Proses penyidikan kasus KDRT Ferry Irawan terhadap Venna Melinda telah dijalankan. Ferry resmi jadi tersangka usai Venna melaporkannya di Kediri, Jawa Timur, Senin (9/1/23) lalu.

Cekcok yang terjadi di sebuah hotel diduga menjadi pemicu tindakan kekerasan dalam rumah tangga mereka. Hal itu disampaikan Venna saat memberikan keterangan di Polda Jawa Timur.

Venna hadir sebagai pelapor pada Kamis (12/1/23) lalu bersama kuasa hukumnya, Hotman Paris serta kedua putranya yaitu Verrell Bramasta dan Athalla Naufal.

Artis berusia 50 tahun itu mengungkapkan bahwa Ferry Irawan sudah melakukan tindakan kekerasan sejak tiga bulan lalu, Bunda. Kejadian terakhir di Kediri merupakan puncak sehingga membuat Venna melapor ke polisi.

Ferry Irawan resmi ditetapkan sebagai tersangka KDRT pada Kamis (12/1/23) setelah menjalan penyidikan. Ia dijerat Pasal 44 dan 45 UU Nomor 23 tahun 2004 tentang KDRT dan akan digugat cerai oleh Venna Melinda.

Sejumlah hal diduga menjadi pemicu tindakan kekerasan Ferry Irawan terhadap Venna Melinda. Salah satunya mengenai keinginan Venna Melinda untuk kembali ke ranah politik, Bunda.

Bunda tiga anak itu berencana mencalonkan diri sebagai calon legislatif (caleg) anggota DPR RI melalui partai Perindo. Venna yang memiliki jadwal kunjungan ke Tulungagung keesokan harinya, mengalami sakit sehingga menyebabkan dirinya harus beristirahat.

Namun dalam keadaan istri yang sedang sakit, Ferry Irawan diketahui terus meminta untuk melakukan hubungan seksual dengan istrinya. Cekcok kemudian terjadi saat Ferry mengirimkan tautan artikel berisi tentang dosa istri yang menolak permintaan suami.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Saksikan juga video tentang dukungan untuk Venna Melinda: