Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Ustaz Maulana Kenang Perjuangan Menanti 15 Th Demi Dapatkan Cinta Almarhum Istri

Annisa Afani   |   HaiBunda

Jumat, 13 Sep 2024 13:05 WIB

Ustaz Maulana
Ustaz Maulana Kenang Perjuangan Menunggu 15 Th demi Menikahi Almarhumah Istri:

Ustaz Maulana menjadi salah satu tokoh agama kondang yang kerap wara-wiri di televisi ya, Bunda. Sosoknya sangat dikenal dengan jargon sapaan pada jamaahnya ketika sedang mengisi acara.

Di balik sosoknya yang ceria, Ustaz Maulana nyatanya menyimpan cinta yang amat besar pada sang istri, Nur Aliah. Sampai-sampai, laki-laki berusia 49 tahun ini betah menjadi orang tua tunggal setelah sang istri meninggal dunia.

Almarhum istri Ustaz Maulana meninggal di tahun 2019, Bunda. Meski tak lagi bersama, namun cintanya pada mendiang tampaknya tak luntur sedikitpun.

Saat ditanya rencana menikah lagi karena sudah lama menyendiri, Ustaz Maulana sebut 6 tahun tanpa istri tak ada apa-apanya. Bahkan, ia mengenang masa lalu saat berjuang menunggu almarhumah selama 15 tahun sebelum menikah.

"Untuk mendapatkan almarhumah istri saya, itu 15 tahun. Jadi (film) Ada Apa Dengan Cinta (AADC) itu tidak seberapa 15 Purnama. Saya sudah menjalani selama
itu untuk menunggu," tuturnya, dikutip dari kanal YouTube insertlive.

"Padahal pernikahan saya cuma 10 tahun 5 bulan 12 hari, saya bilang pun ini baru enam tahun menurut saya. Saya menunggu 15 tahun saja sanggup, apalagi cuma enam (tahun)," sambungnya.

Lebih lanjut, Ustaz Maulana juga membagikan salah satu obrolan di antara keduanya di masa lalu. Ternyata, ia dan sang istri pernah membicarakan kematian.

"Kami berdua selalu bicara tentang kematian. Saya selalu berkata, 'Kalau memang ajal menjemput aku duluan, enggak apa-apa'. Tapi dia berkata, 'Jangan, kak. Lebih baik saya duluan. Kalau saya duluan anak-anak pasti dijamin dengan adanya Abahnya'," kenangnya.

Dekat dengan anak sepeninggalan sang istri

Kini, Ustaz Maulana hidup bersama keempat anaknya. Selama menjadi orang tua tunggal, ia mengaku memiliki hubungan yang dekat dengan mereka.

Ustaz Maulana juga mengaku berusaha menjadi orang tua yang baik untuk anak-anaknya. Untuk memenuhi amanah menjadi orang tua, tak pernah sekalipun ia memarahi bahkan memukul anak-anaknya.

"Anak saya yang pertama itu menuju usia 15 tahun Juni nanti. Selama 15 tahun punya empat anak, mohon maaf saya tidak pernah marah sama anak, tidak pernah mukul sama anak," bebernya.

Untuk menjaga hubungannya dengan anak tetap baik, Ustaz Maulana nyatanya tetap mengutamakan mereka. Meski sibuk dengan beragam pekerjaan, ia dapat selalu memastikan agar perannya sebagai orang tua tetap ada untuk anak.

Ada juga beberapa hal yang terus ia jaga demi anak. Mulai dari mengisi waktu bersama, liburan, menjadi teman curhat, memberi apresiasi, hingga merayakan ulang tahun.

"Kadang kala anak-anak itu salah pergaulan, karena ketika dia butuh curhat, butuh teman ngobrol. Saya selalu masuk di kamar anak, ajak ngobrol, apa yang mau disampaikan.

"Bermain sama anak itu penting, kemudian ulang tahunnya (dirayakan). Kemudian yang berikutnya adalah ketika dia berprestasi. Jadi kedekatan kita sama anak sebenarnya (penting) karena itu amanah, itu bagian dari diri kita.

Peran ayah untuk anak

Ustaz Maulana membuktikan bahwa ia mampu menjadi sosok suami juga ayah yang baik dalam keluarganya, Bunda. Tentunya, upaya yang dilakukan ini dapat memberikan dampak positif terutama bagi anak-anaknya.

Perlu untuk diketahui, gaya pengasuhan dari Ayah memengaruhi kesejahteraan anak di masa depan, Bunda. Dalam beberapa penelitian, ketika anak-anak memiliki hubungan dekat dengan sosok Ayah, mereka cenderung menghindari perilaku berisiko. Si Kecil lebih cenderung memiliki hubungan yang sehat dan stabil saat mereka dewasa.

Anak-anak juga cenderung memiliki nilai tes IQ yang lebih tinggi pada usia tiga tahun dan mengalami lebih sedikit masalah psikologis sepanjang hidup mereka. Ini dapat terjadi karena para Ayah mengambil perannya dengan serius.

