HaiBunda

TRENDING

Heatwave Asia Disebut Fenomena Mustahil, Ilmuwan Bongkar Penyebabnya

Annisa Afani   |   HaiBunda

Kamis, 16 May 2024 14:40 WIB
Heatwave Asia Disebut Fenomena Mustahil, Ilmuwan Bongkar Penyebabnya/Foto: Getty Images/iStockphoto/krungchingpixs
Jakarta -

Sejak beberapa waktu belakangan, kondisi cuaca sedang tidak bersahabat ya, Bunda? Diketahui, ini terjadi karena adanya fenomena gelombang panas (heatwave) Asia.

Sejak April, panas terik di atas 40 derajat Celsius (104 derajat F) melanda seluruh Asia. Fenomena ini memicu banyak warga meninggal, kekurangan air, gagal panen, hingga penutupan sekolah secara masif.

Studi World Weather Attribution (WWA) pun menggabungkan model-model iklim untuk memperkirakan pengaruh perubahan iklim akibat aktivitas manusia terhadap panas ekstrem di Asia Barat dan Filipina.


"Pengamatan dan model menunjukkan peningkatan yang kuat dalam hal kemungkinan dan intensitas," menurut keterangan lembaga tersebut.

"Di Filipina, kemungkinan terjadinya perubahan sangat besar sehingga kejadian ini tidak mungkin terjadi tanpa adanya perubahan iklim yang disebabkan oleh ulah manusia. Di Asia Barat, perubahan iklim meningkatkan kemungkinan terjadinya bencana sebesar 5 kali lipat."

Kejadian ini kemudian menjadi perhatian bagi banyak ilmuwan. Sehingga, disimpulkan bahwa fenomena tersebut mustahil terjadi tanpa dipicu faktor buatan manusia, yakni pemanasan global.

Studi yang dilakukan turut menemukan bahwa suhu panas ekstrem 45 kali lebih mungkin terjadi di India dan lima kali lebih mungkin terjadi di Israel dan Palestina. Kondisi ini tentunya memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah mengerikan di Gaza, dengan para pengungsi tinggal di tempat penampungan yang penuh sesak dengan sedikit akses terhadap air.

Parahnya, dampak perubahan iklim ini terjadi di saat rata-rata dunia memanas 'hanya' 1,2 derajat C di atas tingkat pra-industri selama empat tahun terakhir. Gelombang panas "mustahil" lainnya melanda Afrika barat dan Sahel pada akhir Maret, yang juga menyebabkan kematian, dengan rekor suhu 48,5 derajat C di Mali.

Melansir The Guardian, kematian akibat panas ekstrem tidak tercatat dengan baik di banyak negara. Namun, studi sebelumnya menunjukkan jutaan orang meninggal lebih awal dalam dua dekade terakhir.

Di Eropa yang punya pencatatan lebih baik, merekam data kematian akibat cuaca panas meningkat 25 persen dalam satu dekade terakhir. Para ilmuwan pun memperingatkan kemungkinan yang lebih buruk akan terjadi jika suhu global naik hingga 2 derajat C.


TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI. 


Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis! 

(AFN/som)

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Tips Menjaga Kesehatan Ibu Hamil & Janin di Tengah Cuaca Panas

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Jessica Jane dan Erwin Phang Akhirnya Bulan Madu ke Jepang, Intip Potret Keseruannya

Mom's Life Amira Salsabila

Fakta soal Konsumsi Obat Tylenol saat Hamil yang Disebut Bisa Memicu Autisme

Kehamilan Annisa Karnesyia

Isabel Putri Ayu Azhari Berhasil Jadi Wakil 2 None Jakarta 2025, Intip Potretnya

Mom's Life Annisa Karnesyia

Bikin Nyesel, Ini Bahaya Oversharing dan Penyebabnya

Mom's Life Amira Salsabila

Apakah Perut Ibu Hamil Bisa Berlipat?

Kehamilan Melly Febrida

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Jessica Jane dan Erwin Phang Akhirnya Bulan Madu ke Jepang, Intip Potret Keseruannya

Fakta soal Konsumsi Obat Tylenol saat Hamil yang Disebut Bisa Memicu Autisme

Bikin Nyesel, Ini Bahaya Oversharing dan Penyebabnya

Jadwal Makan Ideal Bayi Usia 6-12 Bulan, Bunda Perlu Tahu

11 Drama Korea Era Dinasti Joseon Terbaru 2025, Seru Semua

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK