5 Hal Dilakukan Robert Pattinson untuk Film The Batman, Belajar Silat RI-Diet Ketat

Robert Pattinson, Bintang Film The Batman / Foto: Instagram @thebatman

Film The Batman yang baru saja diluncurkan tengah meraih popularitas. The Batman meraup US$128,5 juta atau Rp1,8 triliun dan menempati posisi pertama box office di pekan ini.

Kesuksesan film tersebut tak luput dari peran Robert Pattinson, Bunda. Aktor tampan berusia 35 tahun itu kembali ke layar lebar usai vakum selama dua tahun.

Kabar mengenai peran Robert Pattinson sebagai Batman sudah menjadi buah bibir penggemar tokoh fiksi tersebut sejak pertama kali diumumkan.

Sebelumnya, tokoh Batman sudah diperankan oleh sederet aktor senior seperti George Clooney, Val Kilmer, Michael Katon, Ben Affleck, hingga Christian Bale.

The Batman berkisah tentang Bruce Wayne (Robert Pattinson) yang berusaha untuk meneruskan cita-cita sang ayah untuk menjaga dan memperbaiki kota Gotham. Ia harus berhadapan dengan penjahat utama di film ini, yaitu pria penuh teka-teki bernama The Riddle (Paul Dano).

Menjadi wajah baru untuk Batman, Robert Pattinson melakukan berbagai macam hal untuk mendalami perannya. Ia bahkan disebut-sebut sampai belajar silat di Indonesia, Bunda.

Berikut ini 5 hal yang dilakukan Robert Pattinson untuk film The Batman:

1. Belajar silat dari Indonesia

Batman dikenal sebagai tokoh superhero yang selalu mengandalkan kemampuan bela diri. Ia lebih senang menggunakan tangan kosong ketimbang senjata canggih dan kemampuan superhuman yang kerap digunakan oleh para pahlawan.

Robert Pattinson telah melewati persiapan panjang untuk melakukan adegan laga di film The Batman. Ia bahkan mempelajari seni bela diri yang berasal dari Indonesia, Bunda.

Untuk Bunda ketahui, komik Batman: Legends of The Dark Knight volume 123 yang dirilis pada 1999 silam memuat adegan yang menceritakan bahwa Batman pernah bertemu dengan seseorang yang mempelajari ilmu Silat Cikalong dari Jawa Barat, Indonesia.

Kemudian dalam wawancara bersama Den of Geek, Robert Pattinson mengaku bahwa ia telah bekerja keras untuk mempelajari adegan laga dengan koreografi yang telah dibuat. Ia mempelajarinya bersama Rob Alonzo, sang koordinator pengawas stunt.

"Kami menggunakan semuanya sesuai gaya bertarung bela diri dari Indonesia, dengan menggunakan dua tongkat. Gerakannya disesuaikan dengan itu," ungkap Robert Pattinson, dilansir detikcom.

Dalam memperagakan adegan laga di film The Batman, sebagian besar aksinya disajikan secara langsung tanpa teknologi CGI. Hal ini memberi kesan aksi yang lebih hidup dan memicu adrenalin.

Selain belajar silat, Robert Pattinson juga menjalani diet ketat demi menjadi Batman. Baca di halaman berikutnya.

Saksikan juga video tentang desain rumah pemeran film Fifty Shades of Grey di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]

DIET KETAT DAN EKSPERIMEN SUARA

Robert Pattinson, Bintang Film The Batman / Foto: Instagram @thebatman

2. Menjalani sipping diet

Robert Pattinson juga melakukan transformasi pada penampilannya untuk mendalami peran sebagai Batman. Demi membintangi film The Batman, ia sampai melakukan diet ketat.

Salah satu metode yang dia gunakan adalah sipping diet. Ia membuat otot tubuhnya supaya lebih terlihat dengan cara mengurangi kadar cairan tubuh. Ia pun harus mengurangi asupan cairan saat menjalani diet.

"Saya melakukannya selama tiga bulan, dan saya berolahraga setiap saat. Saya mengurangi asupan cairan dan selalu menghitung setiap teguk air yang saya minum," ungkap Robert kepada People, dikutip dari New York Post.

Sipping diet biasa dilakukan oleh para atlet binaragawan sebelum bertanding. Meski begitu, diet ini harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Sebab, kekurangan cairan bisa menyebabkan tubuh mengalami dehidrasi.

3. Eksperimen dengan suara

Tak hanya dari segi penampilan, Robert Pattinson harus menampilkan Batman secara sempurna, hingga dari faktor suara. Ia harus membawakan suara Batman yang sangat berat dan penuh kesan misterius.

Untuk melakukannya, Robert Pattinson berlatih dengan melakukan eksperimen suara. Cara ini dilakukan untuk membiasakan diri dengan suara barunya sebagai Batman.

"Saya diberikan peran ini sekitar tujuh bulan sebelum syuting, jadi saya melakukan banyak sekali eksperimen. Saya melakukan berbagai variasi suara. Sungguh ada banyak kegagalan yang saya alami ketika melakukannya," ujar Robert.

Bintang film Twilight ini juga berusaha meyakinkan banyak orang, termasuk agensinya untuk menerima peran Batman. Baca di halaman berikutnya.

MENJIWAI KARAKTER BATMAN

Robert Pattinson, Bintang Film The Batman / Foto: Instagram @thebatman

4. Memerankan karakter yang 'tidak normal'

Terlepas dari diet ketat, olahraga, serta eksperimen suara, Robert Pattinson mengungkapkan hal paling sulit yang dia alami ketika membawakan peran Batman.

Dalam wawancara bersama GQ, Robert mengaku tidak berpikir panjang ketika mengambil peran tersebut. Ia sampai membuat agensinya kebingungan, Bunda.

Pasalnya, Batman dianggap sebagai karakter yang paling 'normal' di sepanjang perjalanan akting Robert. Selama ini ia kerap membawakan karakter yang tidak biasa, mulai dari penyihir hingga vampir.

Namun pria asal London itu bersikeras meyakinkan banyak orang bahwa ia mampu melakukan peran tersebut. Ia bahkan menyebut Batman sebagai karakter yang 'tidak normal'.

"Dia sama sekali tidak normal. Film ini akan menjadi sangat sedih. Cerita dia sangat menyedihkan bak tragedi. Kurasa itu yang membuat The Batman berbeda dari film sebelumnya," kata mantan kekasih Kristen Stewart.

5. Berusaha untuk tidak 'membunuh'

Dalam menjalani peran sebagai Bruce Wayne alias Batman, Robert Pattinson bertekad untuk mengembalikan citra Batman yang sebenarnya. Sebelumnya, citra Batman dikatakan sempat pudar ketika dibawakan oleh Ben Affleck.

Robert Pattinson mengatakan bahwa ia akan kembali menganut prinsip Batman yang menaklukkan musuhnya tanpa membunuh. Hal ini seperti sudah menjadi kode moral dari Batman, Bunda. Namun bukan berarti para penjahat akan lolos dari rasa kesakitan yang merupakan konsekuensi dari perbuatan mereka.

"Ini adalah aturan yang sangat diyakini Batman. Dia tidak boleh membunuh. Antara dia ingin memberikan hukuman yang pantas, atau dia sebenarnya memang ingin membunuh namun mampu mengontrol dirinya untuk tidak melakukan hal itu," kata Robert.