"Ketika Ayah secara aktif terlibat dengan anak-anak mereka, anak-anak menjadi lebih baik. Penelitian menunjukkan bahwa ayah penting untuk perkembangan anak," kata Paul Amato, PhD, seorang sosiolog yang mempelajari hubungan orang tua-anak di Pennsylvania State University dikutip dari Fatherly.

Peran Ayah untuk Perkembangan Anak

Kehadiran Ayah dalam pengasuhan berpengaruh pada perkembangan anak. Untuk itu, penting mengetahui 13 peran ayah dalam keluarga, berikut ini seperti dilansir berbagai sumber:

1. Teman main

Bunda mungkin lebih baik dalam urusan merawat anak, tapi Ayah adalah teman bermain yang sangat baik. Terutama untuk permainan yang melatih motorik kasar dan aktivitas fisik.

Dari bermain kuda saat balita hingga menendang bola sebagai anak prasekolah hingga berkompetisi dalam video game saat remaja, seorang anak selalu meminta ditemani Ayahnya.

Penting untuk dicatat, sebagai seorang Ayah, jangan terlalu sibuk untuk meluangkan waktu bermain dengan anak. Karena sebagian besar Ayah tidak pandai berbicara dan mengobrol panjang, bermain dengan anak memberi Ayah media komunikasi yang sangat baik.

2. Guru

Dilansir Being The Parent, Ayah adalah guru kehidupan pertama anak. Tidak peduli berapa usia mereka, mereka selalu ingat bahwa ayah mengajari mereka cara bersepeda, bahwa mereka bermain sepak bola untuk pertama kalinya dengan Ayah.

Teruskan membaca di halaman berikut ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis! 


PERAN AYAH UNTUK PERKEMBANGAN ANAK

Ilustrasi ayah dan anak

Peran Ayah untuk Perkembangan Anak/Foto: Getty Images/Jacob Wackerhausen

3. Melindungi

Anak-anak merasa aman dan terlindungi ketika mereka memiliki Ayah mereka. Anak-anak dapat berkonsentrasi pada pekerjaan dan aktivitasnya dengan lebih baik.

Ketika mereka merasa aman, sehingga Ayah memiliki tanggung jawab untuk meyakinkan anak-anaknya bahwa Ayah ada untuk melindungi mereka dari masalah apa pun.

4. Mendampingi

Anak-anak tidak butuh hadiah apa pun selain kehadiran orang tua mereka, termasuk Ayah, di momen-momen penting mereka. Berbeda dengan Bunda, seorang Ayah tidak selalu ada untuk anak dan itu membuat waktunya sangat berharga dalam benak Si Kecil.

Hal ini karena seorang anak berbagi persamaan emosional yang berbeda dengan Ayah mereka. Sementara, Bunda adalah seorang Bunda. Namun, Ayah bisa lebih dari Ayah.

Ayah bisa menjadi temannya, rekannya dalam kejahatan, rekan konspiratornya, dan saudara seperjuangannya. Habiskan waktu bersama anak, sehingga dapat membangun dan memperkuat ikatan persahabatan.

Banner Perkembangan Otak Anak


5. Menjadi role model

Seorang anak perempuan memandang Ayahnya sebagai pria sempurna pertama dalam hidupnya. Anak perempuan biasanya mengharapkan pria lain untuk memperlakukannya dengan rasa hormat yang sama seperti Ayahnya hingga bahkan mencari karakteristik yang sama pada seorang suami.

Sementara seorang anak laki-laki tumbuh menjadi replika Ayahnya. Jika melihat Ayah menghormati Bunda dan saudara perempuannya, anak laki-laki akan tumbuh untuk menghormati wanita.

Jika melihat Ayahnya baik, anak laki-laki akan tumbuh menjadi orang yang baik dan tulus. Anak laki-laki akan meniru dari prioritas Ayahnya dalam hidup, kerendahan hati, dan kejujuran.

6. Pilar perkembangan emosi anak

Ayah, seperti halnya Bunda, adalah pilar dalam perkembangan kesejahteraan emosional anak. Anak-anak bergantung pada Ayah mereka untuk menetapkan peraturan dan menegakkannya.

Si Kecil juga mengandalkan Ayah mereka untuk memberikan rasa aman, baik secara fisik maupun emosional. Anak-anak ingin membuat Ayah mereka bangga serta Ayah yang terlibat meningkatkan pertumbuhan dan kekuatan batin.

Penelitian telah menunjukkan bahwa ketika Ayah penuh kasih sayang dan suportif, itu sangat memengaruhi perkembangan kognitif dan sosial anak. Hal ini juga menanamkan rasa kesejahteraan dan kepercayaan diri secara keseluruhan.

7. Menjadi pendengar

Dikutip dari India Parenting, untuk tumbuh dekat dengan anak, seorang Ayah merasa lebih baik mendengarkan anak-anaknya daripada menceramahi perilaku mereka. Selama masa remaja, Ayah memiliki tanggung jawab untuk membentuk dirinya menjadi sosok yang dapat diandalkan.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.


(AFN/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda