HaiBunda

TRENDING

WHO Catat Jakarta Alami Peningkatan Kasus COVID-19 Rawat Inap, Ketatkan Prokes Bun

Annisa Afani   |   HaiBunda

Kamis, 25 Nov 2021 19:10 WIB
Ilustrasi kasus COVID-19 rawat inap/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Niphon Khiawprommas
Jakarta -

COVID-19 di Tanah Air belum usai, Bunda. Meskipun laporan mingguan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada beberapa waktu lalu, mencatat angka kasus COVID-19 rawat inap DKI Jakarta masih tercatat menurun menjadi 180 kasus, bukan berarti sudah aman.

Buktinya, kini angka tersebut kembali meningkat. WHO melihat bahwa kasus selama sepekan terakhir mengalami peningkatan meski tidak signifikan.

"Pada 21 November, jumlah kasus COVID-19 yang dirawat di rumah sakit dilaporkan di DKI Jakarta 200 kasus, sedikit meningkat dari 180 kasus satu minggu sebelumnya," tulis WHO dalam laporan mingguan (WHO Situation Report Indonesia), dikutip dari detikcom, Kamis (25/11/2021).


Disamping kabar tersebut, untungnya jumlah orang yang tengah menjalani isolasi tetap alami penurunan. Dari 500-an kasus kini berada di 296 kasus.

"Pada saat yang sama periode waktu, jumlah kasus yang dilaporkan dalam isolasi diri menurun dari 514 menjadi 296 kasus," sambung WHO.

Sementara secara nasional, angka positivity rate COVID-19 di Indonesia selama sembilan pekan terakhir konsisten di bawah 2 persen. Hal ini menandakan bahwa laju penularan COVID-19 tetap berada di risiko rendah.

Walau begitu, WHO tetap mengingatkan agar Indonesia tetap mempertahankan standar testing 1 per 1.000 populasi. Ini berupaya untuk melihat risiko penularan. Jumlah testing yang dilakukan pemerintah sejak Mei 2021 bahkan sudah melampaui standar WHO.

"Dalam sepuluh minggu terakhir, jumlah testing yang dilakukan tercatat lebih dari 4 per 1.000 penduduk dalam seminggu."

"Sangat penting untuk memastikan kelanjutan dari strategi pengujian yang ketat untuk cepat mengidentifikasi kasus COVID-19 di antara kasus yang dicurigai dan kontak dekat," beber WHO.

Selain itu, hingga saat ini WHO masih menilai seluruh provinsi Indonesia berada di level 1 penularan COVID-19. Artinya, risiko COVID-19 di populasi umum dalam 14 hari terakhir tercatat rendah.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI. 

Bunda, simak juga penejelasan IDAI soal anak dengan diabetes boleh terima vaksinasi COVID-19 dalam video berikut:



(AFN/som)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

7 Fakta Balita di Sukabumi Meninggal Tubuh Penuh Cacing, Aparat Desa Dapat Sanksi

Parenting Annisa Karnesyia

Dear Bunda, Ini 3 Pengorbanan yang Bisa Dilakukan Gen Z untuk Sukses

Mom's Life Tim HaiBunda

5 Fakta Pernikahan Eva Celia & Demas, Cabut Pendaftaran Perkawinan di PN Jaksel

Mom's Life Annisa Karnesyia

Disangka Morning Sickness, Tanda Kehamilan Ini Justru Gejala Kanker Darah

Kehamilan ZAHARA ARRAHMA

Tanpa Disadari, 6 Kebiasaan Ini Bisa Bikin Persalinan Terasa Lebih Sakit

Kehamilan Ajeng Pratiwi & Randu Gede

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Dua Bayi Meninggal Dunia Diduga Akibat Sabun Cuci Terkontaminasi, Ini Gejalanya

Dear Bunda, Ini 3 Pengorbanan yang Bisa Dilakukan Gen Z untuk Sukses

Deretan Anak Artis Pilih Tinggal di Luar Negeri, Ada yang Lanjutkan Kuliah S2 di Inggris

7 Fakta Balita di Sukabumi Meninggal Tubuh Penuh Cacing, Aparat Desa Dapat Sanksi

Disangka Morning Sickness, Tanda Kehamilan Ini Justru Gejala Kanker Darah

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK