, yang tidak ada kaitan sama sekali dengan Pilkada saat ini (pemikiran mau maju saja tidak ada), dijadikan bahan serangan pendukung lawan," kata Sara, dikutip dari detikcom.

Pertimbangkan jalur hukum

Rahayu Saraswati atau Sara Djojohadikusumo menjalani sesi foto di kantor detikcom

Keponakan Prabowo, Sara Djojohadikusumo/ Foto: Rachman Haryanto

4. Pertimbangkan jalur hukum

Sara mengaku tengah mempertimbangkan untuk mengambil langkah hukum atas serangan netizen di Twitter ini. Ia mengatakan bahwa tindakan pengunggah ini termasuk pelecehan.

Calon Wakil Walkot Tangsel dari Partai Gerindra ini menyayangkan tindakan yang dilakukan sebagai bentuk serangan Pilkada. Padahal dia berharap, kampanye Pilkada bisa dilakukan dengan terhormat.

"Terlepas keyakinan setiap pribadi masing-masing dan cara pandang kita tentang cara berbusana yang layak, kata-kata yang digunakan jelas bentuk pelecehan dan ini tidak bisa ditolerir," ujar Sara.

"Harapan tentang adanya pilkada bermartabat, kampanye terhormat, saling menampilkan visi misi yang baik, terasa semakin jauh dengan melihat masih adanya kenyataan seperti ini. Kali ini saya memang mempertimbangkan demikian (membawa ke ranah hukum)," sambungnya.


(ank/muf)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